Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 9 November 2020

rouhani dan zarifJakarta, ICMES. Presiden Iran Hassan Rouhani mengimbau pemerintah baru Amerika Serikat (AS) di bawah kepresidenan Joe Biden bersedia menebus kesalahan-kesalahan pemerintah AS sebelumnya, sementara Menlu Mohammad Javad Zarif mengimbau negara-negara jiran Iran untuk tidak lagi mengandalkan kekuatan asing.

Arab Saudi akhirnya mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Anggota Kongres AS dari partai Demokrat AS Ro Khanna menyatakan negaranya akan berhenti mendanai perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman selama hampir 6 tahun.

Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat yang membawa para wisatawan Israel mendarat di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)

Berita Selengkapnya:

Rouhani Imbau Joe Biden Tebus Kesalahan Trump, Zarif Minta Negara-Negara Tak Bergantung ke AS

Presiden Iran Hassan Rouhani mengimbau pemerintah baru Amerika Serikat (AS) di bawah kepresidenan Joe Biden bersedia menebus kesalahan-kesalahan pemerintah AS sebelumnya, sementara Menlu Mohammad Javad Zarif mengimbau negara-negara jiran Iran untuk tidak lagi mengandalkan kekuatan asing.

Dalam sebuah pernyataan pada rapat koordinasi ekonomi, Ahad (8/11/2020), Rouhani menekankan bahwa kebijakan Trump ditolak bukan hanya banyak bangsa di dunia, melainkan juga oleh rakyat AS sendiri, dan karena itu dia mengimbau kepada pemerintah baru AS agar  “menggunakan kesempatan untuk menebus kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan”.

Mengenai komitmen negaranya, Rouhani memastikan Iran tetap konsisten, dan menjadikan interaksi konstruktif dengan negara-negara dunia sebagai kebijakan strategis, serta masih berkeyakinan bahwa tekanan hebat AS hanya akan sia-sia belaka di depan resistensi bangsa Iran.

Sementara itu, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif di hari yang sama di halaman Twitternya menyatakan, “Dunia sedang melihat apakah para pemimpin baru akan meninggalkan penindasan tanpa hukum yang menghancurkan dari rezim yang akan segera berakhir — dan menerima multilateralisme, kerjasama & penghormatan terhadap hukum.”

Di bagian lain dia mencuit dalam bahasa Arab yang artinya ; “Trump telah pergi sedangkan kami dan para jiran kami masih ada. Mengandalkan pihak asing tidak akan mendatang keamanan, dan malah menyia-nyiakan harapan. Kami menjulurkan tangan kepada para jiran untuk kerjasama dalam rangka mewujudkan kepentingan bersama untuk bangsa dan negara kita semua.”

Dia menambahkan, “Kami mengajak kepada semuanya untuk berdialog, mengingat bahwa dialog ada satu-satunya cara untuk menyudahi perselisihan dan ketegangan. Mari bersama membangun masa depan yang lebih baik untuk kawasan kita.” (alalam/twitter)

Saudi Akhirnya Ucapkan Selamat atas Kemenangan Biden

Arab Saudi akhirnya mengucapkan selamat kepada Joe Biden, Ahad (8/11/2020), atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) setelah lebih dari 24 jam Biden dinyatakan dapat mengalahkan Donald Trump, yang memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (MBS).

Biden yang juga mantan wakil presiden AS dalam kampanyenya pernah berjanji untuk meninjau ulang hubungan negaranya dengan Saudi, menuntut lebih banyak pertanggungjawaban Royadh atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, dan menyerukan diakhirinya dukungan AS kepada perang Saudi terhadap Yaman.

Ketika negara-negara Arab lainnya berlomba memuji Biden dari Partai Demokrat, MBS, penguasa de facto Saudi, tetap bungkam pada pemungutan suara AS, bahkan ketika dia menyampaikan sambutan hangat atas keperpilihan lagi presiden Tanzania.

Trump sendiri telah menolak hasil pilpres AS dan berjanji untuk  menggugatnya.

Seperti dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA, Raja Arab Saudi Salman dan putranya, MBS, memberi selamat kepada pasangan presiden dan wakil presiden AS terpilih Joe Biden dan Kamala Harris.

“Raja Salman memuji hubungan tersendiri, bersejarah dan dekat antara kedua negara sahabat dan rakyat mereka yang semua orang ingin perkuat dan kembangkan di semua tingkatan,” lanjut SPA.

Hubungan MBS dengan Trump selama ini telah menjadi pelindung bagi Riyadh di depan kecaman internasional terhadap Riyadh di bidang HAM. Kecaman luas itu dipicu oleh kasus pembunuhan Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman, dan penahanan aktivis.

Isu-isu tersebut kini berkemungkinan menjadi titik perselisihan antara Biden dan Arab Saudi, eksportir minyak utama dan pemborong senjata AS. (aljazeera)

Wakil Demokrat AS Nyatakan Pendanaan Perang Saudi di Yaman akan Dihentikan

Anggota Kongres AS dari partai Demokrat AS Ro Khanna menyatakan negaranya akan berhenti mendanai perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman selama hampir 6 tahun.

“Kami akan berhenti mendanai perang Saudi di Yaman,” tulis Khanna di Twitter, Ahad (8/11/2020).

Seperti diektahui, sudah enam tahun Yaman dilanda perang gerakan Ansarullah (Houthi) yang didukung sebagian besar tentara Yaman melawan  loyalis presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung oleh Saudi dan sekutunya.

Perang ini menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia di mana 80 persen penduduk Yaman membutuhkan bantuan serta membuat jutaan orang terancam kelaparan. (rta)

Pertama Kali, Pesawat Pembawa Wisawatan Israel Mendarat di Bandara Dubai

Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat yang membawa para wisatawan Israel mendarat di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Ahad (8/11/2020).

Peristiwa ini menandai perkembangan terbaru dalam kesepakatan normalisasi hubungan yang telah dicapai oleh Tel Aviv dan Abu Dhabi.

Dalam video terkait dengan peristiwa pendaratan pesawat itu seorang pria berbahasa Arab mengatakan, “Tak syak lagi bahwa normalisasi antara Israel dan UEA akan mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi warga Arab di Israel… Kami mendukung normalisasi ini.”

Beberapa sumber menyebutkan bahwa di dalam pesawat itu juga terdapat sejumlah tokoh pengusaha Israel.

Pada 13 Agustus, UEA, Israel, dan Amerika Serikat dalam pernyataan bersama mengumumkan bahwa kesepakatan UEA-Israel telah dicapai untuk normalisasi hubungan antara keduanya.

Pada 31 Agustus, sebuah pesawat Boeing milik perusahaan Israel El Al mendarat di bandara Abu Dhabi dari Tel Aviv dalam penerbangan langsung non-stop pertama antara Israel dan UEA, setelah terbang melalui wilayah udara Saudi. (rta)