Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 12 Februari 2024

Jakarta, ICMES. Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi   menegaskan kembali dukungan penuh negaranya kepada bangsa Palestina, dan menyatakan bahwa Palestina tetap menjadi isu nomor satu di dunia Muslim sebagaimana dikatakan oleh pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini.

Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di  Damaskus, mengatakan Iran dan Suriah memiliki “pendekatan praktis” yang sama dalam mendukung Palestina dalam perang Israel di Jalur Gaza.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Israel, Herzi Halevy, memperingatkan agar tidak membicarakan operasi militer dan aktivitas tentara Israel di media, dan mengancam akan menghabisi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Muhammad al-Daif.

Berita selengkapnya:

Pidato HUT ke-45 Revolusi Islam, Presiden Iran: Isu Palestina Nomor Satu

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi   menegaskan kembali dukungan penuh negaranya kepada bangsa Palestina, dan menyatakan bahwa Palestina tetap menjadi isu nomor satu di dunia Muslim sebagaimana dikatakan oleh pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini.

Dalam pidato di depan lautan massa yang menggelar pawai akbar Teheran pada peringatan HUT ke-45 tahun kemenangan revolusi Islam, Ahad (11/2), Raisi mengatakan negara-negara Barat berusaha keras   menghalangi Iran mendukung Palestina, namun gagal total.

“Pihak Barat berusaha keras untuk membuat Iran berhenti membela Palestina dan cita-cita revolusi Islam, baik melalui perang maupun blokade ekonomi dan sanksi, dan berulang kali mengirimkan pesan yang mengatakan ‘berhentilah membela Palestina’,” katanya.

Dia menambahkan bahwa kini di usia ke-45 tahun kejayaan revolusi Islam terbukti bahwa “Republik Islam dan Imam visioner kita” benar ketika mengatakan bahwa Palestina adalah isu pertama dunia Islam dan bahwa al-Quds harus dibebaskan.

Dia juga menyarankan orang-orang yang ingin mengenal Barat, AS, dan rezim Zionis untuk melihat kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan pembunuhan anak yang sedang berlangsung di Gaza.

Israel melancarkan perang genosida di Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 setelah kelompok pejuang Hamas melancarkan serangan fajar bersandi Badai Al-Quds terhadap Isael sebagai perlawanan terhadap intensitas kekejaman Israel.

Sejauh ini, Israel telah membantai lebih dari 28.000 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 67.611 lainnya.

Raisi juga menyebutkan bahwa Iran menempati peringkat pertama dalam produksi ilmu pengetahuan di kawasan dan ke-15 di dunia, dan bahwa Iran telah mampu mencapai swasembada di banyak bidang.

“Iran mencapai prestasi di berbagai sektor berkat rasa percaya diri dan kepercayaan pada rakyat dan Allah Swt,” kata presiden.

“Berkat Revolusi Islam dan upaya generasi muda di negara kita, saat ini kita menjadi salah satu yang terdepan di bidang medis, bioteknologi, dan nanoteknologi,” sambungnya.

Dia menilai revolusi Islam bergerak maju mengikuti periode pembentukan, stabilisasi dan perkembangan, dan tidak ada hambatan dalam perjalanannya ke depan.

Dia menegaskan, “Musuh melancarkan perang militer, ekonomi, media dan psikologis, dan baru-baru ini, perang hibrida untuk menghentikan bangsa Iran, namun bangsa ini muncul sebagai pemenang di semua arena dan mengecewakan musuh.”

Presiden Raisi menyebut Iran sebagai negara paling mandiri.

 “Saat ini, negara paling mandiri di dunia adalah Republik Islam Iran. Negara yang tidak bergantung pada Timur dan Barat, mengambil keputusan sendiri, dan bertindak sendiri,” ungkapnya. (presstv)

Berkunjung ke Suriah, Menlu Iran Bicarakan Isu Palestina dengan Presiden al-Assad

Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di  Damaskus, Ahad (11/2) mengatakan Iran dan Suriah memiliki “pendekatan praktis” yang sama dalam mendukung Palestina dalam perang Israel di Jalur Gaza, dan menilai  Israel tidak akan dapat melanjutkan agresinya tanpa dukungan dari Amerika Serikat (AS).

Kedua pejabat tersebut membahas hubungan Teheran-Damaskus serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian, terutama perang Israel di Gaza.

Amir-Abdollahian menyebut Gaza adalah “masalah utama” tidak hanya di tingkat regional melainkan juga di tingkat internasional, dan menambahkan bahwa Iran dan Suriah memiliki “pendirian yang sama” dan “pendekatan praktis” dalam mendukung Palestina, dan bahwa kedua belah pihak  selama empat bulan terakhir melanjutkan konsultasi mereka mengenai masalah ini.

