Jakarta, ICMES. Wakil Tetap Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Gilad Erdan mengecam keras Sekjen PBB Antonio Guterres atas pernyataannya pada Sabtu mengenai perkembangan situasi di Libanon selatan.
Amerika Serikat) melancarkan tekanan terhadap Perdana Menteri Israel Nafatali Bennett untuk tidak mengubah aturan konfrontasi dengan Hizbullah sebelum dimulainya perundingan nuklir Iran di Wina.
Panglima pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam Mayjen Hossein Salami memuji perjuangan kelompok-kelompok resistensi di Irak untuk mengusir pasukan AS.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyatakan bahwa kelompok-kelompok pejuang Palestina mendukung keberanian dan perlawanan Iran terhadap ancaman AS dan Rezim Zionis Israel.
Berbagai kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, mengecam keras vonis hukuman otoritas Saudi terhadap para tahanan Palestina.
Berita Selengkapnya:
Israel Kecam Sekjen PBB Karena Setarakan Hizbullah dengan Israel
Wakil Tetap Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Gilad Erdan, Ahad (8/8), mengecam keras Sekjen PBB Antonio Guterres atas pernyataannya pada Sabtu mengenai perkembangan situasi di Libanon selatan.
Dalam pernyataan itu Guterres mengaku prihatin atas meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Hizbullah Libanon dan Israel (Palestina pendudukan 1948), dan mendesak semua pihak agar benar-benar menahan diri serta bekerjasama dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan menghindari segala tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
Menanggapi seruan Guterres itu, Gilad Erdan mengatakan, “Tel Aviv menyayangkan sikap Sekjen PBB yang masih memberi tanda kesetaraan secara moral antara serangan sistematis kelompok-kelompok teroris dan serangan yang dilancarkan oleh negara demokratis Israel yang konsisten pada hukum dan merupakan anggota PBBâ€.
Erdan menyebutkan bahwa Israel sangat heran atas keengganan Guterres mengaitkan serangan rudal dari Libanon Jumat lalu dengan Hizbullah yang jelas-jelas sudah mengaku bertanggungjawab atas serangan ini.
“Ini sungguh tak terbayangkan… PBB masih saja sengaja menutup mata dari kejahatan perang dan aksi-aksi yang dilakukan Hizbullah serta tindakannya yang praktis menguasai tanah-tanah Libanon. Perilaku Hizbullah ini pada akhirnya akan menghancurkan Libanon,†klaimnya.
Dia juga mengatakan, “Kami semakin menaruh harap kepada PBB yang seharusnya menjadi suara bagi kejelasan moral, sebelum terlambat bagi bangsa Libanon dan kawasan secara keseluruhan.â€
Seperti diketahui, Jumat lalu Hizbullah menembakkan puluhan roket ke posisi-posisi pasukan Zionis Israel di wilayah pendudukan pertanian Shebaa, Libanon selatan, sebagai balasan atas serangan udara Israel secara langsung ke Libanon selatan.
Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidatonya, Sabtu, menyebut serangan udara Israel merupakan yang pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, yaitu pasca perang Hizbullah-Israel pada tahun 2006. (raialyoum)
AS Tekan Israel supaya Tak Mengubah Aturan Konfrontasi dengan Hizbullah
Amerika Serikat (AS) melancarkan tekanan terhadap Perdana Menteri Israel Nafatali Bennett untuk tidak mengubah aturan konfrontasi dengan Hizbullah sebelum dimulainya perundingan nuklir Iran di Wina, Swiss, pada September mendatang, agar tak menjadi dalih bagi Iran untuk menarik diri dari perundingan tersebut.
Tekanan AS itu dinyatakan oleh sebuah sumber diplomatik kepada surat kabar Asharq Al-Awsat dan dikutip oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Ahad (8/8), sementara beberapa laporan menyebutkan bahwa ketegangan antara Hizbullah dan Israel pada akhir pekan lalu merupakan upaya Hizbullah menjajaki nyali Bennett.
Sumber itu menjelaskan bahwa baik Israel maupun Hizbullah telah melayangkan surat kepada Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) berisi pernyataan bahwa keduanya sama-sama tidak berkeinginan untuk mengubah aturan konflik, setelah ada tekanan dari AS dan Prancis kepada masing-masing pihak.
Tekanan itu terjadi manakala beberapa petinggi militer Israel menyatakan bahwa keadaan sudah mendekati pecahnya konfrontasi militer Israel dengan Libanon.
Brigjen (purn) Israel Hasson Hassoun mengatakan, “Kita sedang menuju perang regional terhadap, kita perlu mengambil kendali inisiasi.â€
Sumber lain dari pihak keamanan Israel mengatakan, “Kita sudah sangat mendekati hari-hari baru.†Saluran Kan milik Israel mengutip pernyataan sumber itu bahwa “situasi di Libanon mengkhawatirkan, ada persepsi bahwa sekarang terbuka sebuah front di perbatasan.â€
Jumat lalu Hizbullah menembakkan puluhan roket ke posisi-posisi pasukan Zionis Israel di wilayah pendudukan pertanian Shebaa, Libanon selatan, sebagai balasan atas serangan udara Israel secara langsung ke Libanon selatan sehari sebelumnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan bahwa sejak pelantikan presiden baru Iran Sayid Ebrahim Raisi, “terjadi eskalasi agresi Iran di semua titik kawasan Timur Tengah, di darat, udara dan laut.â€
Militer Israel menerapkan status siaga untuk hari yang ketiga pada Ahad kemarin di sepanjang perbatasan Isael-Libanon di tengah situasi yang masih menyisakan ketegangan. (raialyoum)
Panglima IRGC: Para Pejuang Irak Gembosi Kekuatan AS di Irak
Panglima pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami memuji perjuangan kelompok-kelompok resistensi di Irak untuk mengusir pasukan AS.
