Jakarta, ICMES. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Senin (4/12), mengumumkan pihaknya telah menghancurkan 28 kendaraan militer Israel dalam waktu 24 jam di berbagai medan pertempuran di Jalur Gaza.
Surat kabar AS The New York Times (NYT) melaporkan bahwa sebuah roket yang “kemungkinan besar ditembakkan oleh Hamas” dari Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober telah menghantam pangkalan militer Israel di mana, menurut para ahli, banyak rudal berkemampuan nuklir milik negara tersebut disimpan.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Seyid Ali Khamenei saat ditemui Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel yang sedang berkunjung ke Iran menyatakan bahwa besarnya kapasitas politik dan ekonomi Iran dan Kuba hendaknya digunakan untuk membentuk koalisi melawan penindasan terhadap Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.
Berita Selengkapnya:
Brigade Al-Qassam Hancurkan 28 Kendaraan Militer Israel dalam 24 Jam
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Senin (4/12), mengumumkan pihaknya telah menghancurkan 28 kendaraan militer Israel dalam waktu 24 jam di berbagai medan pertempuran di Jalur Gaza.
Mereka juga mengaku telah membunuh sejumlah tentara pendudukan dari jarak dekat di utara Jalur Gaza, dan menggempur Tel Aviv dengan salvo rudal.
Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, mengatakan bahwa para pejuang Al-Qassam menghancurkan seluruh atau sebagian dari 28 kendaraan militer di semua front pertempuran di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Dia menambahkan bahwa Al-Qassam membidik pasukan Israel dengan peluru anti-baja dan perangkat anti-personel serta terlibat kontak senjata dengan mereka dari jarak dekat sehingga menjatuhkan korban tewas
Dia juga memastikan bahwa artileri Al-Qassam telah menghancurkan kerumunan militer Zionis dengan mortir kaliber berat, dan mengarahkan serangan rudal secara intensif ke berbagai sasaran dan dengan jarak berbeda di dalam kota-kota Israel.
Secara terpisah, sayap militer faksi Jihad Islam, Brigade Al-Quds, mengaku telah menggempur sejumlah kendaraan militer pendudukan dengan peluru RPG-29, dan bentrok dari jarak dekat dengan tentara pendudukan di poros serangan ke lingkungan Sheikh Radwan di bagian utara Kota Gaza.
Mereka juga meledakkan sebuah kendaraan militer Israel dengan perangkat Piercer , dan menggempur dua kendaraan lainnya dengan peluru t RPG-29 di poros sebelah timur Kota Gaza.
Para pejuang resistensi Palestina menggempur kerumunan tentara Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza. Brigade Al-Qassam mengumumkan bentrokan mereka dengan pasukan pendudukan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Zionis di wilayah Al-Faluga di Jalur Gaza utara.
Disebutkan bahwa mereka menyerang tentara dengan bom anti-personil , membasmi sisanya dari jarak dekat, dan mereka juga membunuh tentara Israel dari jarak nol di wilayah Sheikh Radwan.
Brigade Al-Qassam membom pasukan khusus Israel yang bersembunyi di dalam sebuah bangunan di sebelah timur Beit Lahia dengan peluru TPG.
Brigade Al-Quds mengebom kerumunan militer Israel di garis depan kawasan Juhr al-Dik dengan sejumlah mortir.
Tentara Israel pada hari itu mengakui bahwa tiga anggotanya tewas dan empat lainnya terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza utara dan tengah.
Brigade Al-Qassam juga telah menggempur Tel Aviv dengan serangan rudal serta membom pemukiman Netivot dan Sderot serta Beersheba dengan serangan rudal.
Al-Qassam menyatakan bahwa mereka menyerangsitus Ain Al-Tsalits di perbatasan dengan Gaza dan Kibbutz Nirim dengan sistem roket jarak pendek 114 mm, dan membom kerumunan pasukan pendudukan di timur pemukiman Magin dengan salvo rudal.
Brigade Al-Quds menyatakan bahwa mereka mengebom pemukiman Nirim, Nir Ishaq, dan Nir Oz dengan serangan rudal. (aljazeera/raialyoum)
Roket Palestina Dilaporkan Terobos Kubah Besi dan Hantam Basis Strategis Israel
Surat kabar AS The New York Times (NYT) melaporkan bahwa sebuah roket yang “kemungkinan besar ditembakkan oleh Hamas” dari Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober telah menghantam pangkalan militer Israel di mana, menurut para ahli, banyak rudal berkemampuan nuklir milik negara tersebut disimpan.
Laporan NYT pada hari Senin (4/11) mengatakan meskipun rudal Israel tidak terkena serangan roket tersebut, dampaknya terhadap pangkalan Sdot Micha di Israel tengah memicu kebakaran yang mendekati fasilitas penyimpanan rudal rezim dan persenjataan sensitif lainnya.
