Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan negaranya kini dikenal di dunia karena sains, kekuatan regional, dan kedalaman strateginya.
Wakil Menteri Pertahanan Iran Hojatollah Qureshi memastikan balasan negaranya terhadap Israel atas pembunuhan Syahid Ismail Haniyeh, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, “akan mengejutkan dan proporsional.” Bersamaan dengan ini, AS menyatakan tetap berkomitmen membela Israel jika terjadi serangan terhadapnya dari Iran.
Para pejuang Hizbullah Lebanon melancarkan serangan udara dengan menggunakan sejumlah drone terhadap markas besar Batalyon Sahel di barak Beit Hilal serta lokasi dan pemukiman para perwira dan tentaranya.
Berita selengkapnya:
Ayatullah Khamenei: Iran Dulu Dikenal Karena Karpetnya, Kini karena Sains dan Militernya
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan negaranya kini dikenal di dunia karena sains, kekuatan regional, dan kedalaman strateginya.
Dalam pertemuan dengan Presiden Masoud Pezeshkian dan anggota kabinetnya di Teheran pada momen peringatan Pekan Pemerintahan, Selasa (27/8), Ayatullah Khamenei menyebut sumber daya alam Iran, lokasi geografis, dan keragaman iklim serta kapasitas manusianya yang kaya, termasuk di bidang agama dan ideologi politik rakyatnya, sebagai aset utama negara republik Islam ini.
“Dulu Iran dikenal karena karpet dan minyaknya; kini Iran dikenal di dunia karena sains, kemajuan militer, kekuatan regional, dan kedalaman strateginya,” ujarnya.
“Inilah peluang yang kita miliki. Kemampuan untuk memengaruhi negara-negara di dunia dan kawasan bukanlah hal yang kecil. Ini adalah masalah yang sangat penting,” sambungnya.
Mengenai kabinet baru Iran, dia menyebutkan bahwa Presiden Pezeshkian telah berkonsultasi dengannyamengenai pemilihan menteri.
Ayatullah Khamenei menasihati anggota pemerintahan baru untuk tidak menaruh harapan pada Amerika Serikat, dan dan menyatakan persetujuannya terhadap rencana mereka.
Dia juga mengatakan bahwa kunci penyelesaian masalah ekonomi negara terletak pada produksi dan bahwa masalah tersebut harus ditanggapi dengan serius.
Dia meminta para menteri untuk mengunjungi berbagai provinsi dan memilih rekan yang muda, beriman, berkomitmen, dan termotivasi serta mematuhi prinsip-prinsip Revolusi Islam.
Mengenai kecerdasan buatan, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa penggunaan teknologi tersebut tidak boleh dianggap sebagai hak istimewa, dan bahwa berbagai departemen negara perlu menguasai lapisan teknologi yang mendalam.
Ia memperingatkan adanya upaya para oportunis dunia dan mereka yang ingin berkuasa untuk mendirikan badan intelijen buatan guna mencegah kemajuan berbagai negara di bidang ini.
Ayatullah Khamenei juga menekankan perlunya “aturan hukum” di dunia maya yang menurutnya saat ini “tidak terkendali.”
“Maksud saya adalah dunia maya harus berpusat pada hukum di negara ini, maka itu akan menjadi peluang,” tuturnya.
“Jika kita dapat memiliki aturan hukum di dunia maya, ruang ini akan berubah menjadi peluang bagi negara, jika tidak, itu mungkin menjadi ancaman,” pungkasnya. (mm/presstv)
Iran Bersikukuh akan Membalas, AS Bersumpah akan Membela Israel
Wakil Menteri Pertahanan Iran Hojatollah Qureshi memastikan balasan negaranya terhadap Israel atas pembunuhan Syahid Ismail Haniyeh, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, “akan mengejutkan dan proporsional.” Bersamaan dengan ini, AS menyatakan tetap berkomitmen membela Israel jika terjadi serangan terhadapnya dari Iran.
Hojatollah Qureshi mengatakan, “Israel harus mengalami kecemasan psikologis sebagai akibatnya… Pembunuhan Haniyeh adalah kejahatan yang tak termaafkan dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Iran.”
Dia juga menegaskan bahwa “Iran adalah pihak yang menentukan bagaimana dan kapan harus merespons,” dan “tidak memiliki keinginan untuk berperang, namun agresi akan dibalas.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi beberapa hari yang lalu mengatakan negaranya “tidak ingin memperluas lingkaran perang dan eskalasi di kawasan, namun tidak akan mundur dari haknya untuk menanggapi pembunuhan Haniyeh.”
Pada tanggal 31 Juli, Hamas berduka atas gugurnya Haniyeh akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran, dia berpartisipasi dalam upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran.
Di pihak lain, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Selasa mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tetap berkomitmen membela Israel jika terjadi serangan Iran.
Kepada Channel 12 Israel dia mengatakan sulit untuk memprediksi kemungkinan terjadinya serangan, namun Gedung Putih menanggapi retorika Iran dengan serius.
“Kami yakin mereka masih dalam posisi yang baik dan siap melancarkan serangan jika mereka ingin melakukannya, itulah sebabnya kami memperkuat pasukan kami di kawasan (Timur Tengah dan sekitarnya),” kata Kirby.
Dia menambahkan, “Pesan kami kepada Iran konsisten, telah dan akan tetap konsisten.” Pertama, jangan lakukan itu. Tidak ada alasan untuk membesar-besarkan masalah ini. Tidak ada alasan untuk memulai perang regional secara besar-besaran. Kedua, kami akan siap membela Israel jika hal itu terjadi.”
Senin lalu Pentagon mengumumkan bahwa AS percaya bahwa risiko Israel terkena serangan baru oleh Iran atau sekutunya masih ada setelah Hizbullah Lebanon melancarkan serangan rudal dan drone pada hari Minggu. (alalam/raialyoum)
Hizbullah Gempur Gedung-Gedung Militer Israel
Para pejuang Hizbullah Lebanon melancarkan serangan udara dengan menggunakan sejumlah drone terhadap markas besar Batalyon Sahel di barak Beit Hilal serta lokasi dan pemukiman para perwira dan tentaranya.
Hizbullah memastikan serangannya mengenai target dan menjatuhkan korban, sembari menegaskan bahwa serangan ini dilakukan untuk mendukung perlawanan Gaza, dan sebagai respon atas serangan Israel terhadap kota Al-Majdal di Lebanon selatan.
Media Israel menyiarkan rekaman video yang menunjukkan ledakan drone di dekat pemukiman Beit Hillel.
Hizbullah juga mengumumkan penargetan instalasi mata-mata di lokasi “Al-Abad”, dengan senapan serbu.
Mereka juga menghancurkan peralatan mata-mata yang baru dikembangkan dan dipasang pada derek di sekitar barak Doviev, dan bangunan yang digunakan oleh tentara Israel di permukiman Natawa.
Media militer Hizbullah memperlihatkan rekaman video operasi militer yang menyasar situs-situs militer Israel dan pemukiman Kiryat Shmona di wilayah utara Palestina pendudukan.
Hizbullah terlibat konfrontasi langsung dengan militer Israel sejak 8 Oktober 2023. Media Israel melaporkan bahwa tak kurang dari 5.650 tentara Israel yang terluka akibat serangan Hizbullah dan kecelakaan di front utara menjalani perawatan di Pusat Medis Galilee di Nahariya dan Rumah Sakit Ziv di Safed. (almayadeen)