Rangkuman Berita Timteng Kamis 18 Januari 2018

puic di teheranJakarta, ICMES: Uni Parlemen Negara-negara Anggota OKI  mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai Al-Quds (Yerussalem) dan menyebutnya sebagai ancaman bagi keamanan internasional serta agresi terhadap bangsa Palestina.

Asisten Ketua Front Rakyat Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine/PLFP), Talal Naji, mengaku telah mengadakan pertemuan dengan Sekjen Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah.

Pengadilan militer Mesir dikabarkan telah menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap delapan orang, empat di antaranya secara in absentia, dengan tuduhan terlibat dalam tindak kekerasan pada tahun 2015.

Organisasi Persatuan Ulama Muslim Sedunia menyerukan pembebasan semua ulama dan da’i yang ditahan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Milisi Kurdi Suriah menyatakan siap sepenuhnya mempertahankan kota Afrin di depan serangan yang mungkin akan dilancarkan tentara Turki.

Berita selengkapnya;

Uni Parlemen Islam: Resistensi Adalah Hak Bangsa Palestina

Uni Parlemen Negara-negara Anggota OKI (Parliamentary Union of the Organization of Islamic Cooperation/PUIC) dalam deklarasi di akhir konferensinya yang ke-13 di Teheran, ibu kota Iran, Rabu (17/1/2018), mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai Al-Quds (Yerussalem) dan menyebutnya sebagai ancaman bagi keamanan internasional serta agresi terhadap bangsa Palestina.

PUIC menyerukan kepada negara-negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar membekukan hubungan ini sampai Trump membatalkan keputusan tersebut.

Para peserta konferensi juga mengutuk pernyataan rasis Trump, dan menegaskan bahwa resistensi (muqawamah) dalam segala bentuknya adalah hak bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya yang sah.

PUIC menegaskan keharusan melawan propaganda dan kekerasan anti umat Islam.  Mereka juga merokemendasi pemberantasan terorisme, dan karena itu mereka menyambut gembira dan mengapresiasi keberhasilan Irak dan Suriah dengan bantuan Iran dalam berjuang menumpas kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Mereka menyatakan prihatin atas buruknya kondisi kemanusiaan di Yaman dan menyerukan solusi diplomatik untuk menyelesaikan krisis di negara ini.

Di bagian akhir deklarasinya PUIC mendesak pemerintah Myanmar agar mengakhiri aksi pelanggaran terhadap hak warga Muslim Rohingya. (alalam)

Pejabat PLFP Ungkap Pertemuannya Dengan Nasrallah

Asisten Ketua Front Rakyat Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine/PLFP), Talal Naji, mengaku telah mengadakan pertemuan dengan Sekjen Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, di Beirut, ibu kota Lebanon, sekira dua minggu lalu.

Sebagaimana dilansir Al-Alam, Rabu (17/1/2018), Naji menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan tokoh besar Poros Resistensi anti Israel itu keduanya telah membahas strategi perjuangan melawan Rezim Zionis penjajah Palestina yang didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat tersebut.

Talal juga menyerukan penyelenggaraan sidang Majelis Nasional Palestina di luar wilayah Palestina. Dia mengatakan bahwa faksi-faksi pejuang Palestina yang telah memboikot sidang Dewan Pusat Palestina di Ramallah, Tepi Barat, belum lama ini juga akan memboikot sidang Majelis Nasional Palestina, kecuali jika diselenggarakan di luar wilayah Tepi Barat.

Menurutnya, sikap PLFP sejalan dengan sikap faksi-faksi pejuang Hamas, Jihad Islam, dan Al-Saeqah. Dia menyarankan supaya sidang Majelis Nasiona Palestina diselenggarakan di Jalur Gaza, atau di Kairo, Mesir, atau di negara Arab lain.

Asisten Ketua PLFP mengingatkan bahwa yang dikehendaki sekarang ialah keputusan yang mencerminkan aspirasi dan tekad bangsa Palestina. (rt)

Mesir Vonis Syeikh Yusuf Qardawi Penjara Seumur Hidup

Pengadilan militer Mesir, Rabu (17/1/2018), menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap delapan orang, empat di antaranya secara in absentia, dengan tuduhan terlibat dalam tindak kekerasan pada tahun 2015, menurut sebuah sumber pengadilan setempat.

