Jakarta, ICMES. Komando Pusat AS dan Pasukan Pertahanan Israel memulai latihan bersama skala besar di Israel dan di atas Laut Mediterania timur.

Forum-forum keamanan Israel menyatakan bahwa Iran memiliki sekira 40,000 unit drone kamikaze, yang sebagian besarnya telah diserahkan kepada kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Uni Eropa (UE) terlihat enggan mengambil langkah-langkah “mahal” terhadap Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyambut baik proses pengembangan hubungan dengan negara-negara di kawasan Teluk Persia dan peningkatan taraf hubungan Iran dengan mereka, dan menghargai sikap positif pejabat Saudi terhadap hubungan dengan Teheran.
Berita Selengkapnya:
AS dan Israel Gelar Latihan Militer Berskala Luas untuk Gertak Iran
Komando Pusat AS (CENTCOM) dan Pasukan Pertahanan Israel, Senin (23/1), memulai latihan bersama skala besar di Israel dan di atas Laut Mediterania timur.
CENTCOM dalam sebuah pernyataannya mengumumkan bahwa latihan militer bersandi Juniper Oak 2023 itu akan melibatkan lebih dari 140 pesawat, 12 kapal angkatan laut, dan sistem artileri dari kedua negara, dan berlangsung hingga Jumat.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada NBC News bahwa latihan itu bertujuan untuk menunjukkan kepada musuh, termasuk Iran, bahwa untuk memobilisasi kekuatan militer yang besar, Washington tidak terlalu terganggu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan ancaman dari China.
“Latihan ini memperkuat kesiapan kolektif AS-Israel dan meningkatkan interoperabilitas kedua kekuatan, sehingga berkontribusi pada stabilitas regional. Latihan seperti Juniper Oak menunjukkan bahwa interoperabilitas dan integrasi mewakili keamanan yang lebih baik di kawasan ini,†ungkap CENTCOM.
Senada dengan ini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, “Latihan itu akan menguji kesiapan bersama Israel-AS dan meningkatkan hubungan operasional antara kedua tentara.â€
Komandan CENTCOM, Jenderal Michael Kurilla, , mengatakan latihan tersebut “meningkatkan kemampuan kami untuk menanggapi kemungkinan, dan menekankan komitmen kami terhadap Timur Tengah.â€
CENTCOM mengatakan pasukan itu akan mempraktikkan komando dan kontrol bersama; operasi udara dalam perang permukaan maritim; pencarian dan penyelamatan tempur; serangan elektronik; penindasan pertahanan udara musuh; koordinasi serangan dan pengintaian; dan larangan udara.
Menurut NBC, dari 142 pesawat yang terlibat dalam latihan tersebut, 100 adalah milik AS, termasuk empat pembom strategis B-52, empat jet tempur F-35, 45 pesawat tempur F/A-18, dan dua drone MQ-9 Reaper.
CENTCOM juga mengatakan pesawat tempur F-15 dan F-16, pesawat tempur AC-130, helikopter Apache, dan pesawat penyelamat dan pengisian bahan bakar lainnya juga akan berpartisipasi.
IDF mengatakan pesawat itu akan mensimulasikan “berbagai skenario,” termasuk menyerang target yang mensimulasikan ancaman angkatan laut, dan pembom AS menjatuhkan amunisi langsung di Israel selatan.
NBC juga menyebutkan bahwa 12 kapal angkatan laut yang terlibat dalam latihan itu antara lain enam kapal Angkatan Laut Israel, dan enam kapal AS, termasuk kapal induk. (raialyoum/toi)
Israel Sebut Iran Punya 40,000 Drone
Forum-forum keamanan Israel menyatakan bahwa Iran memiliki sekira 40,000 unit drone kamikaze, yang sebagian besarnya telah diserahkan kepada kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Mereka menyebutkan bahwa jika terjadi perang Israel dengan Hizbullah, maka Hizbullah akan menggunakan drone ini untuk menyerang Israel.
Dalam konteks ini, saluran 12 dari TV Israel membahas rencana masa depan Angkatan Udara Israel untuk semakin mengandalkan drone, karena perannya yang berpengaruh dalam kegiatan operasional tentara pendudukan, sebagaimana dikatakan oleh para perwira tinggi Israel, yang berbicara tentang tantangan yang dihadapi Kepala Staf Umum baru, Jenderal Herzi Halevi.
TV Israel itu menekankan dalam laporannya bahwa drone melakukan tugas pengumpulan informasi intelijen, pengawasan dan serangan, dan memiliki sejumlah keunggulan, terutama akurasi, dan sulit dideteksi.
