Rangkuman Berita Timteng Jumat 12 Januari 2018

abdullah II dan mahmoud abbasJakarta, ICMES: Sumber anonim Turki telah menyingkap adanya “godaan menggiurkan” dari Presiden Iran Hassan Rouhani kepada Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas berupa jaminan kerjasama keamanan, politik, dan ekonomi jika keduanya bersedia bekerjasama dengan Iran.

Dua remaja Palestina gugur diterjang peluru pasukan Zionis Israel, masing-masing di timur kamp pengungsi Al-Barij, Jalur Gaza, dan distrik Irak Burin di selatan kota Nablus, Tepi Barat.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengisyaratkan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Al-Quds (Yerussalem) sebagai ibu kota Israel telah membuat Palestina berada di “persimpangan jalan” dengan kekuatan regional poros Arab Saudi dan berbagai kekuatan lain di gelanggang internasional.

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa masyarakat internasional akan berusaha mengatasi segala tindakan yang dapat merugikan perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara besar dunia yang dinamai  “Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).”

Berita selengkapnya;

Iran Beri Raja Yordania Dan Presiden Palestina “Godaan Menggiurkan”

Sumber anonim Turki telah menyingkap adanya “godaan menggiurkan” dari Presiden Iran Hassan Rouhani kepada Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas berupa jaminan kerjasama keamanan, politik, dan ekonomi jika keduanya bersedia bekerjasama dengan Iran.

Kamis (11/1/2018) dilaporkan bahwa Iran telah menawarkan hal itu kepada keduanya dalam pertemuan singkat di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) mengenai Al-Quds (Yerussalem) di kota Istanbul, Turki, pada Desember 2017.

Dalam pertemuan singkat itu Presiden Iran menyatakan kepada Raja Yordania dan Presiden Palestina kesiapan Teheran memberikan segala bentuk dukungan kepada mereka jika mereka membangun kerjasama strategis dengan Iran.

Menurut sumber Turki itu, Rouhani menegaskan bahwa Teheran siap memulai “hubungan yang sangat kuat” dengan Abdullah II dan Abbas serta memberikan “dukungan terbuka di segala bidang” jika keduanya menetapkan adanya kemaslahatan yang menuntut mereka untuk keluar dari poros Saudi.

Raja Yordania dan Presiden Palestina mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Iran setelah keduanya berkunjung ke Arab Saudi menjelang KTT OKI di Istanbul, dan keduanya diminta oleh Saudi supaya tidak menghadiri KTT ini.

Sumber Turki menyebutkan bahwa Iran menawarkan kepada keduanya kerjasama ekonomi dan koordinasi keamanan tingkat regional dan resistensi terhadap tekanan Israel serta kerjasama di bidang investasi. (rayalyoum)

Mahmoud Abbas Isyaratkan  Al-Quds Persimpangan Jalan Bagi Palestina Dengan Poros Saudi

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengisyaratkan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Al-Quds (Yerussalem) sebagai ibu kota Israel telah membuat Palestina berada di “persimpangan jalan” dengan kekuatan regional poros Arab Saudi dan berbagai kekuatan lain di gelanggang internasional.

Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh, Kamis (11/1/2018), menegaskan, “Tahap mendatang bertemakan resistensi (terhadap Israel) dan konsistensi kepada ketetapan-ketatapan nasional (Palestina), terutama (mengenai status) Al-Quds Timur sebagai ibu kota Palestina.”

Dia menambahkan, “Kota Al-Quds telah ditempati oleh sejarah, tradisi, dan agama, akan menjadi respon bagi segala tantangan, akan menjadi persimpangan (bagi Palestina) dengan berbagai kekuatan internasional dan regional dalam perlawanan terhadap rezim pendudukan (Israel) yang bersikeras melanjutkan proyek permukiman (Zionis) dan agresinya di bawah payung keberpihakan Amerika yang merugikan bangsa Palestina dan hak-hak nasionalnya yang sah.”

Abu Rudeineh menyatakan ada upaya-upaya untuk merekonstruksi kawasan dalam bentuk yang merugikan bangsa-bangsa regional dan independensi kehendak mereka sehingga menuntut adanya “opsi dan keputusan yang determinan dan tersendiri.”

“Kita sekarang berhadapan dengan pola baru yang berkembang cepat dan berlawanan dengan apa yang telah diperjuangkan seluruh umat Arab,” tegasnya.

Dia menambahkan, “Perkembangan yang terjadi dewasa ini dan bertujuan melancangi prinsip-prinsip identitas nasional Palestina menghadapkan periode Dewan Pusat (Palestina) mendatang pada tantangan besar dan detail, untuk menghadapi ancaman ini melalui realisasi kesatuan sikap nasional.”

Dia juga menegaskan bahwa “tantangan krusial ini” mengharuskan semua semua pihak dan kekuatan  untuk menghadapinya, dan bahwa “persatuan tujuan dan kesucian Al-Quds serta resistensi merupakan slogan-slogan bagi tahap mendatang demi menjaga keputusan nasional Palestina merdeka.”

