Rangkuman Berita Timteng Jumat 9 Maret 2018

khamenei 8 maret 2018Jakarta, ICMES: Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menegaskan Teheran tidak akan berunding dengan Amerika Serikat (AS) maupun Eropa mengenai eksistensi dan sepak terjang Iran di kawasan Timteng.

Pasukan patroli keamanan Suriah telah mencegat dan menyita dua truk berisi senjata yang bergerak menuju kelompok teroris Jabhat al-Nusra di Ghouta Timur.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendirikan tak kurang dari 20 pangkalan militer di Suriah Utara.

Gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman mengumumkan bahwa sejumlah tentara Arab Saudi tewas dan beberapa lainnya luka-luka diterjang operasi militer Ansarullah dan sekutunya di kawasan Najran di bagian selatan Saudi.

Selengkapnya:

Ayatullah Khamenei: Soal Eksistensi Di Timteng, Iran Tidak Akan Bernegosiasi Dengan Barat

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menegaskan Teheran tidak akan berunding dengan Amerika Serikat (AS) maupun Eropa mengenai eksistensi dan sepak terjang Iran di kawasan Timteng.

“Negara-negara Eropa datang ke Teheran dan mengaku ingin berunding mengenai eksistensi Iran di kawasan. Ini bukan urusan kalian (Barat). Ini kawasan kami, mengapa malah kalian yang malang melintang di sini?” katanya dalam pidato pada peringatan hari kelahiran Sayyidah Fatimah Zahra RA, putri Nabi Muhammad SAW, di Teheran, Kamis (8/3/2018).

Dia lantas mengatakan bahwa dalam masalah ini Iran hanya berunding dengan negara-negara regional Timteng sendiri.

Belum lama ini Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa Inggris dan AS sama-sama prihatin dan kuatir terhadap sepak terjang Iran di Timteng.

Iran sendiri menegaskan tidak ada kaitan antara pengaruhnya di Timteng dan perjanjian nuklir Iran, JCPOA.

Ayatullah Khamenei menyoal mengapa AS yang malang melintang di Timteng dengan tujuan menebar kebejatan dan fitnah malah meributkan eksistensi Iran di Timteng yang notabene wilayah regionalnya sendiri.

“AS yang menebar kebejatan dan fitnah di semua tempat malah mencoba menebar kecurigaan mengenai eksistensi Iran di kawasan. Apakah kami harus mendapatkan izin dari AS untuk eksis di kawasan?… Kami baru akan berunding dengan kalian apabila kami akan eksis di AS,” katanya.

Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan Iran di Timteng adalah sesuatu yang sudah dibicarakan dan disepakati oleh bangsa setiap negara yang bersangkutan semisal Irak dan Suriah, bukan atas kehendak dan kemauan Iran secara sepihak.

Ayatullah Khamenei juga menjelaskan bahwa kubu musuh Iran sejak beberapa bulan lalu diam-diam berpikir keras kemudian berencana melakukan aksi makar dalam tiga bulan terakhir untuk menghabisi republik Islam di Iran.

“Tapi Anda melihat bagaimana rakyat Iran selama dua bulan lalu bangkit melawan mereka. Rakyat Iran memang selalu siap mengandaskan setiap agresor,” ujarnya.

Mengenai kedudukan wanita terkait dengan momen peringatan hari kelahiran Sayyidah Fatimah Zahra RA maupun Hari Wanita Sedunia, dia mengatakan bahwa wanita di mata Islam memiliki keistimewaan tersendiri.

“Wanita Muslim merupakan sosok yang beriman, memiliki iffah, berperan kunci dalam tarbiah manusia, berpengaruh di tengah masyarakat, sanggup meraih kemajuan saintifik dan spiritual, dan merupakan pengelola institusi keluarga serta pemberi ketentraman dalam diri laki-laki,” tuturnya.

Dia kemudian mengritik perilaku menyimpang dunia Barat yang memposisikan kaum Hawa lebih sebagai pemuas birahi laki-laki semata.  (alalam/rayalyoum)

Video: Tentara Suriah Sita Banyak Senjata Teroris Ghouta Timur

Pasukan patroli keamanan Suriah telah mencegat dan menyita dua truk berisi senjata yang bergerak menuju kelompok teroris Jabhat al-Nusra di Ghouta Timur.

