Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 30 Mei 2023

Jakarta, ICMES. Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Amir Ali Hajizadeh mengumumkan pihaknya akan segera memamerkan satu lagi rudal balistik hipersonik buatan negara ini.

Pasukan keamanan Iran telah mencokok belasan agen Israel di provinsi Azarbaijan Barat sebelum mereka sempat melancarkan operasi teror di negara republik Islam ini.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji pemerintahan Presiden Sayid Ebrahim Raisi karena dinilainya gigih memperjuangkan prinsip kerukunan bertetangga sehingga mengarah antara lain pada mencairnya hubungan Teheran-Riyadh yangs selama ini beku.

Berita Selengkapnya:

Iran akan Segera Ungkap Satu Lagi Rudal Balistik Hipersonik

Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Amir Ali Hajizadeh mengumumkan pihaknya akan segera memamerkan satu lagi rudal balistik hipersonik buatan negara ini.

Hajizadeh pada hari Senin (29/5) menyebutkan bahwa rudal hipersonik itu telah menyelesaikan uji coba dan akan segera dipublikasikan.

Dia memastikan rudal baru ini mampu menembus semua sistem payung rudal, dan bahkan dapat menarget sistem pertahanan rudal musuh, suatu lompatan besar di bidang pembuatan rudal.

Disebutkan bahwa rudal hipersonik itu berkecepatan 12-13 Mach dan dapat bermanuver di luar maupun di dalam atmosfer bumi.

Pekan lalu, Angkatan Bersenjata Iran mengumumkan peluncuran rudal “Khorramshahr” generasi keempat, yang dinamai “Kheibar”. Rudal ini berjarak jangkau 2000 kilometer dan dapat membawa hulu ledak seberat 1,5 ton.

Mengenai rudal balistik Kheibar, Hajizadeh di hari yang sama mengatakan, “Hanya satu rudal yang ditembakkan tetapi ketika mencapai targetnya, ia mengena sebanyak 80 target sekaligus. Artinya, jika kita menembakkan 80 rudal varian ini, sebanyak 8.000 target mengenai wilayah musuh.”

Kementerian pertahanan Iran meluncurkan rudal Kheibar dalam sebuah upacara pada Kamis pekan lalu pada peringatan Pembebasan kota Khorramshahr dari pendudukan pasukan mantan diktator Irak mendian Saddam Hossein yang didukung Barat pada tahun 1982.

Para pejabat Iran lainnya mengatakan tentang fitur rudal baru dan bahwa rudal ini dilengkapi sistem pertahanan siber untuk melawan dan menetralisir serangan siber musuh. Karena itu, menurut mereka, rudal tidak mungkin tercegat.

Rudal Kheibar adalah salah satu rudal tercanggih yang dirancang oleh para ahli dari Organisasi Dirgantara yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan.

Untuk menciptakan kemampuan taktis, rudal ini juga dilengkapi dengan salah satu mesin bahan bakar cair tercanggih dan mesin tersebut ditempatkan di tangki bahan bakar sehingga mengurangi panjang rudal menjadi sekitar 13 meter. (mna/fna)

Iran Ringkus Belasan Agen Israel yang Rencanakan Operasi Pembunuhan

Pasukan keamanan Iran telah mencokok belasan agen Israel di provinsi Azarbaijan Barat sebelum mereka sempat melancarkan operasi teror di negara republik Islam ini.

Kepala Organisasi Perlindungan Intelijen Kehakiman Ali Abdollahi, Senin (29/5), mengatakan sebanyak 14 anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan rezim Zionis Israel diringkus di bagian barat laut Iran tersebut.

Dia menyebutkan bahwa para teroris itu terhubung dengan Mossad serta berencana melakukan identifikasi dan menghabisi beberapa orang tertentu di Iran.

Ali Abdollahi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi tersebut.

Mossad telah meningkatkan aktivitas spionase dalam beberapa bulan terakhir dan terlibat dalam perang terselubung dengan Iran. Musuh Iran, terutama Israel dan AS, juga terlibat dalam upaya memata-matai dan menyabotase industri pertahanan dan nuklir Iran.

Iran dalam beberapa bulan terakhir telah menciduk beberapa anggota jaringan mata-mata yang berafiliasi dengan dinas rahasia asing. Mereka dinyatakan terlibat dalam pembuatan bahan peledak dan bom rakitan, berafiliasi dengan pihak asing, berencana melancarkan aksi pengacauan keamanan, dan membentuk kelompok aksi untuk mengarahkan kerusuhan di Iran.

