Rangkuman Berita Utama Timteng  Senin 8 April 2024

Jakarta, ICMES. Media Israel melaporkan bahwa pasukan rezim pendudukan Israel yang melakukan penetrasi ke selatan Jalur Gaza selama beberapa bulan terakhir telah mundur, setelah perang berlangsung total enam bulan tanpa mencapai tujuan yang dinyatakan.

Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan pihaknya telah menembakkan rudal dan drone ke sebuah kapal Inggris dan dua kapal Israel yang sedang menuju pelabuhan Israel, serta sejumlah kapal fregat AS.

Penasihat senior Pemimpin Besar Iran, Mayjen Rahim Safavi, menyatakan tak ada lagi kedubes Israel yang aman di mana pun, dan bahwa Poros Resistensi di bawah kepemimpinan Iran akan menentukan nasib masa depan kawasan Timteng.

Sebuah jajak pendapat baru, yang hasilnya dipublikasikan di surat kabar Israel Maariv, menunjukkan bahwa 62% warga Israel tidak puas dengan hasil perang di Gaza, sementara 29%   menyatakan puas, dan 9%  menjawab “tidak tahu.”

Berita selengkapnya:

Keteteran Digempur, Pasukan Israel Angkat Kaki dari Sebagian Besar Gaza Selatan

Media Israel melaporkan bahwa pasukan rezim pendudukan Israel yang melakukan penetrasi ke selatan Jalur Gaza selama beberapa bulan terakhir telah mundur, setelah perang berlangsung total enam bulan tanpa mencapai tujuan yang dinyatakan.

Media Israel pada hari Ahad (7/4) mengumumkan bahwa Divisi ke-98, dengan tiga brigadenya, mundur dari Khan Yunis setelah 4 bulan bertempur di sana, dan bahwa penarikan ini terjadi untuk pertama kalinya sejak awal serangan darat.

Media Israel menjelaskan bahwa hanya Brigade Nahal dan Divisi 162 yang tersisa di Jalur Gaza, dan bahwa brigade ini “melakukan tugas mengamankan Koridor Netzarim dalam upaya mencegah penduduk Gaza kembali ke Jalur utara.”

Disebutkan bahwa tentara Israel menarik semua pasukan darat dari Jalur Gaza selatan, kecuali satu brigade

Media Israel melaporkan bahwa beberapa jam setelah tentara Israel mundur, empat roket diluncurkan oleh para pejuang Palestina dari Khan Yunis menuju kawasan sekitar Gaza.

Media Israel mengkonfirmasi  penarikan pasukan tentara pendudukan dari Khan Yunis, dan mereka mengklaim bahwa mereka berpindah ke apa yang disebut “Fase C,” yang mencakup “metode penggerebekan dan operasi titik berdasarkan informasi intelijen.”

Penarikan pasukan ini terjadi pada saat kubu pejuang Palestina terus melawan pasukan pendudukan di lebih dari satu poros, dan menjadikan mereka sebagai target sergapan secara tepat hingga menjatuhkan banyak korban jiwa.

Media Israel menyebutkan bahwa sejauh ini 604 tentara dan perwira tewas sejak 7 Oktober 2023, termasuk 260 orang dalam serangan darat ke Gaza, dan total 3.188 tentara terluka, sementara media online Rai Al-Youm yang berbasis di London memastikan bahwa Israel tak berani berterus terang mengenai jumlah korban yang sebenarnya.

 Saluran Al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon melaporkan para pejuang  Palestina sedang membuat sebuah epik heroik di kota Khan Yunis, sehingga media Israel berbicara tentang sebuah “insiden sulit”.

Ada dua peristiwa sulit yang dialami tentara pendudukan di kota Khan Yunis; satu di daerah Al-Zinna, sebelah barat kota, dan yang lain di lingkungan Al-Amal, sebelah timurnya.

Operasi penyelamatan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan setelah para pejuang melancarkan aksi penyergapan di daerah Al-Zinna, dan  pasukan Zionis kemudian meluncurkan rudal dari pesawat tempur dan pesawat pengintai, di samping penembakan intensif dari tank.

Menurut Al-Mayadeen, setidaknya tiga unit helikopter pendudukan mendarat di timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, untuk mengangkut tentara pendudukan yang tewas dan terluka.

Ini bukan pertama kalinya unit  tentara  pendudukan terkena sergapan hebat di Khan Yunis di mana berbagai front pertempuran diwarnai perlawanan sengit yang menewaskan puluhan tentara Israel. (almayadeen)

Pasukan Yaman Serang Kapal-Kapal Israel, Inggris dan AS

Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan pihaknya telah menembakkan rudal dan drone ke sebuah kapal Inggris dan dua kapal Israel yang sedang menuju pelabuhan Israel, serta sejumlah kapal fregat AS.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Ahad (7/4), mengatakan bahwa operasi tersebut dilancarkan selama 72 jam terakhir.

