Jakarta, ICMES. Sebuah sumber medis mengatakan kepada Reuters bahwa puluhan warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan, dua hari setelah Mahkamah Internasional menyerukan penghentian serangan terhadap Rafah.
Hizbullah terus melancarkan operasi serangannya terhadap situs dan tentara Israel di wilayah utara Palestina pendudukan, dan rezim pendudukan mengakui terjadi kerusakan akibat pemboman yang dilakukan oleh kelompok pejuang Lebanon tersebut.
Sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan ancaman nuklir entitas Zionis dapat mengubah doktrin Iran dalam masalah nuklir.
Berita selengkapnya:
Abaikan Mahkamah Internasional, Israel Bantai Puluhan Pengungsi di Rafah
Sebuah sumber medis mengatakan kepada Reuters bahwa puluhan warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan, Ahad (26/5), dua hari setelah Mahkamah Internasional menyerukan penghentian serangan terhadap Rafah.
Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah postingannya di platform X menyatakan timnya “mengangkut sejumlah besar korban tewas dan korban luka setelah pasukan pendudukan menyerang tenda-tenda pengungsi di dekat markas besar PBB di barat laut Rafah, padahal situs tersebut telah diklasifikasikan oleh rezim pendudukan Israel sebagai zona kemanusiaan.”
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian baru di kamp tersebut, yang terletak di daerah yang seharusnya aman di mana puluhan ribu pengungsi berlindung.
Otoritas Penyiaran Israel mengatakan bahwa tentara mengkonfirmasi serangan yang menyasar Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza, tempat kamp pengungsi berada, dan rincian serangan ini sedang diselidiki.
Tentara Israel mengklaim bahwa “pesawat baru-baru ini menyerang komplek Hamas di Rafah, tempat para pemimpin senior menginap”, dan bahwa “serangan itu dilakukan terhadap militan dengan menggunakan senjata presisi, dan berdasarkan informasi intelijen awal yang menunjukkan bahwa militan Hamas menggunakan daerah ini (Tel al-Sultan).”
Pembantaian itu terjadi di daerah di mana Israel tidak memperingatkan penduduknya dan tidak menyerukan evakuasi para pengungsi, dan itu setelah dua hari setelah Mahkamah Internasional memerintahkan penghentian segera serangan militer Israel di Rafah.
Tentara Israel menambahkan bahwa “sebagai akibat dari serangan dan kebakaran di daerah tersebut, sejumlah orang yang tidak terlibat terluka, dan insiden tersebut sedang ditinjau”, dan bahwa mereka berhasil membunuh direktur kantor Hamas di Tepi Barat, Yassin Rabie, dan pemimpin gerakan lainnya bernama Khaled Al-Najjar.
Mereka juga mengklaim bahwa Rabie dan Al-Najjar “bertanggung jawab mengatur dan mendanai operasi terhadap sasaran Israel di Tepi Barat dan di dalam wilayah Israel.”
Kamp yang dibom terletak di kawasan Tal al-Sultan, sebelah barat kota Rafah. Sumber melaporkan bahwa sebagian besar syuhada adalah anak-anak dan kaum perempuan.
Saksi mata mengatakan pemboman tersebut menyebabkan kehancuran dan terbakarnya sejumlah besar tenda di kamp tersebut, dan kru ambulan pun tidak dapat menemukan mayat-mayat yang hangus.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 30 orang i gugur akibat pemboman tersebut. (raialyoum)
Hizbullah Gempur Permukiman Zionis dengan Puluhan Misil, Satu Tank dan Awaknya Terbakar
Hizbullah terus melancarkan operasi serangannya terhadap situs dan tentara Israel di wilayah utara Palestina pendudukan, dan rezim pendudukan mengakui terjadi kerusakan akibat pemboman yang dilakukan oleh kelompok pejuang Lebanon tersebut.
Hizbullah pada hari Ahad (26/5) menjalankan beberapa operasi serangan antara lain dengan menyergap tank Merkava di lokasi antara Zabdin dan Qafwa. Hizbullah merudal tank yang sedang bergerak setelah mereka memantau pasukan pendudukan Israel dan pergerakannya di tengah malam di wilayah pendudukan Shebaa.
