Jakarta, ICMES. Pada hari ke-244 perang di Gaza, sedikitnya 29 warga Palestina gugur akibat pemboman Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada malam hari, setelah lebih dari 100 orang gugur akibat serangan di wilayah tengah dalam tempo 24 jam.
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah menyatakan pihaknya telah menyerang tiga kapal dengan rudal dan drone, satu di antaranya kapal milik Amerika, di Laut Merah dan Laut Arab. Selain itu mereka juga melesatkan barunya, yang dinamai “Palestina”, ke kota Eilat di bagian selatan wilayah pendudukan Palestina.
Pasukan Hizbullah yang berbasis di Lebanon pada siang hari Rabu (5/6) menyerang platform sistem Kubah Besi Israel di barak Ramot Naftali dengan rudal, dan setidaknya dua tentara Zionis dan 11 lainnya terluka pada Rabu malam terkena serangan drone Hizbullah.
Berita selengkapnya:
244 Hari Perang Gaza, Israel Bunuh Lebih dari 100 Orang Palestina, Putin Sebut Israel Lakukan Genosida
Pada hari ke-244 perang di Gaza, sedikitnya 29 warga Palestina gugur akibat pemboman Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada malam hari, setelah lebih dari 100 orang gugur akibat serangan di wilayah tengah dalam tempo 24 jam. Demikian dilaporkan Aljazeera pada hari Rabu (5/6).
Sementara itu, dengan berlalunya delapan bulan sejak dimulainya perang, Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat senior AS bahwa Washington tidak mungkin dapat mencapai “kemenangan penuh.”
Axios mengutip pernyataan para pejabat bahwa Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani dan Direktur Intelijen Mesir Abbas Kamel bertemu di Doha dengan para pejabat Hamas untuk membahas kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Bersamaan dengan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuannya dengan perwakilan kantor berita asing, termasuk AFP, menyatakan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza sama sekali tidak menyerupai perang melainkan merupakan “sebentuk genosida” terhadap penduduk Gaza.
Dia menambahkan bahwa solusi bagi konflik itu adalah pendirian negara Palestina dan pengakuan terhadapnya. (aljazeera/raialyoum)
Pasukan Yaman Serang Tiga Kapal, Termasuk Milik AS, dan Luncurkan Rudal Baru “Palestina” ke Eilat
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah menyatakan pihaknya telah menyerang tiga kapal dengan rudal dan drone, satu di antaranya kapal milik Amerika, di Laut Merah dan Laut Arab. Selain itu mereka juga melesatkan barunya, yang dinamai “Palestina”, ke kota Eilat di bagian selatan wilayah pendudukan Palestina.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree, Rabu (5/6), mengatakan, “Angkatan laut, pasukan rudal, dan pasukan drone melakukan tiga operasi militer di Laut Merah dan Laut Arab.”
Dia menjelaskan, “Dua operasi di Laut Merah membidik dua kapal: pertama adalah kapal Roza dan yang lainnya adalah kapal Vantage Dream, milik perusahaan yang melanggar larangan masuk ke pelabuhan-pelabuhan Palestina pendudukan,” tanpa menyebutkan negara asal kedua kapal tersebut.
Saree menyebutkan bahwa kedua kapal itu diserang “dengan sejumlah rudal dan drone.”
Mengenai kapal ketiga, dia mengatakan, “Operasi ketiga menyasar kapal Amerika Maersk Seletar dengan sejumlah drone di Laut Arab bagian timur.”
Dia memastikan bahwa pasukan Yaman akan terus “melakukan operasi militer mereka demi membela rakyat tertindas Palestina sampai agresi berhenti dan blokade terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.”
Demi solidaritas dengan Gaza, yang sedang menghadapi perang Israel yang didukung AS, Yaman telah berkali-kali melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan mereka di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia.
Di pijak lain, sejak awal tahun ini, koalisi pimpinan AS telah melancarkan serangan yang diklaim membidik situs-situs pasukan Yaman di berbagai wilayah di Yaman, sebagai tanggapan atas serangan Yaman, dan Yaman pun balik membalas dari waktu ke waktu.
Sejak AS dan Inggris melakukan intervensi sehingga ketegangan meningkat pada bulan Januari, pasukan Yaman menyatakan pihaknya menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai target serangan militernya.
