Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 11 September 2022

Jakarta, ICMES. Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia, Iran, Mayjen Gholam Ali Rashid memastikan Iran telah menjadi satu di antara tiga besar negara pencetak kemajuan besar dalam pembuatan pesawat nirawak (UAV/drone).

Media Israel  melaporkan para pejabat Mesir telah memperingatkan Rezim Zionis Israel agar tidak melanjutkan operasi militernya di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Aviv Kohavi menuduh Hizbullah menyendera Libanon, dan mengingatkan bahwa rudal Israel dan rudal anti-tanknya menyorot Libanon selatan.

Berita Selengkapnya:

Jenderal Iran Sebut Negaranya Masuk Tiga Besar Kekuatan Drone di Dunia

Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia, Iran, Mayjen Gholam Ali Rashid memastikan Iran telah menjadi satu di antara tiga besar negara pencetak kemajuan besar dalam pembuatan pesawat nirawak (UAV/drone).

Dia berkata demikian di sela-sela kunjungannya ke sebuah pameran di provinsi Isfahan, di mana prestasi terbaru dari Angkatan Darat Angkatan Darat Iran dipamerkan.

“Tidak diragukan lagi, Iran sekarang ada di antara tiga kekuatan drone teratas dunia,” ujarnya, seperti dikutip Fars, Sabtu (10/9).

“Berfokus pada bidang drone seharusnya tidak menghalangi kita dari perencanaan operasional dan kemajuan di bidang pertempuran darat karena kekuatan darat yang kuat sangat penting bagi angkatan bersenjata dalam menghadapi ancaman,” imbuhnya.

Mengcau pada pencapaian pasukan darat yang ditunjukkan dalam pameran itu, dia mengatakan, “Hal berharga yang perlu dipertimbangkan adalah waktu yang terbatas antara menerima pesanan dan membuat produk yang diinginkan.”

Dia juga menuturkan, “Ini menunjukkan langkah besar Angkatan Darat dalam memperoleh teknologi canggih dan menggunakannya untuk menghadapi ancaman di masa depan. Kekuatan Angkatan Darat Iran telah tumbuh. Sekarang dilengkapi dengan baik, berdisiplin, terintegrasi, siap, dan mampu menekan agresor apa pun.”

Dia menambahkan, “Musuh memantau fitur Angkatan Darat kita untuk mengevaluasi kekuatan tempur Iran. Dengan meningkatkan kekuatan tempurnya, Angkatan Darat telah menciptakan deterensi.”

Mayjen Gholam Ali Rashid juga memastikan Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai salah satu angkatan bersenjata tercanggih di dunia.

“Alhamdulillah, lompatan signifikan telah dibuat hari ini dalam menghadapi ancaman, dan jalur pertumbuhan dan evolusi ini harus dilanjutkan,” lanjutnya.

Mengenai peningkatan kekuatan rudal Angkatan Darat dalam beberapa tahun terakhir, dia menyebutkan rudal Iran mampu menyerang target dari jarak jauh dengan akurasi yang tepat.

Iran telah membuat kemajuan besar dalam mengembangkan berbagai tipe drone dan rudal serta mampu mengekspornya ke negara lain.

Para pejabat Iran telah berulang kali menekankan pihaknya tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dirundingkan.

Doktrin militer Republik Islam menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara republik Islam ini semata-mata untuk tujuan defensif. (fna)

Mesir: Situasi di Tepi Barat Tak Terkendali, Intifada ke-3 Bisa Berkobar

Media Israel  melaporkan para pejabat Mesir telah memperingatkan Rezim Zionis Israel agar tidak melanjutkan operasi militernya di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Saluran Kan pada Minggu malam (11/9) menyatakan, “Di Mesir, mereka khawatir tentang eskalasi di Tepi Barat dalam beberapa hari terakhir. Pejabat Mesir memperingatkan Israel bahwa situasinya mungkin di luar kendali, dan juga melontarkan kritik.”

Ketegangan terjadi antara Israel dan Mesir akibat perselisihan mengenai  desakan penghentian agresi Israel di Gaza pada dua minggu lalu.

