Rangkuman Berita Timteng Jumat 25 Agustus 2017

perang di tal afarJakarta, ICMES: Operasi militer Irak untuk pembebasan kota Tal Afar di bagian utara negara ini telah memasuki hari kelima pada Kamis dan dilaporkan bahwa selama lima hari tersebut sekira 300 teroris ISIS tewas.

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan tak ada angka pasti mengenai berapa jumlah teroris ISIS dan keluarga mereka yang terkepung di zona operasi Hizbullah dan tentara Lebanon di kawasan pegunugan Arsal, Lebanon, dan Qalamaoun, Suriah.

Pasukan Arab Suriah (SAA) dan sekutunya, Kamis (24/8/2017), mengepung secara total kelompok teroris takfiri ISIS di kawasan Badiah di bagian tengah negara ini.

Hubungan dagang dan diplomatik antara Qatar dan Iran menguat, dan hal ini ditandai dengan pengumuman dari Doha bahwa dubes Qatar untuk Iran akan kembali ke Teheran, sementara pihak Iran juga mengungkapkan hasratnya kepada penguatan hubungannya dengan Qatar yang diboikot oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.

Berita selengkapnya;

5 Hari Operasi Pembebasan Tal Afar, 300-an Teroris ISIS Temui Ajal

Operasi militer Irak untuk pembebasan kota Tal Afar di bagian utara negara ini telah memasuki hari kelima pada Kamis (24/8/2017) dan dilaporkan bahwa selama lima hari tersebut sekira 300 teroris ISIS tewas.

Tentara Irak mengepung Tal Afar dari tiga sisi timur, barat dan selatan, dan telah memesuki beberapa distrik dalam kota dan bahkan membersihkan beberapa di antaranya dari keberadaan teroris.

Kamis kemarin pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi dan pasukan keamanan negara ini berhasil membebaskan tiga distrik al-Khadra, al-Nur dan al-Basatin dari pendudukan ISIS.  Setelah menguasai distrik al-Nur mereka lantas memasuki distrik al-Wahdah dalam serangan yang menewaskan 11 anggota ISIS dan menghancurkan bom mobil yang dikemudi dan hendak diledakkan oleh pelaku serangan bom bunuh diri ISIS.

TV al-Mayadeen yang melaporkan jalannya operasi militer ini saat demi saat menyebutkan bahwa pasukan Irak telah mencapai kawasan Qal’ah yang terletak di pusat kota Tal Afar, dan pertempuran di kawasan berlangsung lebih sengit.

Organisasi Badar, salah satu komponen al-Hashd al-Shaabi, berhasil mengibarkan bendera di gedung administrasi pendidikan Tal Afar.

Pasukan gabungan Irak di provinsi Nineveh mengumumkan bahwa sejak awal operasi pembebasan sampai Kamis kemarin sebanyak 302 teroris ISIS tewas. Pasukan ini juga menyebutkan dan merinci 31 distrik dan desa yang telah berhasil dibebaskan.

Pasukan Irak memulai operasi pembebasan Tal Afar bersandi “Qadimun, Ya Tal Afar” (Kami Datang, Wahai Tal Afar) dengan istruksi Perdana Menteri Irak Haider Abadi pada 20 Agustus lalu.

Pasukan Irak itu terdiri atas Angkatan Bersenjata, Pasukan Reaksi Cepat, Polisi Federal, dan pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi.  (fna)

Nasrallah Ungkap Perundingan Pengeluaran ISIS Dari Lebanon

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan tak ada angka pasti mengenai berapa jumlah teroris ISIS dan keluarga mereka yang terkepung di zona operasi Hizbullah dan tentara Lebanon di kawasan pegunugan Arsal, Lebanon, dan Qalamaoun, Suriah.

Dalam sebuah pidato televisi, Kamis (24/8/2017), dia menegaskan bahwa semua pihak menghendaki adanya negosiasi di kawasan Arsal, tapi pimpinan ISIS “tampak tidak mementingkan keluarnya pasukan mereka dengan aman dari zona operasi itu.”

Dia menambahkan bahwa semua faktor kemenangan total dan secepatnya sudah terpenuhi sehingga hanya menunggu waktu, namun dia juga tidak menentukan secara persis kapan pertempuran akan berakhir di kawasan Lebanon dan Suriah itu, “karena ISIS bisa jadi akan kembali menggunakan warga sipil untuk melakukan sesuatu yang mungkin dapat menunda kesuksesan operasi di pegunungan Arsal.”

Dia memastikan bahwa apa yang telah dicapai di kawasan Lebanon dan Suriah sangat besar dan dengan resiko kemanusiaan dan materi yang seminimal mungkin, dan tentara Lebanon juga telah bertindak secara cermat, profesional, dan minim resiko dalam berbagai tahap pertempuran.

Menurut Nasrallah, kawasan Lebanon seluas 20 km persegi berhasil dibebeaskan oleh pasukan Hizbullah di awal pertempuran di Qal’at al-Hisn dan bahkan di pintu perbatasan al-Zamrani, sementara tentara Lebanon berhasil membebaskan kawasan seluas 100 km persegi dan tersisa hanya 20 km persegi.

Di kawasan Suriah, lanjutnya, tentara Suriah dan Hizbullah menguasai kawasan seluas 270 km persegi hingga tersisa 40 km persegi.

