Perangi ISIS, Rusia Kerahkan Kekuatan Spektakuler

bom kalengTeroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) harusnya sekarang belajar. Mereka telah memilih lawan yang salah.

Apalagi, setelah majalah propaganda ISIS, Dabiq, mempublikasikan sebuah foto yang menunjukkan ‘rakitan bom’ yang kabarnya digunakan untuk meledakkan pesawat penumpang Rusia beberapa waktu yang lalu. Menurut Dabiq, sebuah kaleng Schweppes Gold diisi dengan bom rakitan, lalu diletakkan di salah satu kursi penumpang. Mereka juga mempublikasikan foto paspor salah satu korban – warga Rusia – yang diambil oleh kelompok teroris.

Sebelumnya, Direktur Federal Security Service Aleksandr Bortnikov mengatakan kepada Presiden Putin tentang jatuhnya Metrojet pada 31 Oktober di Mesir, “Kami meyakini bahwa hal ini merupakan ulah teroris.”

Khalifah mungkin saja bisa melarikan diri menuju gurun-gurun di Suriah dan sekitarnya, tapi mereka tidak akan bisa bersembunyi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rusia,”Kami akan mencari mereka di setiap tempat, dimanapun mereka berada. Kami akan menemukan mereka di suatu lokasi di planet ini dan kami akan menghukum mereka. Ancaman ini tidak main-main, uang sebesar 50 juta dollar ditawarkan oleh FSB untuk siapapun yang bisa memberikan informasi terkait tragedi jatuhnya pesawat Rusia di Sinai tersebut.

Putin juga menyampaikan pesan dengan cara lain. Pesawat temput Rusia melakukan serangan yang masif dan impresif ke 140 target bahkan lebih, yang diluncurkan melalui 34 rudal jelajah yang mutakhir. Rusia juga menggunakan pesawat pengebom supersonik sayap rendah Tu-160, Tu-22, dan Tu-95Mc. Inilah kali pertama Rusia menggunakan kekuatan peledak strategis jarak jauh setelah perang pada tahun 1980-an di Afghanistan. Dan sebentar lagi, Rusia juga akan menempatkan 25 peledak strategis di Suriah, ditambah dengan 8 buah pesawat temput Su-34 ‘Fullback’, dan empat Su-27 ‘Flanker’.

Teka-teki Truk Tangki

Pada pertemuan G-20 di Antalya, Turki, Putin tidak menutupi lagi siapa yang telah berkontribusi mendanai kelompok ISIS, lengkap dengan pemaparan yang berdasarkan data terkait pendanaan ISIS (dan kelompok teroris lainnya) yang dilakukan secara rahasia. “Sebagaimana yang bisa kami pastikan, pendanaan ISIS berasal dari 40 negara, dan beberapa dari mereka merupakan negara-negara anggota G-20.”

Tidak dibutuhkan Caltech yang jenius untuk mengetahui negara-negara mana yang terlibat dalam mendukung ISIS. Mereka lebih baik meresapi dalam-dalam pesan yang disampaikan Putin: Anda bisa melarikan diri, tetapi Anda tidak akan bisa bersembunyi.

Lantas, untuk menghilangkan prasangka terhadap sesama anggota G-20 terkait mitos keseriusan AS memerangi ISIS, Putin berkata,”Kami akan menunjukkan foto yang diambil dari rekan-rekan kami, yang menunjukkan dengan jelas adanya transaksi perdagangan minyak ilegal.” Yang dimaksud Putin adalah terjadinya penyelundupan minyak – dengan menggunakan truk tangki yang jumlahnya lebih dari 1000 buah.

Penyelundupan minyak yang dilakukan ISIS sebagaimana yang ditunjukkan oleh satelit Rusia, direspon oleh AS. Secara ajaib, AS kemudian menemukan konvoi truk tanki yang melakukan penyelundupan minyak Suriah yang berhasil dijarah. Lantas, AS mengkalim telah mengebom 116 truk (untuk pertama kalinya) dan hal itu baru dilakukan, padahal, setahun sudah AS dan koalisinya mengaku memerangi ISIS. Pengeboman serupa sebelumnya hanya dilakukan oleh Angkatan Udara Irak.

