Jakarta, ICMES. Serangan Rezim Zionis Israel di Gaza semakin brutal dan tidak pandang bulu hingga menyebabkan kematian banyak anak di bawah umur dalam jumlah yang kian mengerikan serta kehancuran di seluruh jalur yang terkepung.
Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah menyerang dua kapal Israel dengan drone bersenjata dan rudal maritim.
Tentara Israel mengumumkan bahwa pasukan artilerinya telah membom lokasi di Suriah dan Lebanon yang menjadi tempat peluncuran rudal ke arah Israel.
Berita Selengkapnya:
Inna Lillah, 700-an Bocah Palestina Terbunuh oleh Serangan Israel dalam 24 Jam
Serangan Rezim Zionis Israel di Gaza semakin brutal dan tidak pandang bulu hingga menyebabkan kematian banyak anak di bawah umur dalam jumlah yang kian mengerikan serta kehancuran di seluruh jalur yang terkepung.
Setidaknya 700 warga Palestina telah terbunuh dalam 24 jam terakhir sehingga salah satu angka kematian harian tertinggi sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Dari utara hingga selatan, warga Palestina di Gaza mengatakan tidak ada tempat yang aman.
Militer Israel menyasar kamp pengungsi Jabalia untuk hari kedua. Beberapa rumah hancur, dan puluhan orang gugur, sementara banyak korban lagi yang terkubur di bawah reruntuhan.
Israel juga menyerukan kepada warga dari lingkungan tertentu di Khan Younis di Gaza selatan untuk mengungsi. Jalan-jalan menuju bagian lain kota atau lebih jauh ke selatan telah hancur atau rusak berat.
Lebih dari 15.500 orang telah dipastikan gugur di Gaza sejak dimulainya konflik, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Seorang juru bicara Pertahanan Sipil Palestina Mahmoud Basal mengatakan bahwa kondisi di Gaza “sangat mengerikan”, dan memperingatkan bahwa tim penyelamat kekurangan sumber daya untuk menjangkau semua korban pemboman Israel.
“Ada puluhan warga sipil yang terbunuh dalam setiap serangan udara. Ratusan orang juga terluka,” katanya. (aljazeera/presstv)
Pasukan Yaman Serang Dua Kapal Israel di Laut Merah
Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah menyerang dua kapal Israel dengan drone bersenjata dan rudal maritim.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Ahad (3/12), menyatakan bahwa kapal Unity Explorer dan kapal Number Nine menjadi sasaran setelah keduanya menolak peringatan dari Angkatan Laut Yaman.
Dia mengatakan bahwa kapal Israel pertama menjadi sasaran rudal angkatan laut, dan kapal kedua diserang dengan drone.
“Untuk mendukung bangsa Palestina, kami telah mengganggu jalur kapal musuh Zionis,” katanya.
Saree menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan terus mencegah kapal-kapal Israel melewati Laut Merah dan Laut Arab sampai serangan “terhadap saudara-saudara kami di Gaza terhenti.”
“Hari ini, kita berada dalam perjuangan yang menentukan melawan AS dan Zionis dan kita akan melanjutkannya sampai serangan terhadap Gaza dihentikan,” katanya.
Di pihak lain, juru bicara militer Israel Laksamana Daniel Hagari mengatakan bahwa dua kapal yang diserang di Laut Merah pada hari Minggu tidak ada hubungannya dengan Israel.
“Dua kapal komersial yang menjadi sasaran tembakan rudal hari ini tidak ada hubungannya dengan Negara Israel,” katanya.
Dia mengaku telah mendiskusikan masalah tersebut dengan Komando Pusat AS dan Armada Keenam AS sebelum memberikan pernyataan pers tersebut.
Hagari juga menganggap Iran, yang mendukung pasukan Yaman, bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan sebuah kapal pengangkut telah ditabrak oleh setidaknya dua drone saat berlayar di Laut Merah, dan satu kapal kontainer lain dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan drone sekitar 101 km (63 mil) barat laut pelabuhan Hodeida di Yaman utara.
Pentagon menyatakan sebuah kapal perang AS dan beberapa kapal komersial diserang di Laut Merah, yang berpotensi menandai eskalasi serangan maritim sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.
“Kami mengetahui laporan mengenai serangan terhadap USS Carney dan kapal komersial di Laut Merah dan akan memberikan informasi tersebut ketika tersedia,” kata Pentagon.
Carney adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke. Pentagon tidak mengidentifikasi dari mana serangan itu berasal.
Pasukan Yaman telah meluncurkan drone dan rudal yang menargetkan Israel saat rezim Zionis ini mengebom Gaza.
Seorang pejabat anonim AS mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu dimulai sekitar pukul 10 pagi di Sanaa, Yaman, dan berlangsung selama sekitar lima jam.
Bulan lalu, pasukan Yaman menyita sebuah kapal pengangkut kendaraan yang juga terkait dengan Israel di Laut Merah di lepas pantai Yaman, dan mereka masih menahan kapal tersebut di dekat kota pelabuhan Hodeida.
Rudal juga mendarat di dekat kapal perang AS lainnya pekan lalu setelah kapal tersebut membantu sebuah kapal yang terkait dengan Israel yang sempat ditangkap oleh orang-orang bersenjata. (almayadeen/aljazeera)
Balas Gempuran Rudal, Israel Serang Suriah dan Lebanon
Tentara Israel mengumumkan bahwa pasukan artilerinya telah membom lokasi di Suriah dan Lebanon yang menjadi tempat peluncuran rudal ke arah Israel.
“Sebelumnya pada hari ini, peluncuran roket terdeteksi dari Suriah menuju Israel,” ungkapnya, Ahad (3/12), sembari menyebutkan bahwa pihaknya membombardir lokasi peluncuran dengan artileri.
Tentara Israel tidak merinci lokasi pendaratan roket tersebut.
Dari waktu ke waktu, tentara Israel melancarkan serangan udara terhadap apa yang dikatakan Tel Aviv sebagai sasaran Iran di Suriah.
Tentara Israel juga melaporkan bahwa orang-orang bersenjata menembakkan rudal anti-tank dari Lebanon pada malam hari, yang mendarat di area terbuka dekat kota Yiftah (dekat perbatasan dengan Lebanon), tanpa menimbulkan korban jiwa.
Mereka menambahkan bahwa mereka “membombardir beberapa wilayah di Lebanon dengan artileri.”
Beberapa tentara Israel dilaporkan terluka terkena serangan rudal anti-tank yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah dari Lebanon menuju pemukiman Beit Hillel di Israel utara.
Di pihak lain, Hizbullah mengumumkan; “Pada Minggu Mujahidin Perlawanan Islam menyerang kendaraan militer di pangkalan Beit Hillel dengan rudal hingga membunuh dan melukai awaknya.”
Radio Tentara Israel melaporkan 11 orang terluka ketika sebuah rudal anti-tank ditembakkan ke pemukiman dekat perbatasan Lebanon, termasuk delapan tentara.
Radio di akunnya di platform X menyatakan; “11 orang terluka ringan dan sedang, termasuk delapan tentara dan tiga warga sipil, akibat rudal anti-tank yang ditembakkan ke Beit Hillel.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hizbullah Lebanon agar tidak terlibat dalam perang. Dia mengancakm bahwa jika Hizbullah melakukan kesalahan maka ini akan menghancurkan seluruh Lebanon.
Netanyahumengaku telah mengeluarkan instruksi untuk memperluas operasi militer di Jalur Gaza, yang menunjukkan bahwa Tel Aviv tidak akan tunduk pada “tekanan internasional yang meningkat.” (raialyoum)