“Kubu resistensi Irak telah melemahkan orang-orang AS dan menggembosi kekuatan mereka. Dengan meningkatnya harga yang harus mereka bayar, mereka merasa berada di antara dua hal buruk; jika tetap bertahan di Irak maka akan tertimpa kerugian, sedangkan jika keluar darinya maka mereka akan benar-benar kalah,†ungkap Salami saat ditemui ketua Dewan Al-Hashd Al-Shaabi (pasukan relawan Irak), Falih Al-Fayyad, Ahad (8/8).
Dalam pertemuan ini Komandan IRGC juga berjanji untuk terus menyokong Al-Hashd Al-Shaabi dan “front resistensi†di Irak.
Pada Juli lalu AS mengkonfirmasi keputusannya untuk secara resmi mengakhiri misi militernya di Irak sampai akhir tahun ini untuk kemudian berfokus semata pada  urusan nasihat dan pelatihan pasukan keamanan Irak.
Sementara itu, komandan pasukan gabungan Irak Mayjen Tahsin Al-Khafaji berkomentar mengenai penarikan pasukan khusus aliansi internasional pimpinan AS dari Irak menuju Kuwait.
“Dialog dan pertemuan-pertemuan yang diadakan belakangan ini, dan kesepatan yang ada, menuntut adanya jadwal penarikan pasukan tempur dari Irak sebelum akhir tahun ini,†katanya kepada kantor berita resmi Irak, INA.
Dia menambahkan, “Pasukan koalisi bekerja sesuai data dan apa yang telah disepakati antara Baghdad dan Washington. Format hubungan antara Irak dan aliansi internasional telah menemukan pola baru.â€
Dalam beberapa bulan terakhir berbagai kelompok pejuang Irak meningkatkan serangan mereka ke pangkalan-pangkalan yang ditempati oleh pasukan AS di Irak dan terhadap konvoi-konvoi logistik militer AS. Serangan mereka bahkan juga menyasar komplek Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad. (fna)
Ismail Haniyeh: Para Pejuang Palestina Dukung Iran Melawan Ancaman AS-Israel
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyatakan bahwa kelompok-kelompok pejuang Palestina mendukung keberanian dan perlawanan Iran terhadap ancaman AS dan Rezim Zionis Israel.
Haniyeh tiba di Teheran pekan lalu untuk menghadiri acara pelantikan Sayid Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran periode 2021-2015 yang telah diselenggarakan pada Kamis lalu. Dalam kunjungan ini dia juga telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Raisi dan para petinggi Iran lainnya.
“Dalam kunjungan ke Teheran kami melihat dukungan solid Iran kepada kubu resistensi Palestina,†katanya dalam wawancara dengan saluran Al-Alam di Teheran, Ahad (8/8).
Sembari menyebutkan bahwa faksi-faksi pejuang Palestina merupakan bagian dari Poros Resistensi yang sudah lama digalang Iran di Timur Tengah, Haniyeh menegaskan kebersamaan mereka dengan Iran dalam menghadapi ancaman AS dan Israel.
“Kami akan bersama Iran melawan segala ancaman dari AS dan entitas Zionis. Iran sanggup menghadapi ancaman AS dan Israel, dan kami sebagai bagian dari Poros Resistensi akan bersama Iran,†tegasnya. (tasnim)
Wakil Hamas Divonis 15 Tahun Penjara di Saudi, Faksi-Faksi Palestina Kutuk Riyadh
Berbagai kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, mengecam keras vonis hukuman otoritas Saudi terhadap para tahanan Palestina.
Situs-situs berita Palestina, Ahad (8/8), melaporkan bahwa pengadilan Saudi telah menjatuhkan vonis hukuman penjara 15 tahun penjara terhadap wakil Hamas di Saudi, Mohammad Al-Khudari, yang sedang sakit, dan empat tahun penjara terhadap putranya, Hani.
Hamas menyatakan, “Keduanya adalah saudara-saudara kami yang tidak melakukan apapun yang layak mendapat hukuman berat dan tak dapat dibenarkan. Semua yang mereka lakukan adalah demi membela urusan mereka dan bangsa mereka.â€
Hamas mendesak para pemimpin Saudi agar segera membebaskan mereka serta mengakhiri penderitaan mereka dan keluarganya yang sudah dua tahun mereka alami.
Jihad Islam Palestina (PIJ) menyebut vonis hukuman itu zalim terhadap orang-orang yang justru mendukung keteguhan bangsa Palestina melawan Israel.
“Vonis ukuman zalim dan tak dapat dibenarkan itu tak sesuai dengan syariat Islam maupun nilai-nilai Arabisme dalam pembelaan Masjid Al-Aqsa dan bangsa yang ditindas oleh rezim pendudukan Zionis,†tegas PIJ.  (alalam)