Strategi yang dilakukan Obama adalah mengebom infrastruktur minyak di Suriah yang sementara ini dikuasai dan dieksploitasi oleh ISIS. Artinya, infrastruktur minyak ini sebenarnya adalah milik pemerintah Suriah. Milik rakyat Suriah.Dan sejauh ini, AS telihat lebih fokus pada ‘pihak lain’ — yang mampu melakukan perbaikan terhadap infrastruktur yang hancur — dan ini merupakan penghancuran gaya kapitalis, sehingga tuntutan “Assad harus mundur” bisa bekerja.

Namun, Rusia melangkah di jalur yang lurus. Mereka mengebom jaringan transportasi (konvoi truk minyak), bukan infrastruktur. Hal itu akan mengendalikan bisnis penyelundupan minyak.

Alasan kunci mengapa pemerintahan Obama tidak memikirkan hal ini sebelumnya adalah karena Turki. AS membutuhkan Turki, anggota dari NATO yang memiliki pangkalan Incirlik. Dan ada subyek yang sangat sensitif terkait siapa yang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya penyelundupan minyak yang dilakukan oleh ISIS.

Gursel Tekin, anggota dari Partai Sosialis Turki tidak memungkiri bahwa penyelundupan minyak oleh ISIS dibeli oleh Turki melalui BMZ, sebuah perusahaan pengiriman yang dikontrol oleh Bilal Erdogan, yang tak lain dan tak bukan merupakan putra Erdogan. Praktik ini sesungguhnya melanggar resolusi PBB nomor 2170. Dengan pesan yang disampaikan Putin secara terang-benderang, seharunya Erdogan mempersiapkan diri untuk melakukan tindakan yang benar.

Kamp Pelatihan Militer Jihadis

Pesan-pesan Putin yang sangat jelas di atas, terhadap siapapun, entitas manapun, yang berkolaborasi dengan ISIS — tentunya akan mengingatkan kembali pada tahun 2003. Saat itu, pengeboman, invansi, dan pendudukan di Irak menciptakan tumbuh dan berkembangnya Al-Qaeda Irak, yang dibentuk oleh Abu Musab al-Zarqawi. Langkah signifikan berikutnya adalah Kamp Bucca, di dekat Umm Qasr, selatan Irak. Di sinilah lahir – setidaknya sembilan anggota Al-Qaeda yang kelak bermetamorfosis menjadi ISIS.

ISIS lahir di penjara AS. Abu Bakar al-Baghdadi atau yang disebut-sebut sebagai Khalifah berada di sana. Setelahnya ada Abu Muslim al-Turkmani, orang nomor dua ISIS. Juga Haji Bakr, salah seorang konseptual ISIS yang merupakan mantan kolonel Angkatan Udara Irak di era Saddam Hussein.

Jihadis Salafi garis keras bertemu dengan mantan anggota Partai Ba’ath dan merancang tujuan bersama. Penawaran yang datang dari AS tidak akan ditolak, dan faktanya, justru dibiarkan semakin merajalela. Dengan inilah maka perang global melawan teror akan menjadi perang tak berujung. Rezim neokon yang berobsesi melakukan perubahan rezim di Suriah pada akhirnya akan semakin memperluas wilayah yang dikuasai ISIS.

Semua yang terjadi saat ini merupakan hasil dari kebodohan dan hegemoni imperium AS. Di masa lalu dan masa depan, hal ini memilik pola yang sama, yang bisa diidentifikasi dari serpihan bom bunuh diri, jihadis yang dilatih dan dipersenjatai oleh CIA, pelakunya adalah orang-orang dengan pemikiran Wahabi (atau pejuang pembebas ciptaan Reagan?) lalu menjelma menjadi Al-CIAda, sebagaimana pengakuan Hillary Clinton bahwa Al-Qaeda diciptakan oleh AS dan Arab Saudi merupakan penyandang dana teroris.

Serangan Paris, juga serangan Sinai, adalah efek samping dari peristiwa yang terjadi di Baghdad pada tahun 2003. Putin tahu persis hal itu. Sekarang saatnya, menghabisi mereka sampai ke akar-akarnya.

—-

Pepe Escobar adalah jurnalis Asia Times. Tulisan ini diterjemahkan dari https://www.rt.com/op-edge/322613-russia-isis-anti-terrorism-operation-syria/ oleh Putu Heri.