Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 16 Januari 2017

tank-irak-di-mosul2Jakarta, ICMES: Kelompok teroris ISIS mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menguasai pangkalan udara Deir ez-Zor, Suriah, namun dilawan dengan sengit oleh pasukan pemerintah.

Iran dan g Hizbullah mengecam tindakan otoritas Bahrain mengeksekusi tiga warga Bahrain.

Bagian timur Mosul, Irak utara, belum sepenuhnya bebas, melainkan masih ada 10% bagian ini yang masih diduduki ISIS.

Berita selengkapnya;

ISIS Lancarkan Serangan Besar-Besaran, Deir ez-Zor di Suriah Membara

Kecamuk pertempuran hebat kembali terjadi di sekitar bandara atau pangkalan udara Deir ez-Zor, Suriah timur. Kelompok teroris ISIS mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menguasai pangkalan itu, Minggu (15/1/2017), dan dilawan dengan sengit oleh pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pendukungnya.

“Ratusan elemen teroris dengan persenjataan beratnya bermaksud mendekat bandara kota ini, tapi sampai sekarang tak berhasil. Pasukan Garda Presiden, kelompok-kelompok adat, dan pasukan (relawan) pertahanan nasional menghadapi gempuran ISIS dengan segenap kemampuan di sekitar bandara dan perbukitan al-Tharda,” kata sumber di lapangan.

Dia menambahkan bahwa dua kelompok pasukan ISIS hancur total bersama perlengkapan militer mereka, dan sebanyak lebih 70 anggota ISIS bergelimpangan tanpa nyawa dalam pertempuran itu.

Media ISIS mengklaim pasukan teroris berhasil menguasai pangkalan al-Taamin, blok pabrik dan perumahan al-Jahiziyah di sekitar bandara, tapi dibantah oleh sumber tersebut.

“Sampai disiarkan oleh media-media teroris, berita itu tidak benar dan ditujukan hanya untuk menguatkan mental para teroris,” katanya sembari menegaskan bahwa pasukan Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata sekutunya dapat menahan serangan mereka.

Dia menjelaskan bahwa ISIS bermaksud menduduki dataran tinggi strategis al-Tharda untuk selanjutnya merebut bandara Deir ez-Zor.

Bandara ini merupakan satu-satunya jalur suplai bantuan pasukan Suriah kepada sekitar 200,000 penduduk yang terkepung ISIS di kota Deir ez-Zor. Jika bandara ini sampai jatuh ke tangan ISIS maka ini menjadi pukulan telak bagi rakyat dan pasukan Suriah.

Sebagian besar wilayah provinsi Deir ez-Zor dikuasai ISIS, tapi bagian pusat dan bandara kota Deir ez-Zor yang terkepung ISIS sejak dua tahun lalu sampai sekarang masih dikuasai pasukan Suriah.

Laporan lain dari lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) menyatakan ISIS yang memulai serangan maisf sejak Sabtu lalu dapat bergerak maju meskipun mendapat serangan udara. Mereka dapat menguasai sejumlah bukit yang menghadap ke bandara dan sudah lama mereka incar.

“Pertempuran berlangsung sengit antara kedua pihak hingga Minggu,” kata Rami Abdulrahmah, Direktur Eksekutif SOHR.

Menurutnya, serangan ISIS ini merupakan yang tersengit dalam satu tahun terakhir dari beberapa arah di kota yang lebih dari 60% wilayahnya yang mereka kuasai, dan misi mereka sekarang ialah “memutus jalur antara kota ini dan pangkalan udara militer.”

Dia mengatakan sedikitnya 12 orang di pihak pasukan Suriah dan 20 orang lainnya di pihak ISIS tewas dalam pertempuran ini.  (farsnews/raialyoum)

Iran dan Hizbullah Kecam Eksekusi Tiga Warga di Bahrain

Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon mengecam tindakan otoritas Bahrain mengeksekusi tiga warga Bahrain yang dinyatakan terlibat dalam aksi peledakan yang menewaskan tiga polisi.

Juru bicara Kemlu Iran Bahram Ghasemi, Minggu (15/1/2017), mengatakan, “Pemerintah Bahrain bertanggungjawab atas resiko tindakan ekstrim itu… Dengan tindakan ceroboh ini, rezim Bahrain kembali menunjukkan keengganannya mencari solusi damai, dan malah bersikeras menempuh solusi keadaan dan represif.”

