Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 18 September 2023

Jakarta, ICMES. Arab Saudi dilaporkan telah memberi tahu AS tentang keputusan Riyadh menunda semua negosiasi normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel karena keengganan kabinet sayap kanan Israel untuk memberikan konsesi apa pun kepada Palestina.

Pasukan Israel telah menyerang jamaah Palestina di Bab as-Silsila, salah satu pintu masuk utama ke komplek Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) Timur.

Presiden Suriah Bashar al-Assad akan memimpin delegasi tingkat tinggi untuk kunjungan resmi ke China dalam “beberapa minggu mendatang” untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat China di Beijing mengenai perluasan hubungan bilateral.

Berita Selengkapnya:

Saudi Tangguhkan Perundingan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Arab Saudi dilaporkan telah memberi tahu AS tentang keputusan Riyadh menunda semua negosiasi normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel karena keengganan kabinet sayap kanan Israel untuk memberikan konsesi apa pun kepada Palestina.

Situs berita online Elaph yang berbasis di London, Ahad (17/9), mengutip pernyataan seorang pejabat Israel bahwa Washington telah memberi tahu Tel Aviv tentang sikap Riyadh bahwa sifat “ekstremis” dari rezim pendudukan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “menghalangi segala kemungkinan pemulihan hubungan Israel  dengan Saudi.”

Disebutkan bahwa para pejabat Israel “bingung” atas keputusan tersebut, mengingat bahwa mereka selama ini yakin Saudi akan terus melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tanpa menghubungkannya dengan masalah Palestina.

Laporan itu juga menyatakan bahwa nyali Saudi menciut setelah Netanyahu menerima tuntutan menteri Israel yang keras kepala, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, untuk tidak memberikan konsesi apa pun kepada Palestina, dan karena itu, tanpa pemulihan hubungan dengan Palestina, tidak akan ada kemajuan dengan Arab Saudi.

Presiden AS Joe Biden pada tanggal 28 Juli menyatakan bahwa kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan mungkin akan segera tercapai setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Saudi di Jeddah.

Untuk menandatangani perjanjian dengan Israel, Riyadh secara terbuka meminta Tel Aviv untuk melaksanakan apa yang disebut Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, yang menuntut pendirian negara Palestina terlebih dahulu.

Namun, anggota rezim sayap kanan Israel, yang dipimpin oleh Netanyahu, mengatakan mereka tidak akan memberikan konsesi apa pun kepada Palestina sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan bahwa Arab Saudi telah memberi tahu pemerintahan Biden bahwa penyelesaian masalah Palestina sangat penting untuk setiap kesepakatan normalisasi dengan rezim Israel.

Selain itu, menurut para pejabat AS, Saudi secara pribadi meminta AS untuk menjamin keamanan kerajaan Saudi jika terjadi serangan, dan memberikan akses terhadap teknologi nuklir sipil, serta sistem senjata AS yang lebih canggih.

Upaya Washington untuk menambahkan Arab Saudi ke dalam daftar negara-negara Arab yang telah menandatangani Perjanjian Abraham terjadi pada saat yang kritis ketika Biden berupaya untuk dipilih kembali, dan pemerintah AS merasa malu dengan semakin kuatnya hubungan Saudi dengan Iran dan Suriah, dan ketertarikannya lebih jauh terhadap China.

UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko telah menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel yang ditengahi AS pada tahun 2020, dan hal ini memicu kecaman dari pihak Palestina, yang menganggap perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa Palestina. (mna)

Pasukan Israel Serang Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Pasukan Israel telah menyerang jamaah Palestina di Bab as-Silsila, salah satu pintu masuk utama ke komplek Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) Timur.

Pasukan Israel memberlakukan langkah-langkah keamanan yang ketat pada hari Minggu (17/9), dengan mengusir jamaah dari Masjid Al-Aqsa dan mengintensifkan kehadiran mereka di sekitarnya, menolak akses bagi warga Palestina yang berusia di bawah 50 tahun. Semua itu dilakukan pasukan Israel demi membuka jalan bagi pemukim Israel pada Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi

Untuk merayakan Rosh Hashanah, ratusan warga ultranasionalis Israel menyerbu halaman Al-Aqsa melalui Gerbang Al-Maghariba di bawah perlindungan pasukan Israel.

Departemen Wakaf Islam Al-Quds mengkonfirmasi bahwa tentara Zionis Israel berupaya membersihkan komplek  tersebut sebelum serangan pemukim.

Kelompok pemukim Israel menyerukan akses tanpa batas ke kompleks tersebut untuk merayakan Rosh Hashanah di tempat yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Sejumlah jamaah Muslim berkumpul di tempat suci tersebut setelah salat subuh untuk menolak pelecehan dan gangguan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Pasukan Israel  menyerang secara fisik dan memukuli tiga jamaah , termasuk seorang pria lanjut usia dan seorang wanita lanjut usia, di dekat Bab as-Silsila, dan ketiga orang tersebut keberatan dengan pemukim Israel yang meniup terompet di pintu masuk Al-Masjid Aqsa.

Dua pria ditangkap di dalam komplek dan dipindahkan ke  tujuan yang tidak diketahui. (almayadeen/wafa)

China Abaikan Barat, Presiden Suriah Bersiap Berkunjung ke Beijing

Presiden Suriah Bashar al-Assad akan memimpin delegasi tingkat tinggi untuk kunjungan resmi ke China dalam “beberapa minggu mendatang” untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat China di Beijing mengenai perluasan hubungan bilateral.

Surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan pada hari Minggu bahwa Assad akan memimpin delegasi politik-ekonomi Suriah ke China.

“Delegasi tingkat tinggi Suriah kemungkinan akan mengunjungi ibu kota China dalam beberapa minggu mendatang untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para pejabat China guna membahas perkembangan hubungan bilateral antara kedua negara,” tulis harian yang berbasis di Beirut tersebut.

Mengutip pernyataan pejabat Suriah yang tidak disebutkan namanya, Al-Akhbar menyebutkan bahwa kunjungan itu akan menjadi “sangat penting” karena Assad akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah upacara resmi.

“Kunjungan Assad akan menjadi tonggak strategis dalam hubungan Suriah-China, dan semakin memperkuat peran China di kawasan,” tambah surat kabar itu.

Kunjungan yang akan dilakukan setelah 12 tahun itu menyoroti keinginan Bejing untuk mendukung legitimasi Assad dan pemerintahannya di tingkat internasional meskipun AS berupaya menghalangi jalan rekonsiliasi Arab-Suriah dan menghambat perdamaian dan kemajuan politik Suriah.

China akan membantu Suriah mencegah keruntuhan ekonominya dan berkontribusi pada proyek rekonstruksi negara Arab tersebut setelah lebih dari satu dekade militansi yang didukung asing menyebabkan sebagian besar warga Suriah terpuruk dalam kemiskinan.

Menurut Al-Akbar, kunjungan tersebut juga menegaskan keinginan China memperluas peran dan kehadirannya di kawasan Timur Tengah, dan untuk mengirimkan pesan kepada pemerintah AS tentang pengabaian kekhawatiran Barat yang telah diamati oleh Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Assad diperkirakan akan menghadiri konferensi mengenai Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok (BRI) bulan depan dalam rangka peringatan 10 tahun pengumuman rencana tersebut. (presstv)