Rangkuman Berita Timteng Jumat 5 Januari 2018

rouhani dan erdoganJakarta, ICMES: Presiden Turki Recep Tayyip menyatakan bahwa serangkaian aksi kerusuhan yang terjadi di Iran belakangan ini tidak lepas dari campurtangan pihak asing.

Mantan sekjen Liga Arab Amr Moussa yang juga mantan menlu Mesir menyindir Arab Saudi dan negara Arab Teluk lain agar tidak mengandalkan Rezim Zionis Israel dalam bermusuhan dengan Iran, karena akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

Mantan sekjen Liga Arab Amr Moussa yang juga mantan menlu Mesir menyindir Arab Saudi dan negara Arab Teluk lain agar tidak mengandalkan Rezim Zionis Israel dalam bermusuhan dengan Iran, karena akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

Berita selengkapnya;

Turki Nyatakan AS Dan Israel Berada Di Balik Kerusuhan Iran

Presiden Turki Recep Tayyip menyatakan bahwa serangkaian aksi kerusuhan yang terjadi di Iran belakangan ini tidak lepas dari campurtangan pihak asing.

“Pihak asing melakukan provokasi di Iran,” katanya dalam wawancara dengan saluran LCI milik Perancis Kamis malam (4/1/2018), menjelang kunjungan ke Paris, Jumat (5/1/2018).

Erdogan mengaku  bahwa dalam kontak telefon dengan sejawatnya di Iran, Hassan Rouhani, telah diberitahu bahwa dalam tiga hari ke depan situasi di Iran akan kembali normal.

Dalam kontak telefon ini keduanya membahas perkembangan situasi terbaru terkait dengan gelombang aksi protes yang terjadi di beberapa kota Iran, dan Erdogan menyatakan pihak berharap situasi mereda dalam beberapa hari mendatang.

Senada dengan ini, Menlu Turki, Mevlut Chavusoglu, Kamis, menyatakan bahwa apa yang terjadi di Iran merupakan urusan internal namun Amerika Serikat (AS) dan Israel bermain di balik kerusuhan.

“Ada dua orang yang mendukung apa yang terjadi (di Iran), yaitu Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Turki menolak campurtangan asing,” katanya.

Dia menambahkan bahwa Turki sangat mementingkan stabilitas situasi di Iran, dan campurtangan dalam urusan internal pasti akan kandas.

Ahad lalu (1/1/2018) Erdogan juga mengecam sikap AS terhadap gelombang unjuk rasa di Iran. Dia mengatakan bahwa AS berkomitmen pada demokrasi hanya ketika berurusan dengan sesuatu yang dapat melicinkan kepentingannya, tapi mengabaikan demokrasi ketika berurusan dengan sesuatu yang menyalahi interesnya.

“Mana keyakinan Anda (AS) kepada demokrasi? Anda berdemokrasi ketika angin bertiup sesuai keinginan kapal-kapal Anda, tapi tak memerlukannya ketika urusannya menyalahi keinginan Anda,” katanya. (fna/alalam/arabic21/anadolu)

Amr Mousa: Menggunakan Israel Dalam Memusuhi Iran Akan Jadi Bumerang

Mantan sekjen Liga Arab Amr Moussa yang juga mantan menlu Mesir menyindir Arab Saudi dan negara Arab Teluk lain agar tidak mengandalkan Rezim Zionis Israel dalam bermusuhan dengan Iran, karena akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

“Orang yang berkeyakinan dapat menggunakan Israel untuk melakukan tindakan anti Iran, misalnya, maka akan terungkap bahwa dia sendiri yang justru akan diperalat oleh Israel,” ungkap Amr Moussa tanpa menyebutkan nama negara, dalam artikel berjudul “Debu Lembut Dan Angin Keras” yang dimuat di surat kabar Asharq Al-Awsat.

Dia menilai percuma Arab mengandalkan Israel karena, menurutnya, bukan tak mungkin Iran dengan Israel suatu saat justru akan saling pengertian, dan lalu Israel sama sekali tidak mementingkan sikap dan interes bangsa-bangsa Arab.

“Wahai negara-negara Arab, wahai orang-orang berkebijaksanaan di Dunia Arab, apakah kalian ingin menjadi Arab yang mengetahui pembenahan kesalahan yang telah lalu, dan membangun tatanan Arab baru berdasarkan perspektif yang berkembang menuju solidaritas Arab, mengingat kita berada di abad ke-21?” serunya.

Dia menambahkan, “Di abad ini setiap orang kalah jika membeku dalam angan-angan dan membayangkan bahwa apa yang terjadi di abad ke-20 dapat direproduksi, atau bahwa apa yang terjadi di abad-abad silam merupakan preseden yang dapat membentuk poros-poros politik dan pemikiran yang akan hidup atau berkembang di masa kini?”

Dia juga menyoal, “Ataukah kalian telah bertekad untuk menyudahi kehidupan kolektif Arab, dan masing-masing beranjak pergi ke jalan yang kosong baginya, di mana masing-masing melihat adanya maslahat baginya dan merasa aman, meski sementara, dan merasa tentram meski sebatas permukaan?” (rayalyoum)

AS Bertekad Memperkarakan Iran Terkait Gelombang Demo

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan tekadnya untuk memperkarakan pemerintah Iran terkait dengan penangkapan dan jatuhnya korban jiwa dalam gelombang unjuk rasa protes yang terjadi di Iran.

“Kami tidak melupakan mereka. Kami mengutuk keras jatuhnya korban tewas dan penangkapan sedikitnya 1000 orang. Kami memiliki kewenangan yang luas untuk menghukum orang-orang yang melakukan tindak kekerasan terhadap para demonstran, terlibat dalam praktik perbudakan, dan melakukan pencurian dari rakyat Iran, ” kecam jubir Kemlu AS Heather Nauert, Kamis (4/1/2018).

Dia melanjutkan, “Kami katakan kepada para korban rezim (Iran), kami tidak akan melupakan kalian.”

Tampak bahwa pemerintah AS masih fokus pada serangkaian unjuk rasa protes berskala kecil dan sporadis, dan mengabaikan gelombang demonstrasi tandingan dan pro-pemerintahan Iran yang jumlah massanya jauh lebih besar dan merata seperti terlihat dalam tayangan berbagai saluran televisi resmi Iran.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abdolrahim Mousavi, Kamis, menyatakan siap membantu pasukan kepolisian menindak para demonstran perusuh jika hal ini diperlukan.

“Jika dirasa perlu maka angkatan bersenjata akan berpartisipasi dalam memerangi mereka yang dikendalikan oleh syaitan itu,” tegasnya. (rayalyoum)