17 orang lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, termasuk ulama terkemuka Yusuf al-Qardawi yang diadili secara in absentia bersama dengan enam orang lainnya.

Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang berbicara kepada media tersebut mengatakan kepada kantor berita Turki, Anadolu, bahwa tindakan kekerasan yang dituduhkan itu antara lain terkait dengan pembunuhan seorang polisi di Kairo.

Qardawi, kepala Persatuan Ulama Islam Internasional yang bermarkas di Doha, Qatar, didakwa telah “menghasut untuk pembunuhan”, “menyebarkan berita palsu”, dan “merusak properti publik”.

26  terdakwa dalam kasus yang sama telah dibebaskan, termasuk empat anggota senior organisasi Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir.

Para terpidana itu dinyatakan dapat melakukan banding. Terdakwa yang diadili secara in absentia dapat menjalani pengadilan banding jika mereka ditangkap atau menyerahkan diri kepada pihak berwenang.

Mesir dilanda kekerasan sejak pertengahan 2013, yaitu sejak Mohamed Morsi dikudeta dari kedudukannya sebagai presiden dan kemudian dipenjara oleh pihak militer. (anadolu)

Persatuan Ulama Muslimin Serukan Pembebasan Para Ulama Di Saudi Dan Emirat

Organisasi Persatuan Ulama Muslim Sedunia (International Union of Muslim Scholars/IUMS), Rabu (17/1/2018), menyerukan pembebasan semua ulama dan da’i yang ditahan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Seruan ini dinyatakan dalam statemen yang dirilis menyusul pernyataan Abdullah, putera da’i Saudi Salman Al-Awda, Selasa lalu, bahwa Salman telah dipindah ke rumah sakit setelah empat bulan mendekam dalam penjara.

IUMS menyatakan pihaknya “mengikuti perkembangan kondisi sekelompok da’i besar dan ulama yang mendekam dalam penjara Kerajaan Saudi dan UEA, dan mereka masih terpenjara tanpa ada bukti bahwa mereka telah melakukan kejahatan apapun, melainkan sebatas berpendapat.”

Statemen itu juga menyebutkan bahwa Al-Awdah dipindah “ke rumah sakit  karena kondisi kesehatannya memburuk.”

“Semua pihak seharusnya memuliakan ulama, bukan malah memenjarakan mereka, atau mengganggu pemahaman para pewaris para nabi. Memuliakan mereka adalah memuliakan para nabi,” bunyi statemen itu.

IUMS menyatakan pihaknya “meminta Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab agar membebaskan semua ulama dan da’i yang dipenjara lantaran pendapat dan sikap mereka yang tak pernah terdengar bahwa mereka pernah mengganggu negara mereka.”

Organisasi ini menjelaskan bahwa “apa yang mereka katakan – jika mereka memang mengatakannya- adalah bagian dari kewajiban risalah mereka dan tuntutan Islam. Rasulullah SAW  bersabda, ‘Agama adalah nasihat’…”

Abdullah bin Salman Al-Awdah yang tinggal di Amerika Serikat Selasa lalu di halaman Twitter-nya mengaku mendapatkan kabar pasti bahwa ayahnya berada di rumah sakit.

Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Saudi mengenai pernyataan Abdullah tersebut. (rayalyoum)

Milisi Kurdi Nyatakan Siap Melawan Serangan Militer Turki

Juru bicara milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Nouri Mahmod menegaskan bahwa kota Afrin merupakan kelanjutan dari perlawanan Kurdi di kota Ain Al-Arab (Kobani), provinsi Aleppo, Suriah, dan milisi ini sepenuhnya siap mempertahankan Afrin di depan serangan yang mungkin akan dilancarkan tentara Turki.

Mengenai peranan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dia mengatakan, “Koalisi internasional bekerja sesuai kepentingannya, dan hanya bertahan sebagai pemerhati. Pasukan ini tidak berpihak kepada kelompok manapun, lebih mengutamakan kepentingannya, dan menyatakan pendapat atas dasar ini.”

Berbagai kelompok bersenjata oposisi Suriah mengabarkan kesiapan Turki melancarkan serangan militer ke wilayah Suriah yang dikuasai milisi Kurdi di provinsi Aleppo, khususnya kota Afrin di barat laut provinsi tersebut. Serangan itu akan dilancarkan dalam operasi baru bersandi “Pedang Furat”. (irna)