Jakarta, ICMES. Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Senin (6/11), mengumumkan pihaknya telah mengancurkan tak kurang dari 27 kendaraan militer Israel, seluruhnya atau sebagian, dalam pertempuran selama 48 jam terakhir.

Kepala kantor media pemerintah di Gaza, Salama Marouf, pada hari Senin (6/11), mengumumkan bahwa selama perang berkobar sejak 7 Oktober lalu, Israel telah membombardir Jalur Gaza dengan lebih 30,000 ton bahan peledak.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Senin (6/11), mengumumkan peluncuran sejumlah drone dalam beberapa jam terakhir terhadap berbagai sasaran sensitif Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Berita Selengkapnya:
Brigade Al-Qassam Hancurkan 27 Tank dan Kendaraan Militer dalam 48 Jam Terakhir
Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Senin (6/11), mengumumkan pihaknya telah mengancurkan tak kurang dari 27 kendaraan militer Israel, seluruhnya atau sebagian, dalam pertempuran selama 48 jam terakhir.
Dia menyebutkan bahwa pejuang p Al-Qassam menembakkan puluhan mortir ke arah pasukan penyerang, dan terlibat baku tembak langsung dengan pasukan musuh, sehingga menimbulkan kerugian signifikan.
Al-Qassam juga mengumumkan bahwa pejuangnya telah menghancurkan tujuh kendaraan lapis baja Zionis pada dini hari di pinggiran Kamp Al-Shati, lingkungan Sheikh Radwan, dan Tal Al-Hawa, dan di wilayah Sultan barat laut Beit Lahia, serta di lingkungan Al-Isra, denganpeluru Al-Yassin 105 .
Mereka juga menggempur pasukan pendudukan yang ditempatkan di barat laut Kota Gaza dan menghancurkan enam tank dengan peluru Al-Yassin 105.
Al-Qassam mengumumkan pemboman pasukan musuh yang menyerang timur Hajar al-Dik, dan satu lagi di dekat Erez, dengan mortir, serta menggempur pangkalan militer Ra’im di Jalur Gaza, Ashdod, dan Tel Aviv dengan salvo rudal.
Di front lain, pejuang Al-Qassam di Lebanon membom pemukiman Nahariya dengan 16 roket, sementara Hizbullah Lebanon yang juga menyerang beberapa situs militer Israel. (almayadeen)
Biadab, Israel Serang Gaza dengan Lebih dari 30,000 Ton Bahan Peledak Sejak Pecah Perang
Kepala kantor media pemerintah di Gaza, Salama Marouf, pada hari Senin (6/11), mengumumkan bahwa selama perang berkobar sejak 7 Oktober lalu, Israel telah membombardir Jalur Gaza dengan lebih 30,000 ton bahan peledak.
“Berlanjutnya kejahatan Nazi-Zionis terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan tercatatnya 13.000 syuhada dan orang hilang dalam 31 hari, mencerminkan kematian untuk apa yang disebut legitimasi internasional, yang bungkam di depan agresi rezim pendudukan, dan tak dapat menghentikannya meski sehari saja,” ungkap Marouf.
Marouf menganggap Sekjen PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertanggung jawab melindungi rumah sakit, setelah Israel menjadikan rumah sakit sebagai target agresi, yang terjadi bersamaan dengan menipisnya bahan bakar dan dimulainya hitungan mundur untuk berhentinya generator listrik sekunder, setelah generator utama di dalamnya berhenti.
Dia menambahkan, “Rezim pendudukan Israel menghancurkan 222 sekolah, menyebabkan kerusakan akibat pemboman yang terus menerus, membuat 60 sekolah tidak dapat digunakan, dan menghancurkan 88 kantor pusat pemerintah, sejak awal agresi.”
Dia juga menyebutkan, “Pesawat, tank, dan kapal rezim pendudukan membom Jalur Gaza dengan lebih dari 30.000 ton bahan peledak, rata-rata 82 ton per kilometer persegi, sejak awal perang pada 7 Oktober tahun lalu.”
