Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 21 Desember 2021

Jakarta, ICMES. Rezim Zionis Israel mengaku terlibat dalam serangan teror militer Amerika Serikat yang menggugurkan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Qassem Soleimani.

Seorang pejabat Iran menyatakan bahwa senjata anti pesawat udara  telah berkecamuk di sekitar fasilitas nuklir Bushehr, Iran selatan, di tengah gencarnya ancaman Rezim Zionis Israel untuk melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

Seorang tahanan Palestina yang berafiliasi dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) telah menikam seorang sipir di penjara Nafheh di bagian selatan Israel hingga sipir itu dilarikan ke rumah sakit.

Bandara Internasional Sana’a kini dalam kondisi lumpuh dan tak siap untuk dioperasikan setelah menjadi sasaran langsung beberapa serangan udara pasukan koalisi Arab.

Berita Selengkapnya:

Pertama Kali, Israel Mengaku Terlibat dalam Pembunuhan  Jenderal Legendaris Iran

Untuk pertama kalinya, Rezim Zionis Israel mengaku terlibat dalam serangan teror militer Amerika Serikat (AS) yang menggugurkan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Qassem Soleimani, di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Media Israel, Senin (20/12), melaporkan bahwa dalam sebuah wawancara dengan Israel Intelligence Heritage and Commemoration Center yang diterbitkan bulan lalu, mantan kepala intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Mayjen Tamir Hayman menyebut pembunuhan itu sebagai salah satu dari “dua pembunuhan signifikan dan penting” selama masa jabatannya, sedangkan satu lainnya adalah pembunuhan pemimpin Jihad Islam Baha Abu al- Ata.

 â€œPembunuhan Soleimani adalah sebuah pencapaian, karena musuh utama kami, di mata saya, adalah Iran. Dua pembunuhan signifikan dan penting dapat dicatat dalam masa jabatan saya,” kata Hayman menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala intelijen IDF pada bulan Oktober lalu.

Dia menambahkan bahwa Israel telah melakukan beberapa operasi untuk mengganggu penyebaran senjata dan dana Iran di kawasan.

Beberapa hari setelah jenderal tersohor Iran itu terbunuh, NBC News melaporkan bahwa intelijen Israel membantu AS dalam serangan yang dilancarkan dengan menggunakan pesawat nirawak di Baghdad.

Menurut laporan itu, informan di bandara internasional Damaskus memberi tahu CIA tentang waktu pesawat Soleimani lepas landas ke Baghdad, sementara Israel mengkonfirmasi intelijen yang diberikan kepada AS. (raialyoum/haaretz)

Desing Senjata Berkecamuk di Fasilitas Nuklir, Iran Beri Peringatan Keras terhadap Israel

Seorang pejabat Iran menyatakan bahwa senjata anti pesawat udara  telah berkecamuk di sekitar fasilitas nuklir Bushehr, Iran selatan, Senin (20/12), di tengah gencarnya ancaman Rezim Zionis Israel untuk melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

Pejabat bernama Mohammad Taqi Irani itu mengatakan kepada lembaga pemberitaan Fars yang berbasis di Iranbahwa suara-suara gemuruh dan letusan yang terdengar dari sekitar stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr tak lain adalah karena adanya latihan pengoperasian sistem pertahanan udara yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan.

“Latihan ini dilakukan pada jam 5 pagi waktu setempat di tengah kesiapan dan koordinasi penuh dengan Angkatan Bersenjata,” ungkap Irani.

Para pejabat Israel sejak beberapa waktu lalu gencar mengumbar ancaman serangan besar terhadap Iran untuk menghancurkan fasilitas nuklir negara republik Islam ini, baik yang di permukaaan maupun di bawah tanah.

Ancaman itu terlontar dari mulut Perdana Menteri Naftali Bennett, Menteri Pertahanan Benny Gantz, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Islam (IDF) Aviv Kochavi di tengah suasana perundingan nuklir Iran dengan sejumlah negara besar dunia di Wina, Austria.  

Direktur Badan Intelijen Israel MOSSAD, Jenderal David Barnea, bahkan bersumbar bahwa dengan resiko apapun Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki bom nuklir.

Nour News yang juga berbasis di Iran, Senin, mengutip pernyataan Gholam Ali Rashid, seorang komandan militer Iran, bahwa Teheran pasti akan segera memberikan balasan telak jika Israel nekat menyerang Iran.

“Jika Israel melancarkan serangan terhadap Iran maka angkatan bersenjata kami akan langsung menggempur semua pusat, pangkalan, jalanan dan posisi-posisi yang digunakan Israel untuk melancarkan serangan,” ancamnya. (fna/raialyoum)

Tahanan Palestina Tikam Sipir Israel, Hamas Angkat Suara

Media Israel pada Senin malam (20/12) melaporkan bahwa seorang tahanan Palestina yang berafiliasi dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) telah menikam seorang sipir di penjara Nafheh di bagian selatan Israel (Palestina pendudukan 1948) hingga sipir itu dilarikan ke rumah sakit.