Surat kabar Haaretz Israel  melaporkan bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mendesak Perdana Menteri Israel Yair Lapid agar mengurangi ketegangan di Tepi Barat dan “mengendalikan tentara Israel demi  mencegah konfrontasi baru dengan Jihad Islam di Gaza.”

Saluran Kan mengkonfirmasi bahwa para pejabat Mesir yang berbicara kepada saluran tersebut “mengkritik perilaku Israel, dan percaya bahwa peningkatan aktivitas pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat belakangan ini memberatkan Otoritas Palestina dan semakin melemahkan posisinya.”

Kan menambahkan, “Para pejabat Mesir juga memperingatkan bahwa jika situasi di Tepi Barat berlanjut, Israel akan menghadapi ledakan dan kekacauan di wilayah Palestina.”

Dan pekan lalu, media Israel melaporkan bahwa Rezim Zionis sedang bersiap untuk menggunakan drone penyerang dalam operasi militernya di Tepi Barat, yang meningkat sejak akhir Maret lalu.

Tepi Barat sedang kacau dan gejolak, dan kondisi ini oleh Israel dikhawatirkan akan berubah menjadi intifada yang dibangkitkan oleh para pemuda Palestina di bawah usia 20 tahun, menurut laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth belakangan ini.

Media Israel ini menyebutkan, “Apa yang telah kita saksikan dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat adalah intifada jenis lain, berbeda dari intifada tahun 1980-an dan 2000, dan ditandai dengan banyak kekerasan terhadap tentara.”

Menurut media Israel, seorang pejabat militer Zionis mengatakan bahwa situasi di lapangan sangat eksplosif, dan bahwa “Israel sedang menghadapi fenomena yang mengkhawatirkan” dan menghadapi “kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi tanpa melalui para pemimpin dan organisasi.”

Media Israel, mengutip pernyataan sumber yang mengetahui pertemuan antara pejabat senior Israel dan kepala departemen Timur Tengah di Departemen Luar Negeri AS, Barbara Leaf, bahwa “AS sangat prihatin atas apa yang terjadi di Tepi Barat, dan mereka khawatir akan terjadi eskalasi.” (raialyoum)

Kepala Staf Militer Israel Tuding Hizbullah Sandera Pemerintah Lebanon

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Aviv Kohavi menuduh Hizbullah menyendera Libanon, dan mengingatkan bahwa rudal Israel dan rudal anti-tanknya menyorot Libanon selatan.

Dikutip media Israel, Kochavi mengataka, “Libanon dan Hizbullah akan menanggung konsekuensi jika kedaulatan Israel atau warganya dilukai. Tentara Israel tidak akan tinggal diam.”

Dia mengancam akan melakukan “inisiatif proaktif” di Lebanon atau gelanggang mana pun untuk mencegah serangan.

“Kontrol Hizbullah atas Lebanon dan nasibnya akan membuatnya membayar harga berlipat, keamanan dan ekonomi,” tandasnya.

Kochavi menambahkan, “Tentara Israel mengambil inisiatif dan menyerang senjata yang mengancam Israel di setiap wilayah Timur Tengah, dan tentara Israel telah berinisiatif untuk menembak jatuh drone yang hendak digunakan Hizbullah belakangan ini.”

Sebuah surat kabar Israel Jumat lalu melaporkan bahwa Hizbullah Lebanon berpotensi melintasi perbatasan Israel dalam pertempuran dengan tentara Israel di masa mendatang.

Jenderal Yitzhak Brik, mantan kepala komite pengaduan tentara Israel, dalam sebuah artikelnya di saluran 12 Israel memandang Hizbullah dapat melintasi perbatasan dengan Israel dalam jumlah besar selama pertempuran degan Israel.

Sementara itu, komandan baru wilayah utara Israel mengatakan bahwa tugas pertamanya adalah bersiap menghadapi ribuan rudal yang dapat diluncurkan Hizbullah jika terjadi konfrontasi.

Jenderal Uri Gordin, yang pernah enjabat sebagai komandan front internal Israel, menyatakan Hizbullah dapat menembakkan 4.000 rudal per hari dalam pertempuran. (raialyoum)