Peneliti Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Purkon Hidayat, pada hari Selasa (10/11/2020) memberikan kuliah tamu yang digelar Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Brawijaya.
Dalam kuliah tamu tersebut, Purkon menyampaikan bahwa diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Timur Tengah masih jauh dari harapan, tapi bisa diperkuat dengan melibatkan perguruan tinggi.
“Masalah pertama yang perlu dipertajam oleh kementerian luar negeri Indonesia mengenai diplomasi ekonomi. Apalagi Presiden Jokowi menekankan masalah ini sebagai prioritas,” ujar Purkon.
“Selain itu, peran Indonesia dalam perdamaian juga harus ditingkatkan yang membutuhkan diplomasi politik lebih kuat lagi,” tegas pengamat yang berdomisi di Tehran selama 19 tahun ini.
Mengenai laporan CSIS tentang analisis kinerja Kemenlu RI tahun 2015-209 yang memberikan penilaian 90 persen realisasi rencana kerja, Purkon menekankan pentingnya analisis efektivitas polugri Indonesia di lapangan dalam merespon berbagai dinamika hubungan internasional.
Menurutnya, ada dua masalah yang kerap muncul dari dinamika domestik dan politik internasional.
“Dinamika domestik mengenai sinergi antarinstansi, termasuk kerja sama antara kemenlu dengan kementerian perdagangan dan lainnya. Adapun dinamika internasional berhubungan dengan iklim birokrasi dan struktur politik negara mitra,” papar peneliti ICMES ini dalam kuliah tamu online yang dihadiri sekitar 90 orang dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya, serta kalangan umum.