Jakarta, ICMES. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan dimulainya babak baru serangan rudal dan drone terhadap markas-markas teroris separatis anti-Iran di Irak utara.

Seorang pakar siber Israel melaporkan Iran telah mendekati kemampuan meretas dan mengendalikan pesawat nirawak (UAV/drone) Israel dan Amerika Serikat (AS).
Para pemuda superter sepak bola asal Lebanon mempermalukan wartawan media Israel yang bermaksud mewancarai mereka.
Angkatan bersenjata Yaman kubu Sanaa mengaku telah mencegah kapal tanker minyak asing mencuri minyak Yaman, dengan memaksa kapal itu menjauh dari pelabuhan selatan.
Berita Selengkapnya:
Gempur Kurdistan Irak, IRGC; Kami Timpakan Kerugian Besar pada Teroris
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan dimulainya babak baru serangan rudal dan drone terhadap markas-markas teroris separatis anti-Iran di Irak utara.
Humas Angkatan Darat IRGC dalam sebuah pernyataan, Senin (21/11), mengumumkan awal serangan rudal dan drone baru dari Pangkalan Hamza Sayid al-Syuhada untuk menghancurkan sisa-sisa markas dan pusat kelompok teroris separatis anti-Iran yang berbasis di wilayah utara Irak.
“Menyusul terjadinya pergerakan penjahat dan kelompok teroris separatis anti-Iran di barat laut negara ini, dan terjadinya kejahatan dan ketidakamanan di beberapa daerah, Pangkalan Hamzah Sayid al-Syuhada Angkatan Darat IRGC, dengan memperkuat pasukannya sendiri di dalam ruang lingkup geografi misi dan memanfaatkan kerja sama warga setempat yang pemberani, memulai konfrontasi terhadap faktor-faktor ketidakamanan di wilayah tersebut,” bunyi pernyataan itu.
IRGC menambahkan, “Kami menegaskan bahwa kami menganggap keamanan kawasan dan orang-orang terhormat dan gagah berani dari provinsi perbatasan di barat laut sebagai garis merah kami. Kami juga memperingatkan penjahat bersenjata dan teroris bayaran arogansi global bahwa jika mereka terus maju dengan kekuatan dan kejahatan mereka dan menciptakan ketidakamanan dan gangguan bagi penduduk, maka para pejuang Pangkalan Hamzah Sayid al-Syuhada dan pasukan keamanan lainnya akan mengegendakan tindakan tegas terhadap mereka.”
Sementara itu, Direktur kantor saluran Al-Alam di Baghdad, ibu kota Irak, mengatakan IRGC telah mengebom markas dan kamp-kamp partai separatis di Irak utara, setelah sebelumnya pemerintah Iran memperingatkan otoritas Irak agar mencegah partai separatis Kurdi itu melancarkan aksi teror di wilayah Iran.
Dia menjelaskan bahwa IRGC menyerang banyak markas partai separatis Kurdi di wilayah Kurdistan, termasuk di wilayah Koy Sanjak, tempat partai separatis itu membuat barak dan kamp yang digunakan sebagai markas untuk melakukan operasi anti-Iran.
Direktur kantor Al-Alam mengatakan ada laporan jatuhnya korban tewas dan luka di pihak partai separatis Kurdi, serta terjadi kebakaran yang berkobar di markas partai Kurdi dan menunjukkan tingkat kehancuran akibat serangan tersebut.
Menurutnya, IRGC menggempur markas partai Komala di dekat kota Sulaymaniyah dengan empat rudal, dan sejumlah drone. Selain itu, IRGC juga menyerang Partai Demokrasi Kurdistan Iran di wilayah Kanikan.
Direktur kantor Al-Alam mengatakan belum ada catatan yang jelas mengenai korban tewas dan luka, namun Partai Demokrasi Kurdistan Iran mengakui bahwa salah satu anggotanya telah tewas akibat serangan tersebut. (tasnim/alalam)
Pakar Israel Peringatkan Kemampuan Iran Kendalikan Drone AS dan Israel
Seorang pakar siber Israel melaporkan Iran telah mendekati kemampuan meretas dan mengendalikan pesawat nirawak (UAV/drone) Israel dan Amerika Serikat (AS).
Surat kabar Jerusalem Post mengutip pernyataan CEO perusahaan jasa keamanan siber Sky Clipper bahwa peretas Iran hampir membobol sistem drone Israel dan AS serta merebut kendali atasnya.
“Hari demi hari, kemampuan siber Iran meningkat di semua dimensi, salah satunya adalah meretas drone, dan mencapai kemampuan zero-day yang dicapai oleh peretas AS, Rusia, dan China, dan mampu melumpuhkan bagian-bagian tertentu melalui kemampuan cyber,” ungkapnya.