Saree menambahkan bahwa serangan itu menyasar sebuah kapal Inggris dan sejumlah fregat AS di Laut Merah, dan bahwa mereka juga melancarkan serangan di Laut Arab dan Samudera Hindia terhadap dua kapal Israel yang sedang berlayar menuju pelabuhan Israel.

Di hari yang sama,  kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengumumkan pihaknya telah menggempur dua barak Israel dengan puluhan roket Katyusha.

Hizbullah menyebutkan bahwa markas pertahanan udara dan rudal di barak Keila (di wilayah pendudukan Golan Suriah), dan pangkalan rudal dan artileri di barak Yoav (utara), menjadi sasaran puluhan roket Katyusha.

Hizbullah menyatakan bahwa serangan ini dilakukan “untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza, untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani, dan sebagai tanggapan terhadap serangan musuh (Israel) di wilayah Bekaa”. (raialyoum)

Penasehat Pemimpin Besar Iran: Tak Ada Lagi Kedubes Israel yang Aman di Manapun

Penasihat senior Pemimpin Besar Iran, Mayjen Rahim Safavi, menyatakan tak ada lagi kedubes Israel yang aman di mana pun, dan bahwa Poros Resistensi di bawah kepemimpinan Iran akan menentukan nasib masa depan kawasan Timteng.

“Tidak ada satupun kedutaan besar entitas Zionis yang aman lagi,” tegasnya, Ahad (7/4).

Safavi menilai perang di Gaza mewakili perubahan besar dalam peristiwa, tren dan strategi di wilayah ini.

 Dia juga menyebutkan bahwa Pemimpin Besar Iran telah mengancam entitas Zionis dengan tamparan yang akan membuatnya menyesali tindakannya.

“Front perlawanan sudah siap, tapi seperti apa jadinya, kita harus menunggu waktu,” sambungnya.

Dia  menambahkan bahwa ketakutan dan kecemsan membayangi wilayah pendudukan, dan bahwa kaum  Zionis “bermimpi kematian setiap malam”.

Secara terpisah, Ketua Dewan Permusyawatan Islam Iran, Muhammad Baqir Ghalibaf, menyatakan era intimidasi dan agresi Zionis di kawasan akan segera berakhir, dan   bahwa aroma kehancuran dan kebinasaann Zionisme dapat tercium melalui reaksi mereka terhadap peristiwa operasi militer 7 Oktober. 

Dia menegaskan bahwa Rezim Zionis, dengan menyerang konsulat Iran di Suriah, kembali membuktikan  kepada dunia bahwa kejahatannya tidak ada batasnya dan sangat dibenci di dunia sehingga secara terang-terangan melakukan pelanggaran semua hukum internasional.

Ghalibaf menyatakan bahwa semakin banyak kejahatan yang dilakukan oleh entitas Zionis, semakin lemah kemauannya dan semakin besar tekad dan motivasi perlawanan terhadapnya, sehingga bertentangan dengan keinginannya.

Dia memastikan bangsa Iran akan menghukum entitas Zionis atas kejahatannya, dan hukuman ini akan menjadi contoh yang tegas dan keras serta akan mempercepat keruntuhan entitas tersebut.

Dia mengapresiasi partisipasi masyarakat Iran   dalam aksi solidaritas Hari Quds Internasional, dan menilainya sebagai sumber dorongan bagi semua orang yang percaya pada perjuangan Palestina dan segenap pendamba keadilan di seluruh dunia.

Ghalibaf menjelaskan bahwa, dengan dukungan rakyat Iran, Republik Islam Iran akan selalu membela rakyat tertindas di dunia, khususnya rakyat Palestina , dan akan bekerja sama dengan seluruh umat Islam untuk membebaskan tempat-tempat suci. (alalam)

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Tak Puas terhadap Hasil Perang Gaza

Sebuah jajak pendapat baru, yang hasilnya dipublikasikan di surat kabar Israel Maariv pada hari Ahad (7/4), menunjukkan bahwa 62% warga Israel tidak puas dengan hasil perang di Gaza, sementara 29%   menyatakan puas, dan 9%  menjawab “tidak tahu.”

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 3 April 2024 oleh salah satu pusat penelitian Israel dengan menyertakan 528 responden berusia di atas 18 tahun, yang merupakan sampel yang merepresentasikan warga Zionis di berbagai wilayah Palestina pendudukan.

Peserta jajak pendapat diminta menjawab pertanyaan: “Saat ini, setengah tahun telah berlalu sejak perang, ketika Anda melihat perang secara umum, puas atau tidakkah Anda dengan hasil yang dicapai sejauh ini?”

Survei ini dilakukan mengingat kerugian besar yang diderita oleh  tentara  pendudukan di berbagai bidang, tanpa mampu mencapai tujuan perang yang dinyatakan, terutama pembebasan tawanan, meskipun perang sudah berlangsung enam bulan. (almayadeen)