Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 9 Oktober 2023

Jakarta, ICMES. Kabinet sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendeklarasikan perang “panjang dan sulit” terhadap orang Palestina, sementara jumlah korban tewas serangan Palestina terhadap Israel terus melonjak.

Seorang petinggi Hizbullah menegaskan bahwa “senjata dan roket” yang dimiliki kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini  “bersama” atau menyokong pejuang Palestina yang melakukan serangan mendadak terhadap wilayah pendudukan Israel.

Panglima pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami, menegaskan bahwa masa arogansi Israel telah berakhir.

Berita selengkapnya:

Jumlah Korban Tewas Israel Tembus 700 Orang, Netanyahu Umumkan “Perang Panjang”

Kabinet sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendeklarasikan perang “panjang dan sulit” terhadap orang Palestina, sementara jumlah korban tewas serangan Palestina terhadap Israel terus melonjak.

Menurut laporan terbaru dari media Israel, jumlah korban tewas di pihak Israel, termasuk puluhan tentara dan polisi, akibat serangan Hamas melampaui 700 orang, ketika pasukan Israel terus berperang melawan para pejuang Hamas, yang telah menyusup ke permukiman-permukiman Zionis di dekat perbatasan Gaza.

Kementerian Kesehatan Israel juga mengonfirmasi bahwa jumlah korban luka di rumah sakit mencapai 2.048 orang, termasuk 20 orang dalam kondisi kritis dan 330 orang luka berat.

Ada sekitar 700 orang Israel yang terluka dan dirawat di Soroka Medical Center di Beersheba.

Militer Israel mengerahkan ribuan personilnya ke kawasan sekitar Gaza dan bermaksud mengevakuasi semua warga Israel yang tinggal di dekat Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.

Kantor Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet telah melakukan pemungutan suara untuk menyatakan Israel secara resmi berperang, dan Israel dapat melakukan “aktivitas militer yang signifikan.”

Keputusan tersebut, yang diumumkan pada hari Minggu (8/10), secara resmi mengizinkan “pengambilan langkah militer yang signifikan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu memperingatkan perang yang “panjang dan sulit” di masa depan setelah para pejuang Palestina melancarkan serangan rudal dan serbuan darat secara besar-besaran.

“Tahap pertama telah selesai… dengan pemusnahan sebagian besar pasukan musuh yang telah menyusup ke wilayah kami,” kata Netanyahu.

Netanyahu  bergabung dengan Panglima Angkatan Udara Tomer Bar di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv ketika pesawat tempur Israel melakukan serangan di Jalur Gaza.

Militer Israel mengatakan puluhan pesawat tempur melancarkan gelombang serangan udara intensif di Jalur Gaza.

Dalam serangan Israel terbaru di Gaza, setidaknya 22 anggota keluarga Abu Daqqa gugur di dekat Khan Younis setelah rumah mereka menjadi sasaran serangan udara Israel. Korban yang gugur antara lain tujuh anak-anak, dan tim penyelamat sipil masih berusaha menyelamatkan enam anggota keluarga yang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang hancur.

Israel akan berhenti memasok listrik, bahan bakar dan barang ke Gaza, menurut pernyataan dari kantor Netanyahu pada Sabtu malam.

Sebagian besar wilayah Gaza dilanda kegelapan saat malam tiba setelah pasokan listrik dari Israel diputus pada hari sebelumnya.

Pada hari Sabtu, AS dan negara-negara Barat sekutu Israel lainnya menyatakan dukungan tanpa syarat mereka kepada Israel. AS memperingatkan “pihak mana pun yang memusuhi Israel” agar tidak mengeksploitasi situasi ini.

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa dukungan negaranya terhadap Israel “sangat kuat dan tak tergoyahkan”.

Bersamaan dengan ini, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa “berpihak pada Israel”, dan bahwa “cobaan berat” ini menjadi tantangan terbaru dari serangkaian tantangan yang panjang  akan menjadi “diatasi bersama”.  (presstv)

Hizbullah: Senjata Kami Bersama Para Pejuang Palestina

Seorang petinggi Hizbullah menegaskan bahwa “senjata dan roket” yang dimiliki kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini  “bersama” atau menyokong pejuang Palestina yang melakukan serangan mendadak terhadap wilayah pendudukan Israel.

Ditujukan kepada orang-orang Palestina, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayid Hashem Safieddine, pada hari Ahad (8/10), mengatakan, “Sejarah kami, senjata kami, dan rudal kami bersama kalian. Semua yang kami miliki bersama kalian.”

Pernyataan ini dia sampaikan sebagai dukungan kepada para pejuang Palestina di Gaza yang telah melancarkan serangan rudal dan darat ke wilayah pendudukan Israel di sekitar Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 700 orang, melukai ribuan lainnya, dan membuat banyak lainnya tertawan.

Menyusul serangan mendadak tersebut, Hizbullah menembakkan rudal ke situs Radar, Zabdin, dan Ruwaysat Al-Alam di kawasan pertanian Shebaa yang diduduki Israel, dan Israel lantas membalas serangan tersebut dengan menembakkan rentetan peluru artileri dan drone ke Lebanon selatan.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa militer tetap dalam siaga tinggi.

Juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), Andrea Tenenti, mengatakan misi penjaga perdamaian PBB telah mendeteksi beberapa rudal yang ditembakkan dari tenggara Lebanon menuju wilayah yang diduduki Israel” serta tembakan artileri dari Israel ke Lebanon.

Dia juga mengatakan bahwa UNIFIL sedang melakukan kontak dengan otoritas di kedua sisi garis biru, garis sementara yang ditarik setelah tentara Israel mundur dari Lebanon selatan pada tahun 2000, untuk mengatasi situasi dan menghindari eskalasi yang lebih serius. (presstv)

Panglima IRGC: Era Arogansi  Israel Telah Berakhir, dan AS Tak Dapat Menyelematkannya

Panglima pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami, Ahad (8/10), menegaskan bahwa masa arogansi Israel telah berakhir.

 “Saat ini, Israel tidak bisa lagi ceroboh seperti sebelumnya, dan masa arogansinya telah berakhir,” tandasnya.

“Masa pendudukan dan agresi telah berakhir, dan orang-orang Palestina telah memasukkan rasa takut ke dalam hati Zionis. Mereka sekarang mengejar dan memenjarakan para Zionis, dan mereka membela hak-hak mereka dengan penuh rasa bangga,” lanjutnya.

Salami juga menegaskan, “Israel baru telah menjadi  hina dan lemah, akan segera menghilang, dan bahkan AS tidak dapat lagi memberikan apa pun dan menyelamatkannya.”

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, menegaskan, “Operasi Topan Al-Aqsa telah mengubah mimpi buruk keruntuhan entitas Zionis menjadi kenyataan, dan membuktikan bahwa upaya sia-sia, seperti presentasi konyol proses normalisasi (hubungan dengan Israel), tidak akan mampu mencegah runtuhnya jaring laba-laba (Israel).”  

Dia menambahkan, “Dalam operasi yang mengejutkan ini, para pejuang resistensi Palestina menunjukkan adegan perlawanan yang luar biasa. Rakyat Palestina yang tertindas, setelah beberapa dekade penindasan, dan sekarang dengan dukungan generasi muda yang termotivasi dan bersandar pada Islam serta percaya diri pada janji ilahi, telah memperoleh kekuatan besar yang mencengangkan para analis dan ahli strategi militer dunia.”

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi telah melakukan dua panggilan telepon dengan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan Sekjen gerakan Jihad Islam, Ziyad al-Nakhalah. (raialyoum/rt)