Jakarta, ICMES: Pemerintah Irak perkarakan penyebaran berita hoax yang dilakukan oleh koran Asharq al-Awsat mengenai adanya praktik asusila dan kejahatan di tengah para peziarah Karbala.
Kepala sektor dokumentasi ISIS tewas di tangan pasukan Irak.
Pasukan Suriah dan sekutunya terus bergerak maju di dalam wilayah timur kota Aleppo yang dikuasai oleh kawanan pemberontak.
Iran menyatakan terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan pendekatan hubungan negara ini dengan Mesir.
Berita selengkapnya:
Kemlu Irak Perkarakan Hoax Asharq al-Awsat Tentang Peziarah Karbala
Pemerintah Irak menempuh jalur hukum atas penyebaran berita hoax yang dilakukan oleh koran Asharq al-Awsat terbitan London, Inggris, mengenai adanya praktik asusila dan kejahatan di tengah para peziarah makam cucu Nabi saw, Imam Husain ra, di Karbala.
Jubir resmi Kemlu Irak Ahmad Jamal menyatakan bahwa kementerian ini melalui kedutaan besarnya di London telah menempuh jalur hukum dan mengadukan koran tersebut beberapa jam setelah hoax itu dimuat.
“Kementerian ini telah melakukan tindakan-tindakan untuk mengadukan koran itu kepada pihak yang berwenang di Inggris. Koran itu telah sengaja melakukan penistaan secara gamblang sebagai upaya picisan untuk bertindak lancang terhadap tradisi ziarah Arba’in Imam Husain, cucu Rasulullah saw,” ungkap Jamal, Senin (21/22/2016).
Dia menambahkan, “Upaya-upaya hina seperti ini oleh media yang membawa agenda-agenda sektarian tidak akan dapat mencemarkan citra cemerlang berkumpulnya jutaan orang dari berbagai penjuru ke kota suci Karbala, dan tak akan terbiarkan tanpa reaksi.”
Seperti pernah diberitakan, koran Asharq al-Awsat yang dipandang sebagai corong Kerajaan Arab Saudi Minggu lalu memuat berita hoax bahwa di Karbala terjadi hubungan asusila para peziarah mancanegara dengan kaum wanita setempat hingga terjadi banyak kehamilan di luar nikah dan penyebaran penyakit.
Hoax ini disebar dengan mencatut nama WHO sehingga lembaga yang bernaung di bawah PBB ini segera merilis tanggapan yang membantah hoax tersebut.
Kepala Sektor Dokumentasi ISIS Tewas di Mosul
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Irak, Senin (21/11/2016), mengumumkan bahwa kepala sektor dokumentasi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tewas di tangan pasukan Irak di kota Mosul, Irak utara.
“Pasukan Irak terus bergerak maju dalam berbagai front operasi bersandi ‘Qadimun ya Nainawa’, dan divisi pasukan lapis baja ke-9 dari Brigade Infantri ke-8 berhasil membunuh seorang teroris yang bekerja sebagai penanggungjawab bidang dokumentasi pada kantor berita Amaq milik gerombolan penjahat ISIS,” ungkap Kemhan Irak.
Kemhan Irak melanjutkan bahwa dari tangan pasukan teroris itu pasukan Irak telah menyita kamera yang digunakan untuk mendokumentasikan perang ISIS di Mosul.
“Gambar-gambar yang ada dalam kamera diserahkan kepada pihak-pihak keamanan dan intelijen agar orang-orang yang terlihat di dalam penggalan video dapat diburu, dan sebagian di antaranya dipublikasikan,” terang Kemhan Irak.
Pasukan Suriah Dekati Kemenangan Final di Aleppo
Pasukan pemerintah Suriah, Syrian Arab Army (SAA), dan sekutunya terus bergerak maju di dalam wilayah timur kota Aleppo yang dikuasai oleh kawanan pemberontak.
“Pasukan pemerintah dan sekutunya yang terdiri atas Rusia, Iran, dan para kombatan Hizbullah berhasil mencetak kemajuan strategis pada malam Minggu dengan menguasai bagian timur kawasan permukiman Hanano,” ujar Direktur Eksekutif Observatorum Suriah untuk HAM Sami Abdulrahman kepada AFP, Senin (21/11/2016), sembari menyebutkan bahwa pertempuran terus berkecamuk sengit di sana dan diwarnai pula dengan serangan udara Suriah dan Rusia.
Lembaga yang bermarkas di Inggris ini menyebutkan kawasan permukiman itu merupakan kunci bagi Aleppo timur, karena terletak di lokasi yang menjadi gerbang untuk mengendalikan bagian timur Aleppo.
Abdulrahman menyatakan bahwa kemajuan SAA dan sekutunya di Hanano merupakan yang pertama kalinya sejak Aleppo timur dikuasai kawanan bersenjata.
“Kawasan ini secara simbolik sangat penting, karena merupakan permukiman pertama yang dulu dapat dikuasai oleh kawanan kelompok-kelompok itu sebelum kemudian menguasai kawasan-kawasan lain,” lanjutnya.
Koran al-Watan yang dekat dengan pemerintah Suriah melaporkan bahwa Hanano merupakan “markas terpenting dan terbesar kawanan bersenjata di kawasan timur” dan bahwa “ring pertama pertahanan mereka telah jebol.”
Anggota biro politik Harakah Nour al-Din al-Zenki, kelompok teroris paling terkemuka di Aleppo, Yasir al-Yusuf mengatakan bahwa SAA berusaha meringsek maju ke kawasan Sheikh Najar di bagian timur kota ini dan Sheikh Said di bagian selain, tapi tak berhasil.
Aleppo sejak 2012 terbelah menjadi bagian barat yang dikuasai SAA dan timur yang dikuasai oleh kawanan bersenjata. Jika SAA dan sekutunya berhasil menguasai bagian timur maka akan menjadi pukulan telak bagi pemberontak dan teroris.
Almasdar News menyebutkan dalam perkembangan perang Aleppo SAA sudah mendekati kemenangan final.
Para analis sepakat bahwa perang Aleppo lebih menyerupai “perang penentuan masa depan” , yakni bahwa hasil perang ini akan menuntaskan kisah perang Suriah yang telah berlarut-larut selama lebih dari lima tahun dan menjatuhkan korban tewas lebih dari 300,000 orang. (mm/alalam/raialyoum/telegraph/almasdarnews)
Iran Nyatakan Terlalu Dini Untuk Bicara Pendekatan Teheran-Kairo
Juru bicara Kemlu Iran Behram Ghasemi menyatakan tidak tertutup kemungkinan adanya kesamaan sikap antara Iran dan Mesir mengenai beberapa isu regional dan global, tapi sejauh ini masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan pendekatan antara kedua negara.
“Ada banyak persoalan, termasuk bilateral, yang belum terselesaikan sampai sekarang sehingga harus ditangani supaya kita dapat berbicara mengenai pendekatan hubungan,” katanya.
Dia mengakui bahwa Mesir merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah dan peradaban yang besar sehingga dapat berperan aktif di dunia Islam.
“Kami selalu menginginkan hubungan yang lebih baik dengan pemerintah dan rakyat Mesir,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan, “Kami berharap suatu hari hal ini terpenuhi sehingga kemampuan dan potensi kedua negara penting di dunia Islam ini, Iran dan Mesir, dapat dimanfaatkan di berbagai kancah regional dan dunia Islam.” (mm/raialyoum)