Jakarta, ICMES. Mehan Ukraina Oleksii Reznikov berterus terang bahwa sistem pertahanan udara Kubah Besi buatan Israel tak efektif jika dipakai untuk upaya mencegah rudal Rusia.
![](https://ic-mes.org/wp-content/uploads/2022/07/kubah-besi.jpg)
Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan mengenai pemberitaan di Israel ihwal keberadaan kuburan tentara Mesir yang tewas dalam perang 1967di daerah Latrun dekat kota Quds (Yerusalem).
Seorang pejabat senior Hizbullah menyatakan bahwa tiga drone yang dikirim kelompok pejuang Lebanon ini ke ladang gas Karish pekan lalu memiliki “efek cepat†pada jalannya pembicaraan demarkasi perbatasan laut antara Lebanon dan Rezim Zionis Israel.
Media Israel Channel 12 News dan Times of Israel melaporkan bahwa Rezim Zionis telah mengabaikan banyak caranya dalam merongrong kemampuan pengayaan uranium Iran, dan mulai fokus pada target lain yang akan membahayakan program nuklir Iran.
Berita Selengkapnya:
Menhan Ukraina: Kubah Besi Israel Tak Bisa Cegat Rudal Rusia
Mehan Ukraina Oleksii Reznikov berterus terang bahwa sistem pertahanan udara Kubah Besi buatan Israel tak efektif jika dipakai untuk upaya mencegah rudal Rusia.
“Ukraina tak memerlukan Kubah Besi Israel. Ukraina perlu mengembangkan sistem rudal sendiri untuknya,†ungkap Reznikov dalam wawancara dengan Forbes, Sabtu (9/7).
Dia menjelaskan, “Kami, Ukraina, hari ini sudah memiliki perlindungan langit kami. Itu tidak sempurna, tapi percayalah, kami menembak jatuh cukup banyak rudal yang terbang. Pesawat musuh di langit kami tidak lagi terbang, karena mereka takut dan tahu itu. Kami menembak jatuh mereka,†ujarnya.
Dia menambahkan, “Mereka menggunakan rudal tua Kh-22, Kh-55, dan lain-lain. Agresor menembak mereka dari wilayah Rusia, dari wilayah Belarus, dari perairan Hitam dan bahkan Laut Kaspia, dari Krimea Ukraina yang diduduki sementara. Musuh takut untuk mendekat, karena kami memiliki angkatan udara yang sangat profesional, dan jet tempur dari semua jenis, cabang, dan kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina dan komponen kekuatan pertahanan lainnya dengan mahir menggunakan MANPADS.â€.
Mehan Ukraina juga mengatakan, “Kubah Besi yang dibuat untuk perlindungan dari rudal lambat, ketinggian rendah dan efek yang dibuat terutama di bengkel tak melindungi dari rudal jelajah dan rudal balistik.â€
Pernyataan Reznikov ini bertolak belakang dengan permintaan Ukraina sebelumnya untuk mendapatkan Kubah Besi.
Pada bulan lalu Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Kornichuk, mengatakan ,”Kyiv ingin membeli sistem pertahanan udara Israel – Iron Dome. Kami membutuhkan bantuan Israel … Maksud saya, kami membutuhkan dukungan teknis militer, kami membutuhkan Iron Dome, yang akan memungkinkan kami untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak sipil kami dari pemboman rudal Rusia di wilayah kami.†(raialyoum/un)
KairoTuntut Penyelidikan Kabar Keberadan Kuburan Massal tentara Mesir di Palestina
Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan mengenai pemberitaan di Israel ihwal keberadaan kuburan tentara Mesir yang tewas dalam perang 1967di daerah Latrun dekat kota Quds (Yerusalem).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Hafez, menyatakan bahwa Kedutaan Besar Mesir di Tel Aviv telah ditugaskan untuk berkomunikasi dengan otoritas Israel guna menyelidiki kebenaran apa yang beredar di media, dan pemberitahuan rincian yang relevan mengenai kabar itu kepada otoritas Mesir.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyinggung masalah ini dalam sebuah panggilan telepon dengan Lapid setelah dua surat kabar Israel menerbitkan laporan saksi yang menunjukkan adanya kuburan tak bertanda di dekat Latrun, sebuah daerah antara Yerusalem dan Tel Aviv di mana tentara Israel memerangi tentara Mesir beberapa dekade lalu.
Pada Jumat lalu jurnalis Israel Yossi Melman mengungkapkan pembantaian setidaknya 20 tentara Mesir dalam perang 1967.
Dia menyebutkan bahwa “tentara Mesir dibakar hidup-hidup dan tentara Israel mengubur mereka di kuburan massal tak bertanda di dekat Yerusalem.”
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth dan The Jerusalem Post menerbitkan rincian serupa dengan apa yang disebutkan Melman.
“Presiden Mesir mengangkat laporan tentang kuburan kolektif tentara Mesir selama Perang Enam Hari (1967),” ungkap kantor Lapid.
