Jakarta, ICMES. Pejabat Dewan Tinggi Politik Yaman dan tokoh petinggi Ansar Allah, Muhammad Ali al-Houthi, menantang Amerika Serikat menyiarkan rekaman video terbaru USS Eisenhower untuk membuktikan bahwa kapal induk ini tidak terkena serangan Angkatan Bersenjata Yaman.
Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengumumkan pihaknya telah membombardir wilayah pendudukan Golan Suriah untuk kedua kalinya dalam beberapa jam, menyusul serangan Israel di Lebanon timur dan gugurnya dua warga sipil di Lebanon selatan.
Serangan Israel masih berkelanjutan dan belakangan ini menyasar beberapa wilayah di Jalur Gaza sehari setelah mediator internasional meminta Israel dan Hamas untuk “menyimpulkan” perjanjian gencatan senjata, delapan bulan setelah pecahnya perang.
Berita selengkapnya:
Lucu, Yaman Minta Bukti Video USS Eisenhower Tak Terkena Serangan, Malah Dibalas Video Lawas
Pejabat Dewan Tinggi Politik Yaman dan tokoh petinggi Ansar Allah, Muhammad Ali al-Houthi, menantang Amerika Serikat (AS) menyiarkan rekaman video terbaru USS Eisenhower untuk membuktikan bahwa kapal induk ini tidak terkena serangan Angkatan Bersenjata Yaman.
Al-Houthi pada hari Sabtu (1/5) platform X menyatakan; “Jika kapal induk Eisenhower masih seperti semula dan tidak mengalami kerusakan maka cara terbaik untuk membuktikan bahwa kapal tersebut tidak terkena serangan siaran langsung pembuktian bahwa kapal induk Eisenhower masih seperti semula.”
Dia menambahkan; “Yaman pun, jika diberitahu bahwa ada misi media, dapat berhenti menyerang di laut untuk waktu tertentu karena keberadaan maupun evakuasi awak media, dengan jaminan keamanan dari semua pejuang yang berpartisipasi di lapangan.
Tantangan Ali Al-Houthi rupanya segera ditanggapi oleh kapten kapal induk Eisenhower, Chowdah Hill, dengan postingan klip video dari deknya di akunnya di platform X.
Tapi lucunya, video itu tidak membuktikan USS Eisenhower tak terkena serangan Angkatan Bersenjata Yaman. Belakangan terungkap bahwa Kapten Chowdah Hill, berbohong, sebab video tersebut ternyata rekaman lawas yang telah diunggah di Tiktok sejak tanggal 21 Maret 2024.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman BrigjenYahya Saree pada hari Jumat lalu mengumumkan bahwa kapal induk USS Eisenhower terkena serangan rudal dan drone Yaman di bagian utara Laut Merah.
Dia menyebutkan bahwa pasukan Yaman telah melancarkan dua serangan dalam waktu 24 jam, dan menekankan bahwa operasi kedua menyasar kapal perusak AS di Laut Merah, “dan kapal tersebut terkena secara langsung oleh sejumlah drone.”
Seperti diketahi, Yaman terlibat dalam konfrontasi dengan sekutu Israel, terutama AS dan Inggris, sejak Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza. (alalam)
Hizbullah Bombardir Daerah Pendudukan Golan Hingga Terjadi Lautan Api
Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengumumkan pihaknya telah membombardir wilayah pendudukan Golan Suriah untuk kedua kalinya dalam beberapa jam, menyusul serangan Israel di Lebanon timur dan gugurnya dua warga sipil di Lebanon selatan.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (2/6) menegaskan, “Mujahidin Perlawanan Islam (Hizbullah) dalam dua serangan berturut-turut telah membom markas besar Divisi Golan ke-210 di barak Nafah dengan puluhan roket Katyusha.”
Hizbullah menekankan bahwa pemboman itu dilancarkan “sebagai balasan atas serangan musuh, Israel, di wilayah Bekaa.”
Hizbullah merilis pernyataan demikian setelah tentara Israel membom posisi-posisi Hizbullah di wilayah Baalbek di Lebanon timur, yang jauh dari perbatasan, di tengah meningkatnya serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel.
Pemboman oleh Israel itu mengakibatkan dua orang terluka, menurut sumber yang dekat dengan Hizbullah.
Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad bahwa mereka telah melancarkan “rentetan serangan” ke sebuah markas militer Israel di wilayah pendudukan Golan Suriah.
Sebelumnya pada hari Minggu, dua warga sipil gugur akibat serangan Israel di kota Houla di Lebanon selatan, seperti dilansir Kantor Berita Nasional Lebanon, NNA.
NNA melaporkan bahwa “dua warga sipil menjadi gugur syahid dalam serangan yang menyasar rumah mereka.”
Sejak pecah perang antara Israel dan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Jalur Gaza, Hizbullah dan Israel telah terlibat konfrontasi sengit hampir setiap hari, dan dalam beberapa hari terakhir terjadi eskalasi pemboman antara pihak.
Sebuah sumber dari Otoritas Kesehatan Hizbullah kepada AFP menyebutkan dampak serangan jet tempur Israel di Houla. Seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP bahwa korban yang gugur adalah “dua orang kakak beradik yang bekerja di peternakan domba,” dan bahwa serangan itu menyebabkan kehancuran total rumah mereka.
Lebanon selatan diwarnai pemboman besar-besaran sejak Jumat malam, menurut NNA. Empat orang gugur pada hari Jumat: seorang wanita, seorang paramedis Hizbullah, dan dua pejuang Hizbullah.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap situs-situs militer Israel. Pada hari Sabtu, Hizbullah juga mengumumkan keberhasilannya menembak jatuh drone Hermes 900 Israel, dan pihak Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa “sebuah rudal permukaan-ke-udara telah diluncurkan ke arah sebuah drone yang beroperasi di wilayah udara Lebanon hingga pesawat nirawak itu terhempas di wilayah Lebanon.”
Tentara Israel pada hari Minggu menyatakan pesawatnya membom “sebuah komplek militer” yang digunakan oleh Hizbullah di wilayah Bekaa di Lebanon timur.
Sejauh ini, sedikitnya 451 orang gugur di Lebanon sejak dimulainya eskalasi, termasuk lebih dari 80 warga sipil dan 291 pejuang Hizbullah, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Hizbullah dan sumber resmi Lebanon.
Di antara korban gugur terdapat sekitar 20 paramedis, yang 10 di antaranya berasal dari Otoritas Kesehatan Hizbullah.
Di pihak lain, Israel mengaku hanya 25 orang Israel yang terbunuh dalam konfrontasi tersebut dengan rincian 14 tentara dan 11 sipil, namun Hizbullah berulang kali menegaskan bahwa korban jiwa dan luka di pihak Israel jauh lebih besar daripada jumlah yang diumumkan. (raialyoum)
Serangan Terbaru Israel Gugurkan 64 Orang di Jalur Gaza
Serangan Israel masih berkelanjutan dan belakangan ini menyasar beberapa wilayah di Jalur Gaza pada hari Ahad (2/6), termasuk kota Rafah, sehari setelah mediator internasional meminta Israel dan Hamas untuk “menyimpulkan” perjanjian gencatan senjata, delapan bulan setelah pecahnya perang.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel melancarkan serangan baru yang menyasar kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, dan empat orang gugur dalam serangan terhadap rumah keluarga Abu Nar di Jalan Al-Eshreen di Kamp Al-Nuseirat.
Kementerian Kesehatan Hamas pada hari Minggu juga mengumumkan gugurnya 60 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total syuhada bertambah menjadi 36.439, yang sebagian besarnya adalah warga sipil, sejak pecah perang pada tanggal 7 Oktober menyusul serangan Hamas dan faksi-faksi pejuang Palestina lain terhadap entitas Zionis Israel.
Meskipun ada seruan internasional, pada bulan Mei tentara Israel mulai melancarkan serangan darat di kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza, yang belakangan menjadi tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu pengungsi di tengah pertempuran dan kehancuran di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada hari Ahad bahwa “akibat operasi militer Israel, ribuan keluarga terpaksa mengungsi, dan seluruh 36 tempat penampungan UNRWA di Rafah kini kosong.”
Osama Al-Kahlot dari ruang operasi darurat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza pada hari Ahad mengatakan kepada AFP, “Kami menerima sinyal setiap hari dan terus menerus dari Rafah, tetapi sangat sulit untuk merespon korban luka dan korban jiwa akibat dari pemboman Israel yang terus berlanjut selain menargetkan para kru.” (raialyoum)