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Yaman di hari yang sama juga meluncurkan rudal baru miliknya, yang dinamai “Palestina”, terhadap target militer Zionis Israel di kota Eilat di bagian selatan wilayah pendudukan Palestina.
Media militer Yaman merilis video peluncuran rudal tersebut, namun belum ada keterangan lebih lanjut tentang serangan ini. (raialyoum/aljazeera)
Hizbullah Serang Kubah Besi Israel dan Bunuh Tentara Zionis dengan Drone Serang
Pasukan Hizbullah yang berbasis di Lebanon pada siang hari Rabu (5/6) menyerang platform sistem Kubah Besi Israel di barak Ramot Naftali dengan rudal, dan setidaknya dua tentara Zionis dan 11 lainnya terluka pada Rabu malam terkena serangan drone Hizbullah.
Hizbullah mengumumkan serangkaian serangan ke bagian utara wilayah pendudukan Palestina, termasuk di selatan pemukiman Al-Kush di Galilea Atas, namun tidak jelas apakah serangan itulah yang menyebabkan 11 korban luka.
Badan Penyiaran Israel melaporkan bahwa 11 orang Israel terluka, satu di antaranya parah, akibat serangan drone bermuatan bom yang datang dari Lebanon di sebuah lokasi yang sebelumnya digunakan sebagai lapangan sepak bola di kota Hurfish di Druze di wilayah Galilea Atas di bagian utara wilayah pendudukan Palestina.
Badan itu tidak menyebutkan apakah mereka yang terluka adalah tentara atau bukan.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa serangan drone itu mengakibatkan sedikitnya 10 orang terluka, 5 di antaranya berada dalam “kondisi serius”.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan tiga helikopter dikirim ke lokasi kecelakaan untuk mengangkut korban luka.
Saluran Channel 12 menyatakan sirene tidak diaktifkan sebelum drone sarat bom itu jatuh dan meledak di kota Hurfish.
Radio militer Israel melaporkan bahwa beberapa pasukan militer sedang menuju ke lokasi kejadian.
Hizbullah sendiri mengumumkan pelaksanaan “serangan udara dengan satu skuadron penyerangan terhadap posisi perwira dan tentara musuh di selatan pemukiman Al-Kush.”
Dalam sebuah pernyataan melalui Telegram, Hizbullah serangan itu menyasar tentara Zionis “secara langsung, yang menyebabkan mereka terbunuh atau terluka,” tanpa ada kejelasan apakah serangan tersebut adalah serangan yang sama yang diumumkan oleh media Israel yang menyasar sebuah situs di kota Hurfish.
Beredar sejumlah rekaman video yang diambil dari kamera yang terpasang pada drone. yang antara lain memperlihatkan sejumlah tentara Zionis yang berada di barak militer dari jarak jauh hingga bergerak ke jarak dan pada obyek yang terhantam drone di tempat konsentrasi pasukan Zionis.
Sumber-sumber Israel melaporkan dua tentara Israel tewas akibat serangan drone Hizbullah di kota Hurfish, sementara pusat kesehatran Islam di Nahariya mengaku menerima tujuh korban luka akibat serangan tersebut.
Hizbullah juga mengumumkan pihaknya telah melancarkan delapan serangan lain terhadap posisi-posisi tentara Israel dan tempat berkumpulnya tentara Zionis itu di dekat perbatasan selatan Lebanon.
Dalam serangkaian pernyataan melalui Telegram, Hizbullah menyebutkan serangan-serangan itu antara lain menyasar pertemuan perwira dan tentara Israel di situs Al-Baghdadi dengan barisan drone serang, situs Al-Malikiyah dengan peluru artileri, dan situs Al-Malikiyah dengan peluru artileri, kawasan sekitar situs militer Zibdin, Birkat Risha, dan Horsh Hanita dengan senjata roket, dan sekitar situs Al-Malikiyah “dengan senjata yang sesuai”.
Hizbullah juga menyerang “situs militer Al-Sammaqa dengan senjata rudal, dan platform Iron Dome di barak Ramot Naftali dengan peluru kendali.”
Hizbullah memastikan serangan-serangan tersebut mengena sasaran mereka “secara langsung.” (raialyoum/alalam)