Tim medis mencatat kematian lebih dari 10.000 orang dan 3.000 orang hilang, menurut pernyataan dari kantor media pemerintah di Gaza.
Israel melakukan 1.050 genosida, melukai lebih dari 25.000 orang, smenghancurkan 32 ambulan serta menyebabkan kerusakan parah pada 113 institusi kesehatan, dan melumpuhkan 16 rumah sakit dan 32 puskesmas.
Marouf merinci bahwa serangan Israel selama ini telah menyebabkan sebanyak 222.000 unit rumah rusak, 10.000 bangunan hancur total, 40.000 unit rumah hancur total, selain 192 masjid rusak, 56 masjid di antaranya hancur total akibat pendudukan. Israel juga menyerang tiga gereja.
Israel melakukan berbagai pelanggaran terhadap staf pemerintah dan jurnalis, dengan rincian 47 jurnalis, 53 imam dan khatib, serta 18 personel pertahanan dan penyelamatan sipil. (almayadeen)
Yaman Lancarkan Serangan Drone ke Beberapa Target di Israel
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Senin (6/11), mengumumkan peluncuran sejumlah drone dalam beberapa jam terakhir terhadap berbagai sasaran sensitif Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Sarie menyebutkan bahwa serangan itu antara lain mengakibatkan terhentinya selama beberapa jam pergerakan di beberapa pangkalan dan landasan udara yang menjadi target serangan.
Dia menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman “akan terus melakukan operasi militer yang lebih kualitatif, untuk mendukung rakyat Palestina, dan sebagai tanggapan atas seruan rakyat Yaman sendiri, hingga kebrutalan dan agresi Israel di Jalur Gaza terhenti”.
Sanaa melancarkan beberapa operasi militer terhadap Israel dengan meluncurkan sejumlah rudal balistik dan rudal jelajah serta drone kamikaze ke sasaran-sasaran militer Israel yang vital dan strategis di permukiman Eilat dan Negev, di selatan Palestina pendudukan.
Beberapa hari lalu, gerakan Ansar Allah Yaman juga telah bersumpah untuk terus melakukan serangan rudal dan drone secara lebih keras, dan menekankan bahwa hal ini akan terus berlanjut “sampai agresi Israel di Jalur Gaza berhenti”.
Seorang anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali Al-Houthi, memastikan Angkatan Bersenjata Yaman memiliki “persiapan penuh untuk Palestina dan melawan Zionis.”
Al-Houthi menekankan bahwa senjata yang digunakan “dapat menjangkau entitas musuh, baik rudal balistik maupun drone.”
Khawatir akan ancaman dan rudal Yaman, tentara pendudukan Israel mengumumkan kedatangan kapal-kapal yang memuat rudal maritim di kawasan Laut Merah beberapa hari lalu.
Akibat meningkatnya serangan dari Yaman terhadap Israel, maskapai penerbangan Israel ELAL beberapa hari lalu menangguhkan penerbangan pesawatnya di wilayah udara Saudi.
Media Israel melaporkan bahwa penangguhan penerbangan itu terjadi di tengah gejolak situasi keamanan yang dialami Israel, yang terus berlanjut sejak Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel.
Menurut media Israel, selain front-front tempur Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat, juga terdapat front kelima, yang direpresentasikan oleh Yaman.
Media Israel mengungkapkan kekuatiran kaum Zionis akan “ancaman tambahan” yang ditimbulkan oleh Yaman , terutama setelah Ansarallah mengumumkan mobilisasi jihadis dan niatnya untuk berpartisipasi secara efektif dalam pertempuran di wilayah pendudukan Palestina melawan Israel.
Pada hari Senin, pasukan Yaman melakukan latihan militer bersandi Badai Al-Aqsa. (almayadeen)