Ron Ben-Yishai, seorang analis urusan militer untuk situs berita berbahasa Ibrani Ynet, mengatakan, “Kehadiran drone Iran di langit Ukraina menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan otoritas keamanan Israe.â€
Dia menambahkan, “Drone bunuh diri semisal (Shahed 136 buatan Iran) sangat efektif dan amat berbahaya, apalagi jika digunakan terhadap sasaran sipil tanpa penjagaan,†katanya.
Mengutip sumber keamanannya di Tel Aviv, Ben-Yishai mengatakan bahwa pembicaraannya adalah tentang drone kecil dan ringan, tetapi sarat dengan bensin dan puluhan kilogram bahan yang sangat mudah meledak, yang mampu menyebabkan kerusakan yang dahsyat.
Dia juga menjelaskan bahwa drone ini dapat mencapai target yang jauh dari landasan peluncuran lebih dari 1000 kilometer, dan jalurnya diatur melalui sistem GPS.
Pakar militer Israel itu menyimpulkan laporannya dengan mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan di masa lalu oleh para pembuat keputusan di Israel tentang hubungan antara Rusia dan Iran sekarang telah terbukti benar, yaitu bahwa bantuan Iran kepada Rusia di Ukraina mengkonfirmasi bahwa Teheran telah bergabung dengan “poros kejahatan”. (raialyoum)
Menlu Iran Sebut UE Ragu Menterorisasi IRGC karena Faktor ini
Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Uni Eropa (UE) terlihat enggan mengambil langkah-langkah “mahal” terhadap Iran setelah kepala kebijakan luar negeri blok itu menyebutkan adanya rintangan hukum yang menghalangi pencantuman pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam ( IRGC) dalam daftar hitam organisasi teroris.
Amir-Abdollahian menyatakan demikian pada hari Senin (23/1)setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebutkan bahwa UE tidak dapat mencantumkan IRGC sebagai entitas “teroris” tanpa keputusan pengadilan UE.
Dalam pertemuan para menteri luar negeri UE di Brussel, Borrell menekankan bahwa keputusan pengadilan dengan “kecaman hukum konkret” harus terlebih dahulu dijatuhkan sebelum blok itu sendiri dapat menerapkan labelasasi demikian.
Amir-Abdollahian meminta para pemimpin Eropa untuk menghindari komentar “sensasional dan irasional”. Dia juga mengaku optimisme bahwa rasionalitas akan menang di bidang diplomasi dan kebijakan luar negeri beberapa negara Eropa sehingga kebijakan luar negeri pihak Eropa dan Iran tidak akan terpaksa membayar biaya yang lebih tinggi.
Mengacu pada pernyataan Borrell, Amir-Abdollahian mengatakan, “Ini menunjukkan bahwa Uni Eropa berusaha untuk tidak mengambil langkah-langkah yang mahal.”
Dia melanjutkan, “Republik Islam (Iran) menganggap negosiasi, dialog, dan interaksi konstruktif dengan UE sebagai pilihan terbaik, tetapi akan memberikan respons timbal balik dan efektif terhadap keputusan lain apa pun oleh Uni Eropa.â€
Parlemen Eropa Rabu pekan lalu mengadopsi amandemen yang meminta UE dan negara-negara anggotanya untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar teror mereka.
Sehari kemudian parlemen itu juga mengeluarkan resolusi lain yang menyerukan lebih banyak sanksi terhadap individu dan entitas Iran serta menempatkan IRGC dalam daftar teroris UE atas dugaan pelanggaran HAM dalam gelombang kerusuhan yang sempat melanda Iran beberapa waktu lalu. (presstv)
Iran Mengaku Mendapat Sikap Positif dari Para Pejabat Saudi
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyambut baik proses pengembangan hubungan dengan negara-negara di kawasan Teluk Persia dan peningkatan taraf hubungan Iran dengan mereka, dan menghargai sikap positif pejabat Saudi terhadap hubungan dengan Teheran.
“Kami mendengar sikap positif dari pejabat Saudi, dan kami menghargai posisi positif tersebut dan menganggapnya sebagai indikator positif,†ungkap Kanaani dalam konferensi pers, Senin (23/1).
Arab Saudi memutuskan hubungannya dengan Iran pada Januari 2016, setelah kedutaan besarnya di Teheran dan konsulatnya di Masyhad diserang oleh pengunjuk rasa.
Kanaani mengatakan negaranya “menyambut baik proses penguatan dan peningkatan tingkat hubungan dengan negara-negara tetangga dan negara-negara di kawasan, akan mendukung uluran tangan untuk persahabatan, dan pasti akan menyambut setiap inisiatif positif dan peningkatan hubungan.†(fna)