Dia mencemoog pengakuan AS tidak menginginkan perluasan perang.

“Jika AS benar dalam klaimnya bahwa mereka tidak berusaha memperluas cakupan perang di kawasan, maka AS harus berhenti mendukung rezim Zionis, dan jika AS berhenti mendukung rezim Zionis, maka rezim ini tidak akan dapat melanjutkan perang barang sehari saja,” tuturnya.

Menteri Luar Negeri Iran memuji perlawanan di Palestina sebagai “kuat dan tangguh”.

“Mereka yang bermaksud menghancurkan Hamas kini telah memasukkan gerakan perlawanan sebagai kenyataan dalam strategi politik mereka dan sebagai pihak yang bernegosiasi dalam perundingan gencatan senjata,” terangnya.

Menteri luar negeri Iran juga menyebut  Suriah berada di garis depan dalam mendukung perjuangan Palestina.

Di pihak lain, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa rezim Israel dan Barat membentur jalan buntu mengenai perang di Gaza dan bahwa eskalasi Israel di Palestina, Suriah dan Lebanon hanyalah upaya yang dipimpin Barat untuk mengeluarkan entitas ilegal tersebut dari kawasan.

“Adalah tugas kita untuk berdiri semaksimal mungkin bersama bangsa Palestina karena apa yang dicapai orang-orang ini selama agresi Israel belakangan ini di Gaza belum tercapai sejak isu Palestina muncul beberapa dekade lalu,” ujar al-Assad.

Mengenai rencana invasi rezim Israel ke Rafah di Gaza selatan, Assad mengatakan, “Entitas Zionis tidak puas dengan jumlah kejahatan mengerikan yang telah dilakukannya dalam kampanye saat ini melawan Gaza, dan pertumpahan darah selama beberapa tahun terakhir. Karena itu mereka bersiap untuk mengungkap kejahatannya di kota Rafah, sementara lembaga-lembaga internasional terkait tetap bersiaga.”

Presiden Suriah juga mengucapkan selamat kepada pemimpin besar Iran, pemerintah dan bangsanya atas peringatan HUT ke-45 tahun Revolusi Islam Iran, dan menyatakan kepuasannya atas berkembangnya hubungan kedua negara di berbagai bidang.

Menghargai dukungan Iran kepada Palestina, Assad mengatakan, “Apa yang telah dilakukan Republik Islam Iran dalam empat bulan terakhir untuk mendukung Palestina sekali lagi membuktikan kepada dunia bahwa Iran tidak hanya berbicara tetapi juga bertindak.”

Dia juga menekankan bahwa apa yang terjadi di Palestina dalam beberapa bulan terakhir memperkuat semangat perlawanan di dunia Arab. (presstv)

Kepala Staf IDF Ancam Bunuh Yahya Sinwar

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Israel, Herzi Halevy, memperingatkan agar tidak membicarakan operasi militer dan aktivitas tentara Israel di media, dan mengancam akan menghabisi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Muhammad al-Daif.

“Pemimpin Hamas Muhammad al-Deif dan Yahya Sinwar tidak lagi mempengaruhi pertempuran sama sekali. Meskipun demikian, kita harus melenyapkan mereka,” ungkapnya dalam rapat pemerintahan Israel, Ahad (11/2).

Terkait dengan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang  “operasi militer Israel dalam waktu dekat di Rafah”,  Halevy memperingatkan bahwa “wacana publik tentang operasi militer tidak benar,” dan menyerukan agar “menghindari memberikan rincian tentang tahapan perang.”

Mengenai Sinwar, dia mengatakan, “Kami memberi tahu Sinwar melalui media di mana kami akan berada dalam dua menit. Kami memberi tahu dia tentang setiap langkah yang kami ambil dan mengizinkannya mempersiapkan kedatangan kami. Sulit untuk mengatur pertempuran dengan cara ini.”

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan, “Kami sebenarnya ingin mencapai demiliterisasi di Jalur Gaza, dan ini memerlukan kendali dan tanggung jawab keamanan tertinggi kami atas wilayah tersebut, seluruh wilayah barat Yordania, termasuk Gaza, dan kami tidak  ada alternatif selain itu di masa mendatang.”

Sementara itu, sumber terkemuka di gerakan Hamas memperingatkan Israel bahwa operasi militer apa pun yang mungkin dilakukan terhadap kota Rafah akan memusnahkan negosiasi pertukaran tawanan antara gerakan tersebut dan Israel.

Khalayak internasional mengkhawatirkan risiko bencana kemanusiaan di kota Rafah jika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke kota tersebut, sementara Jalur Gaza mengalami kondisi kemanusiaan yang sangat buruk saat perang memasuki hari ke-128. (raialyoum)