Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 1 April 2024
Jakarta, ICMES. Sejumlah warga Palestina gugur dan terluka, termasuk jurnalis, akibat pemboman Israel terhadap tenda-tenda di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah
Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengumumkan pihaknya telah menggempur situs militer Israel dan kerumunan tentara di sekitarnya di sebuah wilayah pendudukan di Lebanon selatan.
Mesir akan menjadi tuan rumah putaran baru perundingan tidak langsung antara perwakilan Rezim Zionis Israel dan faksi pejuang Hamas Palestina dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Gaza, beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB merilis resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Berita selengkapnya:
Biadab, Israel Serang Tenda Pengungsi di RS Al-Aqsa di Gaza, Korban Gugur dan Luka Berjatuhan
Sejumlah warga Palestina gugur dan terluka, termasuk jurnalis, akibat pemboman Israel terhadap tenda-tenda di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Ahad (31/3).
Menurut pernyataan kantor media pemerintah di Jalur Gaza, serangan udara itu terjadi seiring dengan meningkatnya perang Israel terhadap sistem kesehatan di Gaza.
“Tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian baru dengan membom beberapa tenda jurnalis dan pengungsi di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di provinsi tengah, ketika terjadi puncak pergerakan pasien, korban luka dan pengungsi. Hal ini yang meningkatkan jumlah syuhada martir dan korban luka,” ungkap kantor tersebut.
Kantor itu menegaskan, “Pemerintahan AS, rezim pendudukan Israel, dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini, karena mereka memberikan dukungan militer dan politik kepada rezim pendudukan, dan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan perang genosida terhadap warga sipil, anak-anak, perempuan, dan para pengungsi.”
Kantor itu menambahkan, “Organisasi-organisasi internasional dan semua negara merdeka di dunia hendaknya memberikan tekanan pada rezim pendudukan agarmenghentikan perang agresif ini dan melindungi rumah sakit dari kejahatan pendudukan Israel.”
Saksi mata melaporkan bahwa dua orang gugur dan 15 luka-luka, termasuk tiga jurnalis, dalam pemboman Israel yang menargetkan tenda-tenda pengungsi di halaman RS Syuhada Al-Aqsa.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan pada hari Ahad bahwa jumlah korban tewas akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober bertambah menjadi 32.782 jiwa dan 75.298 korban luka.
Kementerian itu juga menyebutkan bahwa Israel melakukan delapan pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, yang antara lain mengakibatkan 77 orang yang gugur syahid dan 108 orang terluka selama 24 jam terakhir, dan masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan, sementara ambulan serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Sementara itu, otoritas Gaza menyatakan lebih dari 400 warga Palestina gugur dalam serangan militer Israel terhadap RS al-Shifa di Gaza, yang hingga kini terkepung sejak sekira dua pekan lalu.
Kantor media Gaza mengumumkan bahwa pasukan Israel telah melakukan berbagai kejahatan selama serangan yang masih berlangsung terhadap RS al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, yang menampung ribuan pasien dan pengungsi. Tentara Zionis juga telah menyerang, menghancurkan dan membakar 1.050 rumah.
Pernyataan itu menambahkan bahwa korban jiwa termasuk pasien, pengungsi perang dan staf medis, dan ratusan lainnya telah ditangkap dan menjadi sasaran penyiksaan.
Kantor media Gaza mengecam diamnya komunitas internasional atas kekejaman tersebut, dan mengutuk keterlibatan pemerintah AS dan negara-negara tertentu di dunia dengan rezim Israel dalam kampanye militer berdarah.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel telah membunuh 26 anggota timnya sejak dimulainya perang di Gaza.
Kelompok tersebut mengatakan sekitar 15 stafnya terbunuh “saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka dan mengenakan lambang Bulan Sabit Merah yang dilindungi.”