Seperti dilaporkan al-Alam, Rabu (8/3/2018), pencegatan dilakukan setelah aparat mendapatkan informasi tentang truk itu dari masyarakat.

“Dengan kerjasama sebagian penduduk Ghouta dan sesuai informasi akurat dari pihak intelijen yang memastikan adanya upaya penyelundupan senjata dan amunisi kepada kelompok-kelompok teroris di Ghouta Timur, pasukan keamanan melakukan pengintaian di lokasi yang berkemungkinan dilewati teroris menuju Ghouta. Dalam pengintaian inilah berhasil disita satu truk besar yang memuat berbagai macam amunisi dan senjata yang sebagian diantaranya adalah buatan Amerika,” ungkap seorang petugas keamanan Suriah.

Dia menambahkan bahwa selain itu juga ada satu unit truk lain yang mengangkut narkoba, mortir, dan perangkat siaran berbasis satelit.

Dia menilai keberhasilan ini berpengaruh dalam upaya tentara Suriah menekan serta mempersempit kepungan dan blokade terhadap kelompok-kelompok teroris yang bercokol di Ghouta Timur. (alalam)

Erdogan : AS Dirikan 20 Pangkalan Di Suriah Utara dan Kirim 5000 Truk Senjata

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendirikan tak kurang dari 20 pangkalan militer di Suriah Utara.

Dalam pidato pada acara peringatan Hari Wanita Sedunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Keluarga dan Kebijakan Sosial di Ankara, ibu kota Turki, Kamis (8/3/2018), Erdogan menyoal apakah AS mengerahkan pasukannya di kawasan ini untuk menyerang Turki.

“AS mendirikan 20 pangkalan di Suriah Utara, dan mengirim banyak senjata dan amunisi ke sana dengan 5000 truk dan 2000 pesawat kargo,” terangnya.

Dia menyoal AS, “Mengapa kalian mengerahkan semua senjata ini ke Suriah Utara? Kalian masih mengatakan bahwa kalian telah membersihkan kawasan ini dari ISIS, lantas apakah kalian mengerahkan senjata-senjata ini untuk kalian gunakan terhadap kami?”

Mengenai operasi militer bersandi “Tangkai Zaitun” yang digelar pasukan Turki sejak 20 Januari lalu terhadap milisi Kurdi di kawasan Afrin, provinsi Aleppo, Suriah utara, Erdogan mengatakan bahwa operasi ini dapat “menetralisir 3089 teroris.”

Hubungan Turki dengan AS memburuk akibat beberapa persoalan, terutama dukungan AS kepada milisi Kurdi Suriah dan penolakan AS terhadap desakan Turki supaya AS menyerahkan tokoh oposisi Turki Fethullah Gulen yang sudah bertahun-tahun tinggal di AS dan dituduh Turki sebagai otak di balik upaya kudeta gagal yang menghebohkan Turki pada tahun 2016. (alalam)

Sejumlah Tentara Saudi Tewas Digempur Pasukan Ansarullah Yaman

Gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman mengumumkan bahwa sejumlah tentara Arab Saudi tewas dan beberapa lainnya luka-luka diterjang operasi militer Ansarullah dan sekutunya di kawasan Najran di bagian selatan Saudi.

“Tentara dan Komite Rakyat juga berhasil membakar gudang senjata militer Saudi di belakang pos Al-Makhrouq dengan tembakan mortir di kawasan yang sama, dan penembak jitu telah menyasar tiga orang sekutu Saudi di depan pintu perbatas Alab di kawasan Asir di bagian selatan Saudi,” ungkap sumber militer anonim, seperti dilansir Kantor berita Yaman, Saba, Kamis (8/3/2018).

Hingga Kamis malam belum ada komentar dari pihak Saudi atas pernyataan Ansarullah tersebut.

Seperti diketahui, Arab Saudi memimpin pasukan koalisi Arab yang sejak Maret 2015 sampai sekarang melakukan intervesi militer di Yaman dengan dalih memulihkan kekuasaan presiden tersingkir Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang sudah setahun tinggal di Riyadh. (rayalyoum)