Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 29 September 2023

Jakarta, ICMES. Komando Pusat Angkatan Laut AS mengklaim bahwa Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menyorotkan laser ke helikopter serang Korps Marinir AH-1Z Viper dalam sebuah interaksi yang “tidak aman dan tidak profesional” di Teluk Persia.

Komandan Angkatan Laut  (AL) Iran Laksamana Muda Shahram Irani telah mengungkapkan rencana dan misi pasukannya di Antartika, termasuk membangun pangkalan permanen untuk misi militer dan saintifik.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi memuji keberhasilan peluncuran satelit Nour-3 ke orbit sebagai kemenangan nasional dan bukti kegagalan sanksi dan ancaman musuh.

Berita Selengkapnya:

AL IRGC Sorotkan Sinar Laser ke Helikopter Serang Milik  AL AS di Teluk Persia

Komando Pusat Angkatan Laut AS mengklaim bahwa Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menyorotkan laser ke helikopter serang Korps Marinir AH-1Z Viper dalam sebuah interaksi yang “tidak aman dan tidak profesional” di Teluk Persia.

Insiden itu terjadi pada pada hari Rabu (27/9) saat helikopter yang ditugaskan di Unit Ekspedisi Marinir ke-26, yang dikerahkan bersama kapal serbu amfibi Bataan, untuk melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional.

“Kapal AL IRGC menyorotkan laser beberapa kali ke arah pesawat saat sedang terbang. Mujurnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan pesawat tidak mengalami kerusakan,” kata Juru Bicara Komando Pusat Angkatan Laut AS Rick Chernitzer dalam sebuah pernyataan Kamis (28/9).

“Ini bukanlah tindakan pasukan maritim profesional. Perilaku AL IRGC Iran yang tidak aman, tidak profesional, dan tidak bertanggung jawab ini membahayakan nyawa AS dan negara mitra, dan harus segera dihentikan,” tegasnya.

AH-1Z Viper, helikopter serang darat sayap putar utama Korps Marinir, memberikan dukungan udara jarak dekat, anti-lapis baja, pengawalan bersenjata, pengintaian visual bersenjata, dan kemampuan koordinasi dukungan tembakan di siang hari, malam hari, dan kondisi cuaca buruk.

Pesawat ini diterbangkan oleh dua awak, seorang pilot di belakang dan seorang co-pilot/penembak di depan.

Kapal pendarat Bataan dan dermaga Carter Hall meninggalkan Norfolk, Virginia, pada bulan Juli dengan lebih dari 3.000 pelaut dan marinir berada di dalamnya untuk penempatan, yang menurut klaim Pentagon, merupakan tanggapan terhadap upaya Iran baru-baru ini untuk “mengancam arus bebas perdagangan di Selat Hormuz dan perairan sekitarnya.”

Jet tempur F-35 dan F-16 Angkatan Udara serta jet serang A-10 dan kapal perusak Thomas Hudner juga dikerahkan setelah Iran mencoba merebut dua kapal tanker minyak di Selat Hormuz dan Teluk Oman pada 5 Juli, menurut Deputi Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh.

Disebutkan bahwa kapal perusak Angkatan Laut AS McFaul telah melakukan intervensi dalam kedua kasus tersebut dan berhasil memaksa kapal-kapal Iran meninggalkan lokasi kejadian.

“Salah satu upaya yang dilakukan termasuk sebuah kapal angkatan laut Iran yang menembaki kapal dagang tersebut,” klaim Singh dalam konferensi pers pada bulan Juli.

Dia menambahkan, “Mengingat ancaman yang terus berlanjut ini dan melalui koordinasi dengan mitra dan sekutu kami, departemen ini meningkatkan kehadiran dan kemampuan kami untuk memantau selat dan perairan sekitarnya.”

Komando Pusat AS mengklaim Iran telah menyerang atau menyita sekitar 20 kapal sejak tahun 2021. (raialyoum/nt)

AL Iran Berencana Bangun Pangkalan Permanen di Antartika

Komandan Angkatan Laut  (AL) Iran Laksamana Muda Shahram Irani telah mengungkapkan rencana dan misi pasukannya di Antartika, termasuk membangun pangkalan permanen untuk misi militer dan saintifik.

“Rencana masa depan kami adalah dengan bangga mengibarkan bendera Iran di Antartika, dan melakukan upaya kolaboratif militer dan saintifik di wilayah itu,” kata Irani kepada saluran televisi IRIB TV1 dalam sebuah program untuk menandai peringatan perang Irak terhadap Iran tahun 1980-1988.

