Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 18 Juni 2024

Jakarta, ICMES. Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melakukan serangan masif terhadap bandara utama di Yaman barat dan sebuah pulau dekat pelabuhan Salif di lepas pantai Laut Merah.

Diplomat senior AS Amos Hochstein telah menemui para pemimpin Israel supaya kemudian mendatangi Lebanon sebagai bagian dari upaya Washington meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Puluhan ribu warga Israel pada Senin  malam berdemonstrasi di depan gedung parlemen Knesset di Al-Quds (Yerusalem) Barat, menuntut reformasi pemerintahan dan penyelenggaraan pemilihan umum, sebelum mereka menuju ke Kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Berita selengkapnya:

AS dan Inggris Kembali Serang Yaman

Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melakukan serangan masif terhadap bandara utama di Yaman barat dan sebuah pulau dekat pelabuhan Salif di lepas pantai Laut Merah.

Saluran televisi Yaman al-Masirah pada hari Senin (17/6) melaporkan bahwa pesawat tempur AS dan Inggris melancarkan sedikitnya enam serangan udara ke bandara Internasional Hudaydah dan empat serangan udara di Pulau Kamaran.

Laporan tersebut tidak memberikan informasi mengenai kemungkinan korban jiwa atau kerusakan.

Serangan itu terjadi setelah Angkatan Bersenjata Yaman pada Ahad malam mengaku telah melakukan operasi baru anti-Israel dan anti-AS dengan melancarkan serangan rudal dan drone terhadap tiga kapal, termasuk sebuah kapal perusak AS, di perairan terdekat.

Juru bicara tentara Yaman, BrigjenYahya Saree, mengatakan operasi baru tersebut dilakukan sebagai balasan atas kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan  agresi AS dan Inggris terhadap Yaman.  

AS dan sekutunya telah melakukan pengeboman terhadap Yaman dan melanggar kedaulatan negara dan hukum internasional Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan udara itu terjadi sebagai respon  terhadap kampanye maritim Yaman dalam solidaritasnya kepada orang-orang Palestina di Jalur Gaza.

Dalam kampanye pro-Palestina, pasukan Yaman menyerang kapal-kapal yang berlayar ke dan dari pelabuhan di wilayah pendudukan, atau yang pemiliknya berhubungan dengan Israel, di Laut Merah bagian selatan, Selat Bab el-Mandeb, dan Teluk Aden. Pasukan Yaman juga menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel  serta kapal-kapal AS dan Inggris di Laut Arab.

Ketegangan regional meningkat setelah Israel melancarkan perang genosida yang didukung AS di Gaza pada tanggal 7 Oktober menyusul operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan faksi-faksi pejuang Gaza terhadap Israel.

Israel sejauh ini telah membantai lebih dari 37.340 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 85.300 lainnya di Gaza sejak awal Oktober 2023. (presstv)

Ketengan Israel VS Hizbullah  Meningkat, Utusan AS Temui Para Pemimpin Zionis

Diplomat senior AS Amos Hochstein telah menemui para pemimpin Israel supaya kemudian mendatangi Lebanon sebagai bagian dari upaya Washington meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

 Amos Hochstein tiba di Israel pada hari Senin (17/6) dan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Kantor Gallant mengatakan bahwa menteri ini“memberikan penilaian situasi mengenai perkembangan di perbatasan utara Israel, menekankan adanya serangan harian  Hizbullah terhadap komunitas utara Israel, dan merinci upaya (militer Israel) menggagalkan teroris dan infrastruktur Hizbullah”.

Kantor Gallant menambahkan, “Menteri Gallant dan Mr Hochstein membahas situasi keamanan secara panjang lebar dan dampaknya terhadap kawasan.”

Kunjungan Hochstein terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang besar  antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang berpotensi memicu konflik regional yang lebih luas.

