Jakarta, ICMES. Sebuah media Lebanon, mengutip sumber informasi, mengklaim bahwa pejabat Iran dan Saudi akan mengadakan pertemuan penting di sela-sela Konferensi Irak di Yordania.
Pemerintah Iran menepis klaim kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA) bahwa Iran bekerjasama dengan Rusia terkait dengan perang di Ukraina.
Sedikitnya sembilan petugas polisi federal Irak tewas akibat ledakan bom di kawasan dekat kota Kirkuk yang kaya minyak di Irak utara, ungkap pejabat keamanan.
Dua pemuda bersaudara Palestina gugur ditabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang pemukim Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut berbagai sumber Palestina.
Berita Selengkapnya:
Presiden Raisi dan MBS Dilaporkan Berkemungkinan Bertemu di Yordania
Sebuah media Lebanon, mengutip sumber informasi, mengklaim bahwa pejabat Iran dan Saudi akan mengadakan pertemuan penting di sela-sela Konferensi Irak di Yordania.
Surat kabar El-Nashra dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa edisi kedua Konferensi Bagdad untuk Kerjasama dan Kemitraan akan diadakan pada 20 Desember di ibu kota Yordania, Amman.
Iran, Turki, dan sejumlah negara Arab, termasuk Arab Saudi, seharusnya berpartisipasi dalam pertemuan ini.
Beberapa sumber Lebanon menyebutkan bahwa masalah pemilihan presiden Lebanon seharusnya dibahas dalam pertemuan ini, dan mengklaim bahwa Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) akan bertemu di sela-sela konferensi di Amman tersebut.
Sumber-sumber Iran belum mengkonfirmasi adanya rencana pertemuan Presiden Raisi dengan MBS.
Sementara itu, sumber informasi yang mengetahui pembicaraan belakangan ini antara Iran dan Arab Saudi mengklaim bahwa pertemuan antara Teheran dan Riyadh di Baghdad tidak mencapai hasil yang nyata.
Sumber itu mengatakan bahwa pertemuan antara pejabat Iran dan Saudi difokuskan pada perang Yaman dan pembukaan kembali kedutaan.
Menurut sumber itu, Lebanon sama sekali tidak dibahas dalam negosiasi antara Iran dan Arab Saudi.
Yordania akan menjadi tuan rumah putaran kedua Konferensi Bagdad untuk Kerjasama dan Kemitraan pada 20 Desember, di mana sejauh ini, Irak, Mesir, dan Prancis telah secara resmi mengumumkan kehadiran mereka.
Saat mengumumkan tanggal konferensi itu pada minggu lalu, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein juga menyampaikan undangan ke Turki dan Iran.
Konferensi Baghdad pertama diadakan pada Agustus tahun lalu dengan kerjasama Paris, dan bersama dengan Macron, para pemimpin Iran, Arab Saudi, Turki, Kuwait, Yordania, Qatar, Mesir, dan Uni Emirat Arab diundang. (raialyoum)
Teheran: Klaim Kepala CIA mengenai Kerjasama Militer Iran-Rusia Bagian dari Propaganda Perang
Pemerintah Iran menepis klaim kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA) bahwa Iran bekerjasama dengan Rusia terkait dengan perang di Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Ahad (18/12), menyebut klaim itu bagian dari “perang propaganda” anti-Iran.
Seperti pernah diberitakan, Direktur CIA William Burns mengatakan Washington khawatir kerjasama yang berkembang antara Rusia dan Iran akan menjadi “kemitraan pertahanan penuh” antara kedunya.
Direktur CIA juga mengklaim bahwa kemitraan pertahanan yang baru lahir antara Teheran dan Moskow telah mempengaruhi situasi perang di Ukraina.
Menanggapi klaim ini, Kanaani mengatakan, “Para pejabat AS, sebagai kelanjutan dari klaim politik tak berdasar mereka dan tindakan ilegal terhadap Republik Islam Iran, menyoal kerjasama militer dan pertahanan konvensional antara Iran dan Rusia.â€
Dia melanjutkan, “Perang propaganda oleh AS ini, yang didasarkan pada kebohongan dan penipuan, dilakukan dengan berbagai tujuan, termasuk memberikan tekanan politik terhadap Republik Islam Iran, memicu Iranfobia dan menutupi agitasi perang mereka.â€
Kanaani mengingatkan bahwa seperti yang sudah berkali-kali ditegaskan, kerjasama antara Iran dan Rusia di berbagai bidang, termasuk pertahanan, berkembang dalam kerangka kepentingan bersama, sejalan dengan hak dan kewajiban internasional kedua negara, dan tidak untuk merugikan negara ketiga mana pun.