Hizbullah memastikan bahwa tank itu hancur dan terbakar hingga menyebabkan awaknya tewas dan terluka.
Hizbullah juga menggempur markas besar batalion tentara Israel di barak Liman dengan roket, sebagai balasan atas serangan Israel terhadap kota Naqoura yang menyebabkan sejumlah orang gugur dan terluka.
Menanggapi serangan Israel terhadap desa-desa di selatan, yang terakhir di alun-alun kota Hula dan penduduk di sana, Hizbullah membom pemukiman Kiryat Shmona, dengan rentetan roket Falak dan Katyusha .
Adapun tanggapannya terhadap serangan Israel terhadap kota Yaron, Hizbullah membom pangkalan Khirbet Maar serta posisi artileri dan tentara di sekitarnya dengan puluhan roket Katyusha.
Mereka juga menyerang sebuah bangunan yang digunakan oleh tentara Israel di pemukiman Sner, sebagai balasan atas serangan Israel, terutama di kota Aitaroun di selatan.
Hizbullah juga menggempur bangunan kedua yang digunakan oleh tentara pendudukan di pemukiman Avivim , dan bangunan lainnya di pemukiman Margaliot , dengan senjata yang sesuai, sebagai bagian dari balasan atas serangan terhadap Aita al-Shaab yang menggugurkan warga sipil Lebanon.
Membalas serangan Israel terhadap desa-desa di Lebanon selatan, Hizbullah membom barak Yiftah dengan puluhan roket Katyusha , dan barak Ramim dengan senjata roket dan peluru artileri.
Hizbullah juga menyerang situs Ramtha di perbukitan Kafr Shuba yang diduduki Israel, dengan senjata rudal, situs Zabdin di Peternakan Shebaa yang diduduki, juga dengan senjata rudal, dan situs Al-Malikiyah serta lokasi tentara di sekitarnya, dengan senjata yang sesuai.
Hizbullah memastikan serangannya dalam tiga operasi yang menargetkan situs-situs tersebut menjatuhkan korban jiwa dan luka pada pihak Israel.
Hizbullah juga menargetkan markas besar batalion barak Habushit dengan roket, dan menghancurkan peralatan mata-mata yang baru dikembangkan di situs Al-Raheb.
Hizbullah dalam pernyataan singkatnya juga menyebutkan bahwa operasi mereka itu dilakukan juga demi mendukung keteguhan dan resistensi rakyat dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Media militer Hizbullah merilis yang mendokumentasikan serangan terhadap dua bangunan yang ditempati tentara Israel di pemukiman Metulla , di wilayah utara Palestina pendudukan. (almayadeen)
Iran Kembali Sebut-Sebut Isu Kemungkinan Pengubahan Doktrin Nuklirnya
Sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan ancaman nuklir entitas Zionis dapat mengubah doktrin Iran dalam masalah nuklir.
Dalam pidato pada konferensi mengenai perkembangan di Timur Tengah pasca operasi Badai Al-Aqsa, Araqchi menyebutkan Teheran dengan lantang menyatakan negaranya mendukung perlawanan Palestina dengan cara apapun dan tak ada kata segan dan malu dalam hal ini.
Dia menambahkan bahwa ancaman nuklir entitas Zionis Israel dapat mengubah perimbangan keamanan di kawasan Timteng, dan akan memaksa negara lain untuk mempertimbangkan kembali pendirian mereka sebelumnya mengenai energi nuklir untuk tujuan damai.
Pada awal Mei, Kepala Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri di Iran, Kamal Kharazi, dalam wawancara dengan saluran Aljazeera menegaskan, “Jika entitas Zionis berani merusak fasilitas nuklir kami maka tingkat pencegahan kami akan berbeda.”
Kharazi menekankan Iran tidak beriktikad untuk memproduksi bom nuklir, namun dia lantas menegaskan, “Tapi jika keberadaan Iran terancam maka kami harus mengubah doktrin nuklir kami, dan ini adalah apa yang juga ditekankan oleh para pejabat militer belakangan ini bahwa jika entitas Israel ingin menyerang fasilitas nuklir, maka bisa jadi dan akan terbayang peninjauan kembali doktrin dan kebijakan nuklir Iran dan pengabaian pertimbangan dalam pengumuman-pengumuman sebelumnya. (raialyoum)