Hizbullah telah meningkatkan serangan terhadap Israel dalam seminggu terakhir setelah salah satu komandan utamanya terbunuh oleh serangan udara Israel di Lebanon selatan.

Namun kelompok yang bersekutu dengan Iran itu, yang hampir setiap hari menargetkan posisi militer Israel sejak pecahnya perang di Gaza, belum mengumumkan serangan baru terhadap Israel sejak Sabtu malam.

Tidak jelas apakah jeda yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha itu ada kaitannya dengan kunjungan Hochstein tersebut. (aljazeera)

Demo Akbar Anti Pemerintah Landa Al-Quds

Puluhan ribu warga Israel pada Senin  malam (17/6) berdemonstrasi di depan gedung parlemen Knesset di Al-Quds (Yerusalem) Barat, menuntut reformasi pemerintahan dan penyelenggaraan pemilihan umum, sebelum mereka menuju ke Kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pasukan polisi dalam jumlah besar dikerahkan dalam barisan yang dipasang di sekitar rumah Netanyahu, sebelum mereka mencoba mencegah massa maju dan menerobos penghalang polisi.

Polisi menangkap sedikitnya delapan pengunjuk rasa, dan tiga orang lain terluka, saat polisi membubarkan para demonstran yang berkumpul di depan rumah   Netanyahu untuk menuntut pemilu dini dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas.

Beberapa  video yang diedarkan oleh para aktivis di media sosial memperlihatkan petugas polisi  mendorong paksa para demonstran di depan rumah Perdana Menteri di Jalan Gaza.

Polisi menggunakan water cannon untuk membubarkan para demonstran, yang sebagian di antaranya membakar kertas-kertas yang berserakan di tanah.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan penggulingan pemerintah dan penyelenggaraan pemilu dini.

Polisi Israel menyatakan: “Dalam satu jam terakhir, gangguan kekerasan dan kerusuhan dimulai di Jalan Gaza di Yerusalem oleh ratusan perusuh yang melakukan kerusuhan di sana.”

Polisi Israel menambahkan: “Para perusuh ini, yang diizinkan untuk berdemonstrasi secara legal pada malam hari di daerah Knesset dan dalam prosesi yang terkoordinasi, dengan paksa menerobos penghalang polisi jauh di Jalan Gaza dan berusaha menembus barikade polisi di dekat rumah Perdana Menteri  tetapi tidak berhasil  dalam upaya untuk mendekati rumah itu.”

Menurut polisi, telah terjadi pelanggaran ketertiban dan kerusuhan disertai kekerasan di lokasi tersebut, termasuk beberapa kasus penyerangan terhadap petugas polisi dan pembakaran jalan.

“Setelah demonstrasi berubah menjadi kerusuhan dan kekerasan, seorang petugas polisi menyatakan bahwa demonstrasi tersebut ilegal dan memerintahkan untuk membubarkan diri. Para perusuh tidak menanggapi hal tersebut, sehingga polisi bergerak menggunakan kekerasan dan peralatan untuk membubarkan para perusuh,”  terangnya.

Saluran 12 Israel melaporkan sejumlah demonstran terluka, tiga di antaranya  dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Jalan-jalan di dekat markas Knesset dipenuhi oleh para demonstran yang membawa bendera dan gambar tawanan Israel di Gaza. Di sana terlihat spanduk ber gambar Netanyahu dan sebuah telapak tangan merah  dan disertai tulisan “Setan Jahat” dalam bahasa Inggris dan Ibrani.

Para demonstran juga membawa spanduk bertuliskan “Gulingkan pemerintah yang sulit ditangkap” serta meneriakkan “pemilu sekarang”, “pengkhianat”, dan “aib.

Demonstrasi tersebut merupakan salah satu kegiatan “Pekan Perlawanan” yang diumumkan oleh organisasi “Saudara Sesenjata”, sekelompok tentara veteran tentara Israel, yang dimulai Sabtu malam lalu dan berlanjut hingga Kamis. (raialyoum)