Ketika ditanya apakah ini berarti mendirikan pangkalan permanen di Antartika, Irani berkata, “Insya Allah.”

“Ini bukan hanya pekerjaan militer. Harus ada karya ilmiah dan para ilmuwan tercinta kita sedang bersiap untuk menerapkan upaya bersama sejalan dengan petunjuk Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei,” tambah Irani.

Dia menyebutkan rencana masa depan ambisius dan potensi besar yang dimiliki Angkatan Laut Iran.

“Tahun lalu, sesuai dengan pedoman Pemimpin Besar Revolusi Islam, kami mencoba membangun kehadiran maritim yang kuat (di seluruh dunia). Hal ini terjadi bahkan dengan berbagai tantangan yang ada, yang paling menonjol adalah kami tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam melakukan tugas seperti itu,” terang Irani.

Komandan Angkatan Laut Iran menyinggung upaya terus-menerus yang dilakukan oleh sebagian negara asing untuk menghalangi kehadiran maritim Iran.

“Di dalam Angkatan Laut, kami mengatasi hambatan dan ketakutan ini, dan dapat mencapai kehormatan luar biasa dengan mengerahkan armada kapal perang ke-86 di perairan internasional meskipun ada konspirasi asing,” tuturnya,

Irani menekankan bahwa meskipun ada banyak upaya dari negara-negara asing untuk menghalangi misi AL Iran, prajurit Iran berhasil menetralisir semua plot musuh dengan berbagai upaya keras dan penggunaan peralatan militer buatan dalam negeri.

Armada AL Iran ke-86 telah berlayar dalam misi keliling dunia dari kota pelabuhan selatan Bandar Abbas pada 20 September 2022, dan kembali ke Iran pada 20 Mei setelah berkelana mengelilingi dunia. Kapal ini secara resmi telah memecahkan rekor jarak tempuh armada Iran di perairan internasional.

Kembalinya armada tersebut dipuji antara lain oleh Ayatullah Khamenei, yang mengucapkan selamat kepada “pasukan pemberani dari armada kapal perang ke-86 AL Republik Islam Iran atas pelayaran besar dan sukses mereka.” (presstv)

Presiden Iran: Pengorbitan Satelit Nour-3 Buktikan Kegagalan Sanksi AS

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi memuji keberhasilan peluncuran satelit Nour-3 ke orbit sebagai kemenangan nasional dan bukti kegagalan sanksi dan ancaman musuh.

Dalam sebuah pesan pada hari Rabu (28/9), Sayid Raisi menyampaikan ucapan selamatnya kepada bangsa Iran dan para ahli luar angkasa dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) atas keberhasilan produksi dan peluncuran satelit pencitraan Nour-3, dan berterima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam pencapaian ini.

Dia mengatakan peluncuran tersebut merupakan “keberhasilan nasional” dan merupakan hasil dari perhatian pemerintahannya terhadap industri luar angkasa negaranya.

“Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa sanksi dan ancaman musuh tidak berdampak pada tekad para ahli dan ilmuwan Iran untuk menapaki jalan kemajuan,” ujarnya.

Presiden Iran juga meminta Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi serta Badan Antariksa Iran untuk terus membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut dalam industri luar angkasa negaranya.

Seperti diketahui, Divisi Dirgantara IRGC berhasil mengorbitkan satelit pencitraan buatan dalam negeri Nour-3 pada ketinggian 450 kilometer di atas permukaan Bumi dengan menggunakan wahana Qassed pada hari Rabu (27/9).

Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Aziz Nasir Zadeh menyatakan bahwa pengorbitan satelit Nour 3 merupakan awal pengiriman satelit lain dengan berbagai tingkatan, dimensi, dan tugas ke luar angkasa.

Dia menyebut pengorbitan itu sebagai langkah penting dan esensial yang dilakukan oleh sejumlah negara, dan Iran kini sedang memproduksi dan meluncurkan satelit serta menempatkannya di orbit Bumi.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memuji keberhasilan itu dan menyebutnya sebagai hasil kerja keras para ahli muda negaranya.

“Proyek terhormat ini adalah hasil studi dan upaya terus-menerus dari para ilmuwan muda dan pakar industri luar angkasa negara kami serta mereka yang berada di Korps Garda Revolusi Islam Iran,” ungkap Amir-Abdollahian, Rabu.

Meskipun dikenai sanksi oleh negara-negara Barat dalam beberapa tahun terakhir, Iran berhasil mengambil langkah besar dalam program luar angkasa sipil.

Negara ini termasuk di antara 10 negara teratas di dunia yang mampu mengembangkan dan meluncurkan satelit. (presstv/alalam)