Pada pertengahan Mei, Menteri Intelijen Iran Esmaeil Khatib mengatakan bahwa agen keamanan negara ini  telah menangkap beberapa anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan Israel dan menyusup ke Iran dari perbatasan barat.

Pada pertengahan Januari lalu, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa pasukan keamanan negara ini telah menangkap setidaknya 13 anggota agen mata-mata Mossad yang berencana membunuh seorang pejabat militer dan melakukan beberapa aksi sabotase di kota-kota besar.

Dilaporkan bahwa agen keamanan telah membongkar dua tim spionase dan teroris yang terkait dengan agen mata-mata Mossad, dan sebanyak 23 anggota jaringan teror telah diidentifikasi, yang 13 di antaranya yang beroperasi di wilayah Iran dapat diringkus.

Pada akhir Desember tahun lalu, Kementerian Intelijen mengumumkan bahwa pasukan keamanan telah menangkap semua anggota empat tim teroris Mossad sebelum mereka dapat melancarkan operasi teror di beberapa wilayah Iran. (fna)

Ayatullah Khamenei Sambut Baik Mencairnya Hubungan Iran dengan Mesir

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji pemerintahan Presiden Sayid Ebrahim Raisi karena dinilainya gigih memperjuangkan prinsip kerukunan bertetangga sehingga mengarah antara lain pada mencairnya hubungan Teheran-Riyadh yangs selama ini beku.

Dalam pertemuan dengan Sultan Haitham bin Tariq Al-Said dari Oman di Teheran, Senin (29/5), Ayatullah Khamenei mengaku menyambut baik pemulihan hubungan Teheran dengan Kairo serta menekankan bahwa Iran dan Oman akan mendapat manfaat dari hubungan bilateral yang lebih dekat. “Kami percaya bahwa perluasan hubungan bilateral di semua bidang akan menguntungkan kedua belah pihak…. Peningkatan kerja sama Iran-Oman sangat penting karena kedua negara berbagi jalur air Selat Hormuz yang sangat penting,” ujarnya.

Mengenai negosiasi antara Iran dan Oman, Ayatullah Khamenei meyebutkan bahwa pembicaraan tersebut harus ditindaklanjuti secara serius hingga membuahkan hasil yang nyata.

Dia juga memuji kebijakan pemerintahan Raisi untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara kawasan.

Menanggapi pengakuan puas Sultan Oman atas lancarnya proses pemulihan hubungan Iran-Arab Saudi, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Masalah ini adalah hasil dari kebijakan baik pemerintah Presiden Raisi untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan tetangga dan negara-negara kawasan.”

Lebih lanjut, Ayatullah Khamenei memperingatkan bahaya kehadiran Rezim Zionis Israel di kawasan Teluk Persia dan sekitarnya, dan mengimbau semua negara di kawasan agar memperhatikan masalah ini.

Di pihak lain, Sultan Haitham, menekankan bahwa Muscat berkomitmen pada kebijakan perluasan hubungan dengan negara-negara tetangganya, terutama Iran.

Dia menyebutkan bahwa kedua belah pihak bertukar pandangan tentang berbagai bidang kerja sama selama pembicaraan di Teheran. Dia berharap bahwa dengan kelanjutan pembicaraan ini, hubungan bilateral akan semakin berkembang dan membuahkan hasil yang kongkret.

Pada pertengahan Mei lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyatakan bahwa Teheran dan Kairo berhubungan langsung satu sama lain melalui bagian kepentingan mereka. Dia juga menyebutkan bahwa beberapa negara melakukan upaya untuk mendorong Iran dan Mesir untuk meningkatkan hubungan mereka.

“Kami selalu menyambut baik perkembangan hubungan antara Teheran dan Kairo,” katanya.

Dia menambahkan, “Para kepala misi kami – bagian kepentingan – di Teheran dan Kairo mengadakan pertemuan yang baik. Ada akses yang baik ke otoritas kedua negara.”

Pejabat Mesir beberapa waktu lalu mengatakan kepada surat kabar Uni Emirat Arab The National bahwa Mesir dan Iran diperkirakan akan bertukar duta besar dalam beberapa bulan mendatang, sebagai bagian dari proses yang dimediasi oleh Oman untuk menormalisasi hubungan antara kedua kekuatan regional tersebut. (fna)