Rangkuman Berita Timteng Jumat 6 Oktober 2017

korban anak di yamanJakarta, ICMES:  Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi akhirnya dicantumkan dalam daftar hitam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena telah membunuh dan melukai 683 anak di Yaman dan menyerang puluhan sekolah dan rumah sakit pada tahun 2016.

Raja Salman Bin Abdul Aziz dalam kunjungannya ke Rusia mengecam keras negara jirannya, Republik Islam Iran, yang selama ini justru menjalin hubungan erat dengan Rusia.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan bahwa pemimpin Jabhat al-Nusra, Abu Mohammad al-Golani, tidak sadarkan diri sejak terkena serangan udara Rusia.

Perdana Menteri Irak Haider Abadi dari Paris, ibu kota Perancis, mengumumkan bahwa kota Hawija telah berhasil dibebaskan dari pendudukan kelompok teroris ISIS.

Berita Selengkapnya:

Bantai 683 Anak Yaman, Koalisi Arab Akhirnya Dicantumkan Dalam Daftar Hitam PBB

Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi akhirnya dicantumkan dalam daftar hitam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena telah membunuh dan melukai 683 anak di Yaman dan menyerang puluhan sekolah dan rumah sakit pada tahun 2016, bahkan ketika koalisi ini mengklaim telah mengambil tindakan untuk meningkatkan kualitas perlindungan anak.

Daftar hitam itu dilampirkan pada laporan tahunan PBB tentang anak-anak dalam konflik bersenjata, dan mencantumkan pula berbagai kelompok lain yang terlibat dalam krisis Yaman yaitu, Houthi (Ansarullah) , pasukan pemerintah Yaman, milisi pro-pemerintah, dan kawanan teroris al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), karena juga dinilai melakukan pelanggaran terhadap anak pada tahun 2016. Menurut laporan ini, pasukan Houthi dan sekutunyanya membunuh dan melukai 414 anak pada tahun lalu itu.

Laporan Sekjen PBB Antonio Guterres itu diajukan kepada Dewan Keamanan, Kamis (5/10/2017). Reuters mendapatkan laporan ini setelah sehari sebelumnya mendapatkan drafnya.

Laporan ini mengatakan, tindakan koalisi pimpinan-Saudi “secara obyektif membawa” ke daftar hitam karena membunuh dan melukai 683 anak-anak dan melancarkan 38 serangan terhadap sekolah dan rumah sakit tahun lalu, dan semua insiden telah diverifikasi oleh PBB.

Sementara itu, juru bicara Houthi, Mohammad Abdul Salam, menyatakan bahwa belakangan ini koalisi pimpinan Saudi telah melakukan tiga aksi pembantaian warga sipil di provinsi Sa’dah dan Hajjah.

Melalui akun Facebook-nya, Kamis, dia menyebutkan bahwa aksi itu telah menjatuhkan tiga korban gugur yang terdiri atas sembilan wanita dan anak kecil serta sejumlah korban luka.

“Pasukan musuh terus melakukan aksi penumpahan darah dengan sasaran warga yang mengucil di rumah-rumah mereka yang sederhana dan bersahaya yang sebagian di antaranya bahkan dibuat dari jerami,” lanjut Abdul Salam.

Dia kemudian menegaskan bahwa pihaknya yang terus “membela rakyat Yaman melawan mesin pembunuh buatan Amerika, dan PBB bertanggungjawab atas tindakannya bermain-main dengan kasus Yaman dengan keserakahannya terhadap harta keluar al-Saudi dan karena merunduk di depan pengaruh Amerika.”

Seperti diketahui, sejak dua setengah tahun silam pasukan koalisi Arab pimpin Saudi melancarkan serangan udara terhadap Houthi dan sekutunya dengan dalih untuk memulihkan pemerintahan presiden tersingkir Yaman, Abd Rabbuh Mansour Hadi, namun menimbulkan banyak kerusakan materi dan menjatuhkan pula banyak korban jiwa dan luka, terutama warga sipil.  (reuters/rayalyoum)

Kunjungi Rusia, Raja Salman Kecam Iran dan Beli Sistem Pertahanan Udara S-400

Raja Salman Bin Abdul Aziz dalam kunjungannya ke Rusia mengecam keras negara jirannya, Republik Islam Iran, yang selama ini justru menjalin hubungan erat dengan Rusia.

Dalam pernyataan di sela-sela pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putir, seperti dilansir Interfax milik Rusia, Kamis (5/10/2017), dia menegaskan bahwa Iran harus menyudahi campurtangannya dalam berbagai konflik di Timteng karena campur tangan ini mengusik stabilitas di kawasan ini.

Dalam konflik Suriah, Saudi menyokong oposisi dan teroris sementara Iran dan Rusia menyokong pemerintah Damaskus. Sedangkan dalam konflik Yaman, Saudi mendukung presiden dan pemerintahan tersingkir Abd Rabbuh Mansour Hadi, sementara Iran mendukung Ansarullah dan sekutunya yang menyingkirkan pemerintahan Hadi.

Para pengamat menilai kunjungan Raja Salman ke Moskow sebagai langkah penyesuaian Saudi dengan berkembangnya pengaruh Rusia di Timteng.

Dalam kunjungan ini Saudi meneken perjanjian awal dengan Rusia yang memungkinkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, dan memungkinankan pula pembuatan sistem ini di Saudi.

Menurut laporan perusahaan industri militer Saudi, sesuai perjanjian ini Saudi antara lain akan membeli sistem S-400, sistem Kornet-em anti tank, dan senapan Kalashnikov AK-103. Selain itu, perjanjian ini juga menjamin  “transfer teknologi” dan penyelenggaraan “program pelatihan” untuk Saudi.  (rayalyoum)

Rusia Nyatakan Gembong Al-Nusra Pingsan Sejak Terkena Serangan Udara Rusia

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan bahwa pemimpin Jabhat al-Nusra, Abu Mohammad al-Golani, tidak sadarkan diri sejak terkena serangan udara Rusia terhadap beberapa posisi kelompok teroris cabang al-Qaeda ini.