Jakarta, ICMES. Presiden Venezuela Nocolas Maduro menyatakan negaranya menjalin hubungan baik dengan Iran, dan mengaku kagum kepada kebrilianan Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan kepahlawanan Martir Jenderal Soleimani.

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, menyatakan pihaknya telah membebaskan suatu kawasan luas dalam sebuah operasi militer besar-besaran di provinsi Jawf.
Menteri Informasi Yaman menyatakan bahwa Amerika Serikat melakukan campur tangan dan tekanan secara langsung untuk menghentikan pertempuran di provinsi Ma’rib setelah tentara Yaman dan pasukan Ansarullah berada di atas angin.
Militer Israel menyatakan pihaknya siap menghadapi badai serangan rudal Iran, menyusul peristiwa latihan perang lima hari pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang ditutup Jumat lalu dengan simulasi serangan puluhan rudal balistik dan drone ke sebuah target yang diserupakan dengan reaktor nuklir Dimona milik Israel.
Berita Selengkapnya:
Presiden Venezuela Kagumi Kebrilianan Ayatullah Khamenei dan Kepahlawanan Jenderal Soleimani
Presiden Venezuela Nocolas Maduro menyatakan negaranya menjalin hubungan baik dengan Iran, mengaku kagum kepada kebrilianan Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan kepahlawanan Martir Jenderal Soleimani, dan mengabarkan bahwa dia akan berkunjung ke Teheran dalam waktu dekat.
Dalam wawancara eksklusif dengan saluran TV Al-Mayadeen yang disiarkan pada hari Ahad (26/12), Maduro menjelaskan negaranya menjalin hubungan mesra dengan Iran sejak era kepresidenan Mahmoud Ahmadinejad hingga era kepresidenan Hassan Rouhani dan presiden Iran sekarang, Sayid Ebrahim Raisi.
Presiden Maduro mengaku akan berkunjung ke Teheran, ibu kota Iran, dalam waktu dekat ini untuk memenuhi undangan Presiden Raisi guna mengenalnya dari dekat serta mengadakan serangkaian pembicaraan dan penandatanganan beberapa kesepakatan dan dokumen baru untuk mempercepat laju kerjasama di semua bidang dan level antara kedua negara.
Kagumi Ayatullah Khamenei dan Jenderal Soleimani
Dia juga mengaku sangat mengagumi Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dengan menyebutkan bahwa setiap kali berkunjung ke Iran Maduro merasa harus bertemu dan berbicara dengannya “karena dia adalah sosok yang sangat bijaksana dan cerdasâ€, dan karena itu pula dia berharap dapat berkesempatan berjumpa kembali dengannya pada kunjungan mendatang.
Dia juga berbicara tentang mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Soleimani yang gugur diserang Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.
Maduro menyebutkan bahwa Soleimani pernah berkunjung ke Venezuela pada Maret 2019.
“Komandan Soleimani adalah sosok periang dan optimis dalam hidup. Saya bersyukur kepada Tuhan atas perkenalan saya dengannya,†ujarnya.
Dia menambahkan, “Soleimani telah menghadapi terorisme dan para penjahat teroris berlumur darah, yang telah menyerang bangsa-bangsa Poros Resistensi. Dia adalah pria pemberani.â€
Dia lantas menekankan keharusan “meneriakan penolakan untuk kesekian kalinya terhadap kejahatan pembunuhan pahlawan bangsa-bangsa ini, Jenderal Soleimani.â€
Peduli Palestina
Presiden Nicolas Maduro yang menekankan besarnya kepedulian Venezuale kepada isu Palestina dengan mengatakan, “Tak seorang di dunia berani menuntut kami mengabaikan Palestina, dan tak mungkin kami memenuhi tuntutan ini. Berpikir saja untuk meninggalkan Palestina atau menelantarkannya sendirian sudah merupakan satu kesalahan.â€
Dia mengatakan, “Palestina adalah tanah suci kemanusiaan, dan tanah Palestina adalah tempat yang sangat agung bagi kami…. Kejahatan (Israel) yang dilakukan terhadap bangsa Palestina akan dibayar (oleh Israel) pada suatu hari nanti.†(alalam)
Rebut Kawasan Seluas Ribuan Km, Pasukan Ansarullah Nyaris Bebaskan Provinsi Jawf Sepenuhnya
Juru bicara angkatan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, menyatakan pihaknya telah membebaskan suatu kawasan luas dalam sebuah operasi militer besar-besaran di provinsi Jawf.
Dalam sebuah pernyataan, Ahad (26/12), Saree mengatakan, “Angkatan bersenjata Yaman telah melancarkan operasi militer bersandi Fajar Gurun dan berhasil membebaskan kawasan Yatmah dan sekitarnya di provinsi Jawf serta menghalau musuh dan para pengikutnya berupa orang-orang bayaran dan antek.â€
Dia menjelaskan bahwa luas kawasan yang berhasil dibebaskan dalam operasi itu sekira 1200 kilometer per segi, dandengan demikian provinsi Jawf sudah hampir terbebaskan sepenuhnya karena yang tersisa hanyalah beberapa kawasan gurun.
Menurutnya, operasi militer Fajar Gurun telah menimpakan “kerugian fatal†pada pihak lawan serta “terampasnya sejumlah besar senjata†mereka.