Minggu pagi pemerintah Bahrain mengumumkan tiga warganya telah dieksekusi sesuai vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan kasasi beberapa waktu lalu. Mereka dieksekusi dengan tembakan setelah dinyatakan terlibat dalam peledakan yang menewaskan tiga polisi Uni Emirat Arab pada Maret 2014. 

Para ulama di negara yang mayoritas penduduknya bermazhab Syiah ini mengumumkan masa berkabung tiga hari atas eksekusi itu.

Gerakan Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengutuk peledakan di tahun 2014 tersebut, tapi di saat yang sama juga mengecam eksekusi itu dan menyebutnya sebagai kejahatan.

Dalam statamennya Hizbullah mengecam “kejatahan yang dilakukan oleh otoritas Bahran Minggu pagi berupa eksekusi terhadap tiga pemuda tak berdosa, sebagaimana diakui oleh sejumlah organisasi internasional.”

Menurut Hizbullah, eksekusi itu jelas akan menghilangkan kesempatan untuk mendapat solusi politik bagi krisis di negara ini.

Unjuk rasa protes terhadap eksekusi itu melanda berbagai daerah di Bahrain. Massa menutup jalan-jalan dengan membakar ban, sementara aparat keamanan menembaki massa dengan peluru gas air mata, sebagaimana terlihat dalam foto-foto yang beredar di media sosial, sementara pemerintah Bahrain sendiri melarang semua kantor berita asing melakukan liputan secara independen terhadap aneka peristiwa yang terjadi di negara ini.

Bahrain kerap dilanda kerusuhan sejak  pemerintah negara ini merepresi aksi-aksi unjuk menuntut reformasi yang dimulai pada Februari 2011. Massa pengunjuk rasa menuntut penerapan sistem monarki konstitusional.  (tasnim/raialyoum/alalam)

Komandan Irak: 90% Mosul Timur Lepas Dari ISIS

Juru bicara operasi gabungan pasukan Irak di Mosul, Yahya Rasul, Ahad (15/1/2017) menyatakan bagian timur Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak utara, belum sepenuhnya bebas, melainkan masih ada 10% bagian ini yang masih diduduki ISIS.

“Tinggal kawasan al-Arabiyah, Malayin, Nisan, dan instalasi al-Kindi di bagian timur laut Mosul yang masih diduduki DAESH (ISIS)… Operasi militer masih berlanjut tanpa henti, dan Bandara Mosul sekarang dihujani serangan pasukan Irak,” katanya.

Sebelumnya Mayjen Abdul Amir Rasyid Yarallah, komandan operasi pembebasan Nineveh, menyatakan distrik al-Kafaat di Mosul timur berhasil dibebaskan oleh pasukan Irak.

Keterangan dari Kepala Kepolisian Irak Letjen Rasyid Shakir Judat menyebutkan sekira 35 anggota tewas dan tujuh bom mobil mereka hancur terkena serangan pasukan Irak dalam pembebasan kawasan Yaramjeh barat.

Pengamat terorisme Irak Umar Badruddin menyatakan bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi meminta bantuan dana kepada negara-negara Arab pendukungnya. 

Dia menjelaskan,”Organisasi teroris ISIS di Mosul menempuh segala cara untuk menghambat jatuhnya bagian barat. Dalam rangka ini mereka mengirim dua delegasinya ke sejumlah negara Arab Teluk untuk meminta bantuan dana kepada mereka karena dalam pertempuran belakangan ini mereka kehilangan banyak gudang senjatanya.”

Dia menambahkan, “Beberapa sumber khusus di Mosul telah mengungkap rencana al-Baghdadi mengontak orang-orang kaya untuk pembelian senjata, karena dalam serangan (pasukan Irak) belakangan ini ISIS kehilangan sebagian besar arsenalnya, dan pasukan Irak di beberapa distrik berhasil membuat pasukan ISIS kabur tanpa kesempatan untuk membawa senjata.”

ISIS menguasai Mosul, kota kedua terbesar di Irak, sejak 2014, dan sejak itu tak terhitung kejahatan kelompok ini terhadap warga Mosul dan berbagai kawasan lain yang mereka kuasai.

 Pasukan Irak memulai operasi pembebasan kota ini dan provinsi Nineveh secara keseluruhan pada 17 Oktober 2016 dengan mengerahkan 100,000 personil yang terdiri atas tentara, pasukan khusus, polisi federal, pasukan Kurdi Peshermarga dan relawan al-Hashd al-Shaabi. (irna/alfuratnews/almasalah)