Pemimpin Israel, menurut pernyataan itu, mengarahkan sekretaris militernya “untuk memeriksa masalah ini secara mendalam dan memberitahu pejabat Mesir perkembangan terbarunya”.
Dalam perang 1967, Rezim Zionis Israel menang melawan Suriah, Mesir dan Yordania,serta menduduki Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, Jalur Gaza, Tepi Barat dan Quds Timur. Korban tewas pihak Mesir dalam perang ini lebih 11.000 orang. (raialyoum/mee)
Hizbullah: Operasi Drone Berefek cepat’ pada Pembicaraan Demarkasi Lebanon-Israel
Seorang pejabat senior Hizbullah menyatakan bahwa tiga drone yang dikirim kelompok pejuang Lebanon ini ke ladang gas Karish pekan lalu memiliki “efek cepat†pada jalannya pembicaraan demarkasi perbatasan laut antara Lebanon dan Rezim Zionis Israel.
Hizbullah beberapa waktu lalu mengaku telah mengirim tiga drone tak bersenjata dengan berbagai ukuran untuk misi pengintaian ke ladang Karish yang disengketakan oleh Lebanon dan Israel di Laut Mediterania Timur, dan misi itu tercapai.
Syeikh Nabil Qaouk, anggota senior dewan eksekutif Hizbullah Sabtu lalu menyebutkan bahwa operasi itu telah menyampaikan pesan “di tempat dan waktu yang tepat serta memiliki efek yang cepatâ€.
“Itu adalah pesan patriotik seratus persen. Drone itu menjerumuskan musuh Israel ke dalam persamaan dan perhitungan baru, dan periode pasca-drone tidak menyerupai periode pra-drone,†ungkap Qaouk.
Sehari setelah operasi drone itu, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengaku mengharapkan negaranya dan Israel mencapai kesepakatan pada bulan September mendatang.
Menurutnya, informasi yang diperoleh dari pejabat AS dan PBB menunjukkan bahwa kemajuan telah dibuat dalam negosiasi.
Penasihat senior AS untuk keamanan energi Amos Hochstein telah berada di kawasan untuk memfasilitasi pembicaraan tidak langsung antara Lebanon dan Israel karena keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Presiden Lebanon Michel Aoun kemudian mengatakan bahwa masalah demarkasi perbatasan akan segera diselesaikan.
“Jika tidak positif, Beirut akan menghentikan negosiasi. Kami akan mencapai solusi dalam waktu singkat, dan saya yakin kami telah mencapai kesepahaman dengan Amerika yang menengahi (perundingan) dengan Israel,†kata Aoun dalam sebuah wawancara dengan OTV.
Nabil Qaouk meminta para diplomat Libanon mempertahan pendirian negara ini dalam pembicaraan dan mencegah campur tangan dan perintah kedutaan negara lain.
“Ketika sumber daya Lebanon terancam oleh musuh, tidak dapat diterima tunduk pada (kehendak) seorang duta besar, siapapaun duta besar itu,†lanjutnya.
Dia menyebut kelompok resistensi sebagai aset strategis nasional yang melindungi Lebanon dan mempertahankan kejayaannya.
Pada bulan lalu Hizbullah memperingatkan bahwa mereka “siap” beraksi jika pemerintah Libanon memastikan Israel telah melanggar hak maritim Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa Hizbullah “tidak akan diam†di depan upaya Rezim Zionis menjarah sumber daya gas Lebanon. (fna)
Israel Ubah Cara Menyerang Iran
Media Israel Channel 12 News dan Times of Israel melaporkan bahwa Rezim Zionis telah mengabaikan banyak caranya dalam merongrong kemampuan pengayaan uranium Iran, dan mulai fokus pada target lain yang akan membahayakan program nuklir Iran.
Sumber pers mengatakan, “Iran sudah memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk satu atau lebih bom.”
Laporan itu menyebutkan bahwa hal ini menjadi alasan bagi serangan Israel terhadap elemen lain yang terkait dengan program nuklir Iran, seperti membunuh ilmuwan, menyerang pangkalan pengembangan rudal, dan berfokus pada program persenjataan Iran, atau berfokus pada penghancuran kemampuan Iran memasang bom nuklir pada rudal.
Menurut media Israel, dipercaya secara luas bahwa Israel melakukan banyak tindakan sabotase terhadap program nuklir Iran, termasuk serangan dunia siber, sabotase fasilitas pengayaannya, serta pembunuhan ilmuwan, insinyur, dan pejabat penting lainnya yang terlibat dalam upaya pengembangan nuklir Iran.
Selasa pekan lalu Iran mengaku telah meringkus para terduga agen Mossad yang berencana membunuh para ilmuwan nuklir Iran, namun otoritas Iran tidak menyebutkan jumlah dan kewarganegaraan para terduga agen maupun rincian lainnya.
Bulan lalu, dilaporkan bahwa Iran mencurigai Israel membunuh dua ilmuwan Iran dengan meracuni makanan mereka di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv terkait dengan kemajuan program nuklir Iran. (raialyoum)