Saluran 12 Israel memberitakan bahwa tahanan Palestina bernama Yusuf Al-Mabhuh yang berasal dari Jalur Gaza telah menusukkan benda tajam ke sipir penjara Nafheh, namun hanya menyebabkan luka ringan pada bagian wajah sipir itu.

Tanpa menyebutkan motif dan faktor yang menyebabkan terjadinya aksi penusukan tersebut, saluran itu melaporkan bahwa keadaan segera terkendali usai insiden tersebut.

LSM Klub Tahanan Palestina menyatakan bahwa telah terjadi perkelahian antara salah seorang tahanan Palestina dan para sipir di penjara tersebut hingga kemudian pihak otoritas penjara mengirim pasukan tambahan ke ruang-ruang penjara lainnya.

Sementara itu, Pusat Informasi Palestina di Twitter memosting sebuah gambar keluarga tahanan Al-Mamhuh membagi-bagikan kue di Gaza sebagai ungkapan gembira atas keberanian Al-Mabhuh menyerang sipir Israel.

Nahid Al-Fakhouri, Direktur kantor Media Tahanan yang bernaung di bawah Hamas di Gaza, berkomentar bahwa aksi penusukan itu merupakan “reaksi yang wajar atas agresi dan penyiksaan tahanan”.

Dalam siaran persnya dia menambahkan bahwa otoritas penjara Israel harus bertanggungjawab sepenuhnya atas segala peristiwa yang terjadi di dalam penjara.

Sehari sebelumnya, lembaga-lembaga peduli tahanan Palestina menuding otoritas penjara Al-Damun di Israel utara telah melakukan aksi penyiksaan secara berantai terhadap para tahanan wanita Palestina.

Disebutkan bahwa sampai akhir November lalu jumlah wanita Palestina yang dijebloskan ke dalam penjara itu 32 orang, sedangkan jumlah total tahanan Palestina di penjara-penjara Israel 4550 orang, termasuk 170 anak di bawah umur dan 500 tahanan administratif. (raialyoum)

Digempur Pasukan Koalisi, Bandara di Ibu Kota Yaman Lumpuh

Otoritas Umum Penerbangan Sipil di ibukota Yaman, Sana’a, Senin (20/12), mengumumkan bahwa Bandara Internasional Sana’a kini dalam kondisi lumpuh dan tak siap untuk dioperasikan setelah menjadi sasaran langsung beberapa serangan udara pasukan koalisi Arab.

Sebelumnya, koalisi yang dipimpin Arab Saudi itu  mengumumkan pihaknya telah melancarkan “serangan udara presisi” yang menyasar kelompok Houthi (Ansarullah) di bandara tersebut.

Serangan itu terjadi lebih dari satu jam setelah pasukan koalisi meminta badan-badan PBB dan warga sipil untuk segera meninggalkan bandara.

Koalisi itu mengklaim Ansarullah telah menjadikan bandara Sanaa sebagai pangkalan militer untuk meluncurkan rudal balistik dan drone berbahan peledak ke wilayah Saudi.

Di pihak lain, tokoh Ansaruullah Abdul-Malik Al-Ajri pada Senin malam mengatakan bahwa koalisi telah “menghancurkan semua pembicaraannya tentang perdamaian dengan langkah eskalasi terhadap Bandara Internasional Sanaa.”

 â€œAgresor (koalisi) mengumumkan pencegahan bandara Sanaa bagi organisasi-organisasi kemanusiaan, betapapun terbatas dan minimnya upaya organisasi-organisasi ini. Dengan demikian, agresor itu merusak semua pembicaraannya tentang perdamaian, dan menegaskan bahwa jarak yang memisahkannya dari itu seperti jarak antara timur dan barat,” ungkap Al-Ajri di halaman Twitternya.

Al-Ajri menambahkan: “Setiap kali jenuh dengan triknya, mereka meningkatkan masalah kemanusiaan dalam langkah yang tidak dapat dijelaskan, dan PBB serta komunitas internasional harus memikul tanggung jawab mereka untuk menghentikan ini. Adapun rakyat Yaman, eskalasi kalian tidak akan mencegah mereka membela diri.”

Penduduk setempat mengatakan kepada Kantor Berita Jerman, DPA, bahwa jet-jet tempur koalisi melancarkan serangkaian serangan udara di bandara Sanaa, utara Sanaa, dan Jabal al-Nahdeen yang menghadap ke Istana Presiden di selatan.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ledakan-ledakan keras terdengar di seluruh wilayah kota Sanaa di tengah intensitas penerbangan jet tempur koalisi di angkasa ibu kota Yaman  yang berada di bawah kendali Ansarullah tersebut. (rt/raialyoum)