Mengenai perkembangan pertempuran, Sekjen Hizbullah mengatakan, “Kawanan bersenjata ISIS telah terkepung di tengah zona operasi militer seluas 20 km persegi di wilayah Lebanon, dan 40 km persegi di wilayah Suriah, tepatnya di dataran tertinggi Halimah Qarah dan perbatasan Lebanon, dan perbatasan Lebanon-Suriah melintas di kawasan puncak yang kami upayakan pembebasannya itu.”

Dia menjelaskan, “Dalam operasi yang berlangsung di Qalamoun, Suriah, sejumlah teroris terbunuh dan beberapa di antara mereka juga menyerah, baik kepada tentara Suriah maupun pejuang Hizbullah, namun gambar semua orang yang menyerah tidak dipublikasi demi komitmen moral terhadap mereka.”

Dia menambahkan bahwa perundingan sedang dilakukan dengan pimpinan ISIS di Qalamoun dan berlangsung di wilayah Suriah sesuai permintaan mereka, namun tak ada gencatan senjata sebelum dicapai kesepakatan. Perundingan ditujukan untuk merealisasi tujuan operasi militer di wilayah Lebanon maupun Suriah, dan syarat utama kesepakatan dengan ISIS ialah penyingkapan nasib sejumlah tentara Lebanon yang terculik serta pemulangan mereka. (rayalyoum)

Tentara Suriah Kepung ISIS Secara Total Di Kawasan Badiah

Pasukan Arab Suriah (SAA) dan sekutunya, Kamis (24/8/2017), mengepung secara total kelompok teroris takfiri ISIS di kawasan Badiah di bagian tengah negara ini.

Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) menyatakan bahwa pengepungan ini merupakan persiapan untuk pengusiran ISIS dari kawasan itu sebelum dimulainya perang penghabisan di provinsi Deir Ezzor di bagian timur Suriah.

Dengan dukungan Rusia, SAA memulai serangan militer secara meluas sejak Mei lalu untuk menguasai kawasan Badiah seluas 90,000 km persegi yang menghubungkan beberapa provinsi Suriah di bagian tengah dengan perbatasan Irak dan Yordania.

Rusia menyatakan bahwa penguasaan kembali provinsi Deir Ezzor yang kaya minyak dan berbatasan dengan Irak ini akan menyudahi riwayat ISIS di Suriah.

ISIS menguasai sebagian besar provinsi ini dan hanya sebagian kecil wilayah kota yang menggunakan nama yang sama masih dikuasai oleh SAA dan terkepung oleh ISIS sejak 2015.

SOHR melaporkan bahwa “SAA berhasil mewujudkan kemajuan strategis untuk melakukan kepungan terbesarnya terhadap ISIS” di Badiah, terutama provinsi Homs.  (rayalyoum)

Qatar Perkuat Hubungan Iran Di Tengah Suasana Krisis Teluk

Hubungan dagang dan diplomatik antara Qatar dan Iran menguat, dan hal ini ditandai dengan pengumuman dari Doha bahwa dubes Qatar untuk Iran akan kembali ke Teheran, sementara pihak Iran juga mengungkapkan hasratnya kepada penguatan hubungannya dengan Qatar yang diboikot oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.

Kemlu Qatar dalam statemennya menyatakan, “Pemerintah Qatar mengumumkan bahwa dubesnya di Teheran akan kembali untuk menjalankan misi diplomatiknya, dan Doha mengharapkan penguatan hubungan bilateral dengan Iran di semua bidang.”

Menurut statemen ini, keputusan tersebut diumumkan setelah terjadi kontak telefon Menlu Qatar Syeikh Mohammad bin Abdurrahman al-Thani dengan sejawatnya di Iran, Mohammad Jawad Zarif, Rabu (23/8/2017), di mana keduanya telah membahas hubungan bilateral dan mekanisme pengembangannya.

Esok harinya, pemerintah Teheran menyatakan menyambut baik pengumuman pemerintah Doha itu sembari mengungkapkan hasrat Iran mengebangkan hubungan dengan Qatar.

Jubir Kemlu Iran Behram Qasemi mengatakan, “Kami menyambut baik keputusan ini, dan pengembangan hubungan dengan negara-negara jiran kami mutlak diutamakan oleh pemerintahan baru.” Pemerintahan baru Iran pada periode kedua kepresiden Hassan Rouhani baru memulai kerjanya pada pekan ini.

“Kami mendukung langkah konstruktif dan positif dalam hal in,” lanjut Qasemi.

Qatar memanggil pulang duta besarnya dari Teheran pada Januari 2016 menyusul pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran. Namun pada tanggal 5 Juni 2017 Qatar dimusuhi dan diboikot oleh Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir dengan tuduhan Qatar menyokong terorisme. Iran lantas membantu Qatar memenuhi stok kebutuhannya sehingga hubungan Qatar dengan Iran praktis membaik.

Di pihak lain, menanggapi perkembangan hubungan Qatar dengan Iran ini, Menlu Uni Emirat Arab Anwar Gharghas menyatakan Qatar tidak serius dalam upaya penyelesaian hubungannya dengan empat negara pemboikot Qatar tersebut.

“Pengelolaan krisis (oleh Qatar) ini menyebabkan terbakarnya jembatan penghubungan, lepasnya kedaulatan nasional, dan eskalasi krisis Qatar serta melemahkan kesempatan mediasi. Tak ada kabar mengenai kebijaksanaan seperti yang kami harapkan,” ungkapnya. (rayalyoum/fna)