Pakar itu mengklaim Iran tidak hanya mengembangkan kemampuan sibernya, melainkan juga memberi Hizbullah perangkat serangan siber .
Dia juga mengakui Iran telah menyusup ke jaringan dan sektor pertahanan Israel, namun masalah ini tetap dirahasiakan dan tidak diumumkan.
Dia mengatakan, “Iran belum mempublikasikan keberhasilan ini demi merahasiakan kemampuannya, sementara Israel juga merahasiakan masalah serangan siber agar tak terlihat berada dalam posisi lemah dan situasi sulit. Mereka enggan mengumumkan jumlah kerusakan pada sistem mereka.” (tasnim)
Suporter Lebanon di Qatar Permalukan Wartawan Israel ketika akan Diwawancara
Para pemuda superter sepak bola asal Lebanon mempermalukan wartawan media Israel yang bermaksud mewancarai mereka.
Dalam sebuah rekaman video berdurasi 27 detik yang viral sejak Senin (21/11) terlihat seorang wartawan Israel mula-mula menyapa beberapa pemuda dengan mengatakan, “Selamat datang”, dan seorang pemuda di antaranya membalasnya dengan ramah.
Wartawan dari saluran 12 Israel itu bertanya, “Anda dari Lebanon?”, dan pemuda itupun menjawab, “Ya”, dan lalu wartawan itu mengaku berasal dari Israel.
Para pemuda itu tampak terkejut, dan berkata, “Anda dari Israel?!”, lalu beranjak pergi begitu saja, sebelum kemudian segera membalikkan tubuh sembari mengacungkan jari tengah dan berseru bahwa yang ada hanya Palestina, bukan Israel.
Video itu memancing tanggapan dari berbagai media Israel, sementara wartawan itu sendiri mengaku bahwa hampir semua suporter Arab menolak diwawancara ketika mengetahui bahwa pewancaranya adalah media Israel.
Wartawan itu mengatakan, “Kami berada di Piala Dunia. Saya akan mengatakan bahwa di balik layar hampir semua orang yang kami temui dan kamipun memperkenalkan diri kepada suporter Arab, mereka pada umumnya menolak. Namun, ada sekelompok pemuda Lebanon, saat kami memberi tahu mereka bahwa kami berasal dari Israel, interaksinya berubah 180 derajat.”
Dia menambahkan, “Para pemuda Lebanon itu tak mau mengakui eksistensi Israel, dan mereka mengatakan bahwa tak ada sesuatu yang bernama Israel, melainkan Palestina.”
Ini bukan pertama kalinya orang Lebanon menunjukkan cara demikian dalam menolak normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel. Sebelumnya, atlet beladiri Lebanon Malek Al-Zibawi dan Omar Yahya di Portugal menolak naik ke podium untuk masing-masing menerima medali emas juara pertama dan medali perunggu juara kedua lantaran atlit Israel ada di podium dalam kategori yang sama. (alalam)
Pasukan Yaman Halau Kapal Tanker Asing dari Pelabuhan Al-Dabba
Angkatan bersenjata Yaman kubu Sanaa mengaku telah mencegah kapal tanker minyak asing mencuri minyak Yaman, dengan memaksa kapal itu menjauh dari pelabuhan selatan.
“Angkatan bersenjata Yaman berhasil memaksa pergi sebuah kapal minyak, yang mencoba mencapai pelabuhan al-Dhaba di selatan negara ini,” kata juru bicara pasukan Yaman, Brigjen Yahya Saree di Twitter, Senin (21/11).
Menurutnya, tentara Yaman beraksi setelah “kapal yang sedang dalam misi mencuri minyak dalam jumlah besar itu menolak untuk mengindahkan peringatan angkatan bersenjata.”
Dia menegaskan,”Angkatan bersenjata Yaman terus mempertahankan kekayaan nasional sehingga pendapatannya dapat digunakan untuk memberi manfaat bagi rakyat Yaman dan membayar gaji karyawan di seluruh wilayah Yaman.”
Ini bukan pertama kalinya militer Yaman berhasil mengintervensi dan menghentikan kapal asing yang mencoba kabur membawa pasokan minyak negara.
Peristiwa terbaru di antaranya terjadi pada kurang dari dua minggu lalu di mana tentara Yaman di perairan Provinsi Shabwah selatan yang kaya energi menghentikan sebuah kapal tanker minyak asing yang mencoba menyelundupkan ratusan ribu barel bahan bakar minyak. (mm/alalam)