Mantan PM Yordania: Hamas “Memprovokasi”, Punya Senjata Baru dan Siap Hadapi Eskalasi Militer

Amman, LiputanIslam.com –  Politisi Terkemuka dan Mantan Perdana Menteri Yordania Taher Masri mengejutkan kalangan media dan politisi Arab dengan pernyataan bahwa faksi pejuang Hamas, terutama di Gaza, sedang melakukan “provokasi” dan memiliki senjata baru untuk melakukan eskalasi militer. Kata “provokasi” digunakan oleh Masri meminjam istilah yang digunakan oleh Rezim Zionis Israel.

Dia menilai Hamas menginginkan eskalasi militer dan memiliki kesiapan yang lebih baik untuk memasuki babak konfrontasi militer dengan Israel. Dia memperingatkan bahwa urusan Palestina sekarang berada dalam “konteks penuntasan dan pemberian sentuhan-sentuhan terakhir” dan bahwa semua orang mengetahui bahwa realitas Palestina juga membawa resiko berbahaya bagi Yordania.

Masri berbicara mengenai serangkaian isu Palestina, regional dan internasional dalam sebuah pertemuan malam khusus Ramadhan atas undangan sindikat Jurnalis.

Dia mengungkapkan perkiraan dan informasi yang menunjukkan bahwa dalam “Perang Pedang Quds” tahun lalu Hamas menggunakan “bagian yang sangat kecil dari kemampuan misilnya”, dan bisa jadi sekarang memiliki senjata baru dan canggih yang lebih efektif dan menyakit bagi Israel.

Atas dasar itu, Masri memperkirakan bahwa Hamas tidak keberatan terhadap eskalasi militer, dan bahkan mungkin mencarinya pada beberapa tahap, terutama karena semua jalur negosiasi dan proses perdamaian telah buntu.

Dia meminta orang-orang Yordania menyadari bahaya dan obsesi Israel terhadap pemerintah dan rakyat Yordania kali ini karena, menurutnya, Israel sama sekali sudah bukan lagi mitra dan sahabat Yordania dalam upaya perdamaian.

Masri juga menegaskan bahwa Arab sekarang sudah menelantarkan Yordania dan Palestina dalam menghadapi berbagai dampak-dampak sensitif dan krusial. (mm/raialyoum)

Jenderal Iran: Musuh akan Membayar Mahal jika Nekat Melakukan Agresi

Teheran, LiputanIslam.com –  Komandan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi memperingatkan negara-negara musuhnya bahwa balasan Iran akan mengerikan dan mematikan jika mereka nekat mengagresi Iran.

Dalam sebuah pernyataan pada momen peringatan Hari Angkatan Bersenjata Nasional, Ahad (17/4), dia menyebutkan bahwa tentara Iran mengalami pertempuran nyata di setiap kondisi geografis, dan akan menanggapi setiap ancaman pada tingkat kemampuan tertinggi.

Dia memperingatkan bahwa agresi musuh dalam bentuk apapun terhadap Iran akan sangat menyakitkan musuh.

Mousavi mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata menjamin keamanan rakyat dan perbatasan Iran dengan darah mereka dan telah berada di garis depan dalam setiap kesulitan, termasuk dalam bencana alam untuk membantu korban, sehingga membuktikan bahwa Angkatan Bersenjata Iran bukanlah entitas militer tunggal.

Menurutnya, Angkatan Bersenjata Iran adalah satu-satunya tentara di dunia yang diilhami oleh nilai-nilai spiritual dan kepatuhan kepada para pemuka agama.

Dia juga menjelaskan bahwa meningkatkan kemampuan militer, memperbarui taktik dan metode pertempuran sesuai dengan perang modern, dan berkesiapan menghadapi segala jenis ancaman telah mengubah Angkatan Bersenjata Iran menjadi lengan otoritas negara dan Republik Islam Iran serta jangkar bagi stabilitas di kawasan.

Pada awal bulan ini, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan memperingatkan musuhnya untuk tidak mencoba bertualang terhadap Iran, karena IRGC bersumpah akan memberikan respon yang menghancurkan dan keras terhadap segala jenis ancaman. (mm/fna)

Bunuh Puluhan Pasukan Bayaran, Rusia Selamatkan Para Sandera di Masjid Mariupol

Teheran, LiputanIslam.com –  Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pembebasan para sandera di dalam masjid kota Mariupol melalui operasi khusus, yang menyebabkan terbunuhnya puluhan “pasukan bayaran asing” dan penghancuran sebuah pabrik amunisi dengan senjata presisi di pinggiran kota Kyiv.

 â€œPasukan khusus Rusia berhasil menyelamatkan para sandera yang disekap di sebuah masjid di Mariupol,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Jenderal Igor Konashenkov, Ahad (17/4).

Konashenkov menjelaskan; “Atas permintaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, operasi khusus dilakukan di distrik Primorsky untuk membebaskan para sandera yang ditahan oleh Nazi di masjid.”

Menurutnya, operasi khusus itu berhasil membebaskan para sandera masjid, dan sebanyak 29 militan, termasuk pasukan bayaran asing, tewas.

Konashenkov juga menyatakan bahwa tak kurang dari 400 pasukan bayaran bersenjata terperangkap di pabrik Azov Staal  di Mariupol, dan kebanyakan dari mereka adalah warga negara-negara Eropa serta Kanada dan Amerika Serikat.

Konashenkov mengatakan bahwa Angkatan Udara Rusia pada malam hari telah menembakkan rudal presisi tinggi ke sebuah pabrik amunisi di dekat desa Brovary di wilayah Kyiv, dan berhasil menembak jatuh 10 drone Ukraina di dekat kota Avdiivka, Bayrak, Lozovaya, Malaya Kamishvakha, Novobrokovivka, Chernobayevka, dan Yasinovatoy.

Pada 25 Maret, militer Rusia telah menyelesaikan tugas utama tahap pertama, yang secara signifikan membatasi kemampuan tempur Ukraina, mengingat bahwa tujuan utama operasi tersebut, sebagaimana dinyatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, adalah pembebasan wilayah Donbas. (mm/raialyoum)