“Lebih banyak gambar satelit yang diambil beberapa jam setelah serangan menunjukkan cepatnya penyebaran api dan upaya petugas pemadam kebakaran Israel untuk membendung pertumbuhannya. Setidaknya dua pesawat pemadam kebakaran dan lapisan penghambat api berwarna merah terang terlihat di dekat api,” bunyi laporan itu.
Israel diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, menjadikannya satu-satunya pemilik senjata non-konvensional ini di Timur Tengah. Namun, Israel enggan mengizinkan inspeksi terhadap fasilitas nuklir militernya atau menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.
Tanggal 7 Oktober adalah hari di mana para pejuang Gaza melancarkan serangan fajar bersandi Badai al-Aqsa terhadap Israel sebagai tanggapan terhadap gelombang kekerasan rezim Zionis tersebut selama puluhan tahun terhadap Palestina.
Serangan itu dimulai dengan rentetan roket yang ditembakkan oleh pejuang perlawanan ke lokasi dan pemukiman militer Israel yang sensitif.
Pernyataan para ahli yang dikutip oleh NYT menyebutkan bahwa pangkalan tersebut kemungkinan besar menampung 25 hingga 50 peluncur rudal Jericho berkemampuan nuklir. Menurut dokumen pemerintah AS yang tidak dirahasikan, rudal Jericho Israel dilengkapi untuk membawa hulu ledak nuklir.
Menurut laporan itu, serangan rudal itu membuktikan bahwa roket-roket Palestina mampu menerobos pertahanan udara Israel dan menghantam pangkalan militer yang merupakan rumah bagi senjata strategisnya. (presstv)
Ditemui Presiden Kuba, Ayatullah Khamenei Serukan Pembentukan Koalisi Kontra-AS
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Seyid Ali Khamenei saat ditemui Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel yang sedang berkunjung ke Iran menyatakan bahwa besarnya kapasitas politik dan ekonomi Iran dan Kuba hendaknya digunakan untuk membentuk koalisi melawan penindasan terhadap Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim itu, Senin (4/12), Ayatollah Khamenei mengatakan, “Kapasitas ini harus digunakan untuk membangun aliansi dan koalisi di antara negara-negara yang memiliki posisi yang sama melawan penindasan yang dilakukan oleh AS dan Barat. Dengan fokus pada kerja sama ekonomi, koalisi ini dapat mengambil posisi bersama dan efektif dalam isu-isu penting internasional seperti isu Palestina.”
Dia juga menekankan bahwa masalah Palestina tidak terbatas pada perkembangan terkini dan pemboman di Gaza karena rakyat Palestina telah mengalami berbagai jenis penyiksaan, penderitaan dan pembantaian selama 75 tahun terakhir.
Menurutnya, Gaza saat ini dihadapkan pada bencana besar yang tidak dapat disembunyikan, dan perang tersebut telah mengungkap realitas di lapangan kepada opini publik dunia.
Ayatullah Khamenei menilai Iran dan Kuba memiliki pendirian yang sama dalam banyak perkembangan internasional, terutama masalah Palestina.
Di pihak lain, Presiden Kuba Díaz-Canel menyatakan bahwa pendirian dan pernyataan Ayatullah Khamenei sesuai dengan keprihatinan dan pendirian pemerintah Kuba.
Dia menambahkan Kuba dan Iran memfokuskan semua upaya mereka pada cara-cara untuk memperdalam hubungan timbal balik, terutama di bidang ekonomi dan komersial.
Dia menekankan bahwa Iran dan Kuba dapat saling melengkapi di berbagai bidang, khususnya dalam menghadapi tindakan intervensi dan sanksi yang dijatuhkan AS dan sekutunya.
Mengenai kerja sama dalam isu-isu global, dia menyatakan bahwa kedua negara harus lebih mengembangkan hubungan mereka dan memainkan peran yang berpengaruh dalam memimpin perkembangan seperti masalah Palestina.
Presiden Kuba mengutuk aksi Israel di Gaza dan menyebutnya “genosida yang tidak dapat diterima”. Dia juga menilai organisasi-organisasi internasional menutup mata terhadap pembunuhan puluhan ribu warga sipil, yang sebagian besarnya adalah kaum perempuan dan anak-anak di bawah umur di Jalur Gaza.
Dia mengatakan bahwa pihak-pihak yang selalu mengeluhkan perang antara Ukraina dan Rusia serta keterbunuhan warga sipil kini malah bungkam terhadap pembantaian puluhan ribu orang di Gaza. Presiden Kuba memandang realitas ini mencerminkan kenaifan kondisi keadaan dunia. (presstv)