Dia lantas menegaskan, “Republik Islam Iran, sesuai dengan kepentingan nasionalnya dan dengan mematuhi hukum dan peraturan internasional, bertindak secara independen dalam mengatur hubungan luar negerinya dan tidak meminta izin dari siapa pun.â€
Klaim anti-Iran pertama kali muncul pada bulan Juli lalu ketika Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa Washington telah memperoleh “informasi†yang menunjukkan bahwa Iran bersiap untuk memberi Rusia “hingga beberapa ratus drone, termasuk yang berkemampuan senjata di sebuah garis waktu yang dipercepat†untuk digunakan dalam perang.
Namun demikian, baik Iran dan Rusia telah berulang kali membantah klaim bahwa Teheran telah memberi Moskow peralatan militer dan drone untuk digunakan dalam perang di Ukraina. (mna)
Ledakan Tewaskan 9 Polisi Irak, ISIS Mengaku Bertanggungjawab
Sedikitnya sembilan petugas polisi federal Irak tewas akibat ledakan bom di kawasan dekat kota Kirkuk yang kaya minyak di Irak utara, ungkap pejabat keamanan.
Ledakan itu, yang menurut sumber lain menewaskan 12 orang, menyasar konvoi polisi pada hari Minggu (18/12), di dekat desa Safra, sekitar 30 km barat daya Kirkuk.
Seorang petugas polisi federal mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “serangan langsung dengan senjata kecil” terjadi setelah ledakan itu.
Kelompok teroris ISIS di saluran Telegramnya mengaku telah melakukan serangan itu.
ISIS pernah merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014 dan telah dikalahkan oleh kedua negara serta kehilangan benteng terakhirnya pada 2019, namun sel-sel tidurnya terus melakukan serangan di dua negara itu.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan perburuan para pelaku peledakan, dan mengatakan pasukan keamanan harus menunjukkan “kewaspadaan, dengan hati-hati memeriksa jalan dan tidak memberikan kesempatan bagi elemen teroris”.
Kirkuk, yang berjarak 240 km utara Baghdad, direbut dari kelompok Kurdi oleh pasukan keamanan Irak pada 2017. Pemerintah Daerah Kurdi sempat menguasai kota itu ketika pasukan Irak mundur akibat serangan ISIS.
Sebuah laporan PBB yang dirilis pada Agustus mengatakan ISIS mempertahankan jaringan bawah tanah yang terdiri dari 6.000 hingga 10.000 militan yang mampu melakukan serangan di kedua sisi perbatasan Irak-Suriah yang rapuh.
Rabu lalu sebuah bom yang dipasang di pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan militer, menewaskan tiga tentara Irak di daerah pertanian di utara Baghdad, menurut Kementerian Pertahanan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Pada bulan November, serangan lain di pos militer utara yang terpencil menewaskan empat tentara di dekat Kirkuk, dan juga tidak ada pihak yang mengaku bertanggungjawab.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri kembar yang menewaskan 32 orang di pasar Baghdad pada Januari 2021. Peristiwa ini menandai insiden pertama di kota itu dalam jangka waktu lebih dari tiga tahun. (aljazeera/anadolu)
Dua Pemuda Bersaudara Palestina Gugur Ditabrak Pemukim ZIonis
Dua pemuda bersaudara Palestina gugur ditabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang pemukim Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut berbagai sumber Palestina.
Dua korban bernama Mohammad dan Muhannad Yousef Muteir, dari kamp pengungsi Qalandia di Yerusalem, gugur pada Sabtu malam (17/12) di sebuah lokasi di selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang pria Israel berusia 50 tahun menabrak kendaraan milik dua bersaudara, yang diparkir di pinggir jalan, menurut layanan darurat Israel Magen David Adom.
Kantor berita Wafa menyebutakan bahwa korban sedang memperbaiki ban yang bocor ketika warga Zionis itu menabrakkan kendaraannya ke arah mereka.
Mohammad Muteir meninggal di tempat kejadian, sedangkan Muhannad Muteir dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Hadassah di kota Al-Quds.
Politisi Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut penabrakan itu sebagai “kejahatan yang mengerikan”. Qalandia mengumumkan aksi mogok umum untuk hari Minggu.
Dalam sebuah siaran pers, direktur kantor Kegubernuran Yerusalem di Qalandia, Zakaria Fayala, mengatakan bahwa pemukim Zionis itu “sengaja” mempercepat mobilnya dan menabrak dua bersaudara itu.
Hanan Ashrawi, seorang anggota parlemen Palestina, menyebut insiden terbaru sebagai “pembunuhan tabrak lariâ€. (mee)