“Kami akan terus menghadapi eskalasi dengan eskalasi, dan kami tak ragu-ragu dalam menjalankan operasi kualitatif pada kesempatan mendatang demi membela secara sah bangsa dan tanah air,†imbuhnya.
Dia juga mengatakan, “Kami bermaksud beralih ke babak baru eskalasi yang sah terhadap musuh, dan kami menyerukan kepada semua orang Yaman untuk berpartisipasi aktif dalam perang pembebasan dan kemerdekaan. Kami yakinkan kepada anak-anak bangsa yang teguh, sabar dan pejuang ini bahwa kita memiliki opsi-opsi yang sesuai untuk menghadapi musuh yang jahat itu dan membalas setiap kejahatan dan agresi mereka.†(alalam)
Pejabat Sanaa: AS Bercampur Tangan Langsung untuk Hentikan Perang Ma’rib
Menteri Informasi Yaman kubu Ansarullah yang berkuasa di ibu kota Yaman, Sanaa, Dhaifullah Al-Shami menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) melakukan campur tangan dan tekanan secara langsung untuk menghentikan pertempuran di provinsi Ma’rib setelah tentara Yaman dan pasukan Ansarullah berada di atas angin.
“Washingon melakukan campur tangan langsung melalui tekanan-tekanan untuk menghentikan perang Ma’rib setelah tentara dan Lijan Shaabiya (pasukan Ansarullah) meraih beberapa kemenangan. Washington mengancam secara langsung dengan menyatakan bahwa perang Ma’rib adalah peperangannya dan tak akan membiarkan tentara dan Lijan Shaabiya meraih kemenangan,†ungkap Al-Shami.
Dia menambahkan, “Pertempuran di Ma’rib masih berlangsung melawan koalisi agresor (Saudi dan sekutunya) yang didukung operasi udara AS dan pelibatan kelompok-kelompok ekstremis. AS dan negara-negara agresor sengaja berdusta dalam pembicaraan mereka mengenai dukungan kepada orang-orang Yaman. AS adalah donatur utama, penggerak dan penyokong kelompok-kelompok ekstrem di Yaman.â€
Menanggapi klaim pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi belakangan ini bahwa di Yaman terdapat para ahli Iran dan Hizbullah, Al-Shami menyebut klaim itu “sama sekali tak beralasanâ€.
“Koalisi agresor membombardir Bandara Sanaa demi memutus jalan tekanan internasional untuk pembukaan bandara ini, dan Washington menyokong negara-negara agresor dalam memerangi Yaman demi memuluskan agendanya,†pungkas Al-Shami. (alalam)
Tanggapi Ancaman Iran, Israel Mengaku Siap Hadapi Ribuan Rudal
Militer Rezim Zionis Israel menyatakan pihaknya siap menghadapi badai serangan rudal Iran, menyusul peristiwa latihan perang lima hari pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang ditutup Jumat lalu dengan simulasi serangan puluhan rudal balistik dan drone ke sebuah target yang diserupakan dengan reaktor nuklir Dimona milik Israel.
Komandan Komando Front Dalam Negeri Israel, Mayjen Uri Gordin, menegaskan kesiapan negara Zionis ini menghadapi setiap serangan rudal yang mungkin terjadi, sebagai tanggapan atas ancaman Iran untuk meluncurkan serangan demikian.
“Israel siap menanggapi serangan rudal, termasuk peluncuran ribuan rudal di wilayahnya,†ujarnya, Ahad (26/12).
Di sisi lain dia menyebutkan bahwa Tel Aviv “melanjutkan kesiapannya dan memperbaiki kesiapannya untuk berurusan dengan skenario ini, di samping penutupan celah-celah kekurangan yang ada di bidang pembentengan front dalam negeri.â€
Sebelumnya, media Iran Sabtu lalu memublikasi rekaman video simulasi operasi serangan rudal balistik Iran terhadap target yang menyerupai reaktor nuklir Dimona milik Israel. Video itu memperlihatkan penembakan beberapa rudal dan drone secara serempak serta ledakan-ledakan besar pada target tersebut.
Tentang simulasi ini, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri mengatakan, “Ini adalah bagian dari kekuatan rudal Republik Islam (Iran). Yakni, keberhasilan 16 rudal menerjang target secara bersamaan ini adalah bagian kecil dari ratusan rudal yang secara serempak dapat menghantam dan melumat target manapun milik negara yang ingin berkonfrontasi dan menyerang Republik Islam.â€
Sedangkan mengenai keistimewaan rudal-rudal balistik Iran, seorang komandan Iran lainnya, Brigjen Amir Hajizadeh, Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, mengatakan, “Kami dapat mengendalikan rudal-rudal balistik ke berbagai arah dan membuatnya bermanuver, dan ini sangat menyulitkan musuh.
Dia menjelaskan, “Menembak rudal balistik pada prinsipnya adalah pekerjaan yang sangat sulit, dan persentasenya kecil untuk dapat mengena padanya. Tapi, dengan apa yang telah dilakukan ini maka boleh dikata bahwa ratusan miliaran dolar yang dianggarkan oleh musuh-musuh kita jatuh menjadi nol,
yakni sudah tak ada harganya lagi.†(raialyoum/sahara)