Israel telah menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sejak awal perangnya di Gaza pada awal Oktober tahun lalu, dan mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando. Para petinggi Hamas telah beberapa kali menepis tuduhan tersebut. (raialayoum/presstv)
Hizbullah Lancarkan Serangan Drone terhadap Posisi Militer Israel
Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengumumkan pihaknya telah menggempur situs militer Israel dan kerumunan tentara di sekitarnya di sebuah wilayah pendudukan di Lebanon selatan.
Dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Ahad (31/3), Hizbullah menyatakan para pejuangnya melancarkan “serangan udara terhadap artileri Barkhta Israel yang baru dikembangkan, dan pengerahan tentara musuh (Israel) di sekitarnya, di wilayah pertanian Shebaa Lebanon yang diduduki.”
Sebelumnya pada hari Minggu, Hizbullah mengumumkan dalam dua pernyataan terpisah bahwa mereka telah menggempur situs militer Malikiyah dengan rudal Burkan , dan barak Ramim dengan peluru artileri.
Di pihak lain, tentara Israel dalam sebuah pernyataan di platform X menyatakan satu tentaranya terluka akibat rudal yang ditembakkan dari Lebanon dan jatuh di wilayah Galilea Atas di Israel utara, dan dengan demikian jumlah korban luka di kalangan perwira dan tentara menjadi 3.181 orang sejak 7 Oktober lalu.
Tentara Israel juga menyebutkan: “Pesawat tempur membom infrastruktur teroris organisasi Hizbullah di wilayah Khiam dan Rab Thaleen (Distrik Marjayoun) di Lebanon selatan.”
Dia melanjutkan: “Selain itu, tentara Israel menyerang dengan artileri di daerah Hula (distrik Marjayoun) untuk menghilangkan ancaman.”
Tentara Israel menambahkan: “Tadi malam (Minggu malam), jet tempur menyerang gedung militer organisasi di daerah Al-Jubain (Distrik Sur).”
Sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza, yang sejak tanggal 7 Oktober menjadi sasaran perang Israel , Hizbullah dan faksi-faksi pejuang Palestina di Lebanon di satu pihak terlibat konfrontasi sengit dengan tentara Israel di pihak lain, hingga jatuh banyak korban jiwa dan luka di kedua belah pihak.( raialyoum)
Perundingan Gencatan Senjata Gaza akan Dilanjutkan di Mesir Menyusul Tekanan DK PBB
Mesir akan menjadi tuan rumah putaran baru perundingan tidak langsung antara perwakilan Rezim Zionis Israel dan faksi pejuang Hamas Palestina dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Gaza, beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB merilis resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Para menteri luar negeri Mesir, Yordania, dan Perancis bertemu pada hari Sabtu di Kairo, ibu kota Mesir, di mana mereka mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata yang mendesak dan permanen di Gaza.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Israel akan mengirim delegasi untuk perundingan di Kairo pada hari Minggu. Namun seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya akan menunggu untuk mendengar terlebih dahulu dari mediator Kairo mengenai hasil pembicaraan mereka dengan Israel.
Pada konferensi pers bersama di Kairo, Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan pemerintahnya akan mengajukan rancangan resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menetapkan penyelesaian “politik” atas perang tersebut.
Dia menjelaskan bahwa teks tersebut akan mencakup “semua kriteria” untuk apa yang disebut sebagai solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Sejourne memperingatkan bahwa tragedi yang sedang berlangsung di Gaza tidak memberikan manfaat bagi keamanan rezim Israel dan pemukim Yahudi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyerukan kepada Israel agar bertanggung jawab atas agresinya di Gaza, yang terus berlanjut meski ada kecaman global.
Safadi menyatakan, “Jika Israel menantang seluruh dunia, maka dunia harus mengambil langkah-langkah praktis dan efektif untuk menghentikan kegilaan, pembunuhan, dan kehancuran ini.”
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan bahwa Gaza “tidak dapat lagi menanggung kehancuran dan penderitaan kemanusiaan”. Dia mendesak Israel membuka penyeberangan daratnya dengan Jalur Gaza untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan. (presstv)