Dewan Pusat Palestina yang merupakan lembaga kedua terbesar dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menggelar pertemuan pada Ahad dan Senin mendatang (21-22/1/2018) untuk membahas keputusan Trump mengenai Al-Quds. (rayalyoum)

Dua Remaja Palestina Gugur Diterjang Peluru Zionis

Dua remaja Palestina gugur diterjang peluru pasukan Zionis Israel, masing-masing di timur kamp pengungsi Al-Barij, Jalur Gaza, dan distrik Irak Burin di selatan kota Nablus, Tepi Barat, Kamis malam (11/1/2018).

Palestinian Information Center melaporkan bahwa satu warga Palestina gugur dan beberapa lainnya cidera terkena tembakan pasukan Zionis dalam bentrokan yang terjadi di timur kamp pengungsi Al-Barij di bagian tengah Jalur Gaza.

Jubir Departemen Kesehetan Palestina Ashraf Al-Qudrah mengatakan, “Satu warga gugur terkena peluru dibagian dadanya di timur kamp Al-Barij, dan sedang diidentifikasi identitasnya. Selain itu tiga orang lain menderita luka.”

Dalam pernyataan selanjutnya Al-Qudrah menyatakan bahwa warga Palestina yang gugur diketahui sebagai remaja bernama Amir Abdul Majid Abu Musaid, 16 tahun, dari kamp Al-Barij, sementara korban luka berjumlah tiga orang yang satu diantaranya parah di bagian perut.

Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Zionis di wilayah perbatasan timur Jalur Gaza menjadi pemandangan sehari-hari dan telah menjatuhkan banyak korban meninggal dan luka sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keputusannya mengakui Al-Quds (Yerussalem) sebagai ibu kota Israel.

Di Tepi Barat , remaja bernama Ali Umar Nimr Qinu, 17 tahun, dari distrik Irak Burin, selatan Nablus, juga gugur ditembus peluru pasukan dan warga Zionis. Sumber-sumber setempat mengatakan bahwa remaja ini tertembak di bagian kepala dalam bentrokan di gerbang distrik tersebut antara warga Palestina di satu pihak dan pasukan dan warga Zionis di pihak lain. (alalam)

Menlu Iran: Masyarakat Internasional Lindungi Perjanjian Nuklir

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa masyarakat internasional akan berusaha mengatasi segala tindakan yang dapat merugikan perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara besar dunia yang dinamai  “Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).”

Dalam kesempatan sebelum meninggalkan Brussel, ibu kota Belgia, Kamis (11/1/2018), dia menekankan bahwa komitmen Iran kepada JCPOA menuntut komitmen yang sama dari semua pihak, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk menerapkannya.

Mengenai hasil pertemuan dengan para sejawatnya dari Eropa dan Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Federica Mogherini, di Brussel, mengenai JCPOA Zarif mengatakan bahwa apa yang terlihat jelas dalam pembicaraan pada Rabu dan Kamis (10-11/1/2018) ialah kesepakatan masyarakat internasional menolak segala tindakan yang merugikan JCPOA dan karena itu mereka akan mencegah tindakan demikian.

“Mereka akan fokus pada upaya menjamin bangsa Iran memanfaatkan semua manfaat perjanjian nuklir ini, dan UE bahkan berjanji melipatkan gandakan upayanya untuk (penetapan) tenggat waktu di mana AS harus konsisten pada perjanjian nuklir, terutama setelah AS menunda pencabutan sanksi terhadap Iran yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir guna menjamin pemanfaatannya oleh bangsa Iran untuk kepentingan ekonomi,” papar Zarif.

Menurutnya, dalam pertemuan itu telah bahas beberapa mekanisme terutama berkenaan dengan pencabutan sanksi-sanksi perbankan, dan dalam jumpas pers para menlu Perancis, Jerman, dan Inggris serta Mogherini juga telah ditegaskan bahwa Badan Energi Nuklir Internasional (IAEA) telah berulang kali mengkonfirmasi konsistensi Iran kepada JCPOA dan bahwa Iran berhak memanikmati semua manfaat perjanjian ini.

“Pada gilirannya, kamipun menegaskan bahwa konsistensi Iran pada perjanjian nuklir mengharuskan konsistensi semua pihak, termasuk Amerika, kepada perjanjian ini dan penerapannya, sebagaimana UE, selain memberikan dukungan secara terbuka pada perjanjian ini, juga menyatakan akan mengoptimalkan tindakan-tindakan kongkretnya agar bangsa Iran dapat memanfaatkan perjanjian nuklir,” terangnya.

Menlu Iran mengatakan bahwa pertemuan itu telah menghasilkan satu pesan antusias yang sama, namun masih harus ditunggu hasilnya.

“Kami telah berulangkali menyatakan bahwa Iran telah membuktikan konsistensinya kepada perjanjian internasional, tapi di saat yang sama juga telah membuktikan kepemilikannya atas berbagai opsi, dan bahwa opsi-opsi ini tentu menunjang kemaslahatan bangsa Iran,” pungkasnya.  (alalam)