Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 15 Juni 2021

pasukan yaman di jizanJakarta, ICMES. Tentara Yaman dan para pejuang Ansarullah (Houth) memublikasi penggalan-penggalan video terbaru operasi militer mereka di Jizan, Arab Saudi, di mana mereka berhasil merebut sejumlah posisi baru dari tangan tentara Saudi dan pasukan bayarannya yang berkebangsaan Sudan.

Kelompok-kelompok pejuang di Irak mengumumkan pihaknya telah melumpuhkan sebuah konvoi logistik militer dan membunuh empat tentara AS di Baghdad, ibu kota Irak.

Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al-Tayyib di Kairo, Mesir, menyerukan kepada semua pihak terkait agar turun tangan mencegah pelanggaran kaum Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa yang sangat disucikan oleh seluruh umat Islam.

Republik Islam Iran mengaku tak berharap perubahan apapun mengenai persiteruannya dengan Israel setelah Naftali Bennett dilantik menjadi perdana menteri baru rezim Zionis penjajah Palestina tersebut.

Berita Selengkapnya:

Pasukan Yaman Gempur dan Tawan Pasukan Saudi dan Sudan di Jizan

Tentara Yaman dan para pejuang Ansarullah (Houth), Senin (14/6),  memublikasi penggalan-penggalan video terbaru operasi militer mereka di Jizan, Arab Saudi, di mana mereka berhasil merebut sejumlah posisi baru dari tangan tentara Saudi dan pasukan bayarannya yang berkebangsaan Sudan.

Dilaporkan bahwa rekaman video itu mendokumentasi gerak maju pasukan Yaman tersebut dari sejumlah jalur menuju posisi-posisi tentara Saudi hingga beberapa tentara Saudi dan pasukan bayarannya tertawan dan membaur dengan pasukan Yaman tawanan.

Pasukan Yaman menggempur barak-barak dan kubu-kubu pertahanan pasukan Saudi dan menimpakan banyak kerugian jiwa dan materi pada pihak Saudi, yang sebagian di antaranya kabur.

Video itu juga merekam beberapa mayat pasukan Sudan yang tewas dan tergeletak di tanah, dan keberhasilan pasukan Yaman memperoleh rampasan perang berupa aneka senjata dan amunisi dalam jumlah besar.

Disebutkan bahwa pasukan Yaman berhasil menguasai kawasan seluas lebih dari 150 kilometer persegi di Jizan melalui operasi serangan besar-besaran di mana mereka juga telah merebut lebih dari 40 posisi.

Video itu juga mendokumentasikan wawancara dengan sejumlah tentara Saudi dan pasukan Sudan yang tertawan. Para tawanan itu memperkenalkan identitas, pangkat dan satuan masing-masing beserta nomor induk keanggotan militer mereka.

Mereka meminta para pemimpin mereka berusaha membebaskan mereka, dan menyatakan bahwa kondisi mereka baik karena mendapat perlakuan yang bersahabat dari pasukan Yaman.

Sementara itu pada hari yang sama Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan drone ke Bandara Internasional Abha, Arab Saudi.

Dia menyebutkan  bahwa serangan itu dilancarkan dengan menggunakan drone jenis Qasef K2 dan tepat mengena sasaran.  Dia juga menegaskan bahwa serangan ini tak lain sebagai balasan atas berlanjutnya agresi militer dan blokade Saudi dan sekutunya terhadap Yaman. (alalam)

Pejuang Irak Serang Pasukan AS, Empat Tentara Tewas

Kelompok-kelompok pejuang di Irak mengumumkan pihaknya telah melumpuhkan sebuah konvoi logistik militer dan membunuh empat tentara AS di Baghdad, ibu kota Irak.

Dalam sebuah pernyataannya, Senin (14/6), mereka mengumumkan keberhasilannya melakukan peledakan di sebuah pangkalan militer yang ditempati pasukan AS.

“Berkat pertolongan Allah Azza wa Jalla dan bertolak dari operasi syar’i kami terhadap pasukan pendudukan AS yang zalim, putra-putra kalian dari kelompok pejuang multinasional berhasil melancarkan sebuah operasi militer khusus di dalam tempat perlidungan pasukan pendudukan di dalam Bandara Baghdad tepat pada pukul 23.00,” bunyi pernyataan itu.

Mereka juga menyatakan,  “Tepatnya di jalur penghubung antara Pangkalan Victoria dan Pangkalan Udara Syahid Al-Ala’, mereka telah menyerang sebuah konvoi logistik pasukan pendudukan. Konvoi itu terdiri atas empat mobil Land Cruiser putih dan dua kendaraan militer.  Operasi pelumpuhan konvoi ini menewaskan empat tentara yang mengemudikan mobil Land Cruiser.”

Seperti diketahui, berbagai pihak di Irak mendesak pemerintah Baghdad agar segera mengeluarkan pasukan asing dari Irak menyusul insiden serangan militer AS yang menggugurkan jenderal legendaris Iran Qassem Soleimani dan rekan seperjuangannya, Abu Mahdis al-Muhandis, wakil ketua pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, pada 3 Januari 2020.

Dan pada Jumat 23 Januari 2020 terjadi unjuk rasa jutaan rakyat Irak di Baghdad untuk menandai tuntutan mereka agar tentara AS angkat kaki dari Irak.

Desakan hebat itu lantas berbuah undang-undang yang disahkan parlemen Irak dan menugaskan kepada pemerintah Baghdad agar mengeluarkan pasukan asing.

Dengan latar demikian para pejuang Irak  kerap menyerang pangkalan-pangkalan yang ditempati pasukan AS di Negeri 1001 Malam ini.  (alalam)

Imam Besar Serukan Pencegahan Pelanggaran Zionis di Masjid Al-Aqsa

Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al-Tayyib di Kairo, Mesir, menyerukan kepada semua pihak terkait agar turun tangan mencegah pelanggaran kaum Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa yang sangat disucikan oleh seluruh umat Islam.

Dalam sebuah pernyataannya, Senin (14/6), Syeikh Al-Tayyib menyatakan bahwa kebersikerasan kaum Zionis menggelar apa yang mereka sebut “parade bendera” di sekitar Masjid Al-Aqsa merupakan “provokasi baru yang menambah panjang rangkaian rencana kejahatan, selain juga merupakan upaya untuk mendapatkan propaganda politik murahan, yang dikendalikan oleh sayap kanan radikal teroris, dengan menjadikan darah dan hak Muslimin Palestina sebagai tumbal”.

Syeikh Ahmad Al-Tayyib menambahkan, “Kita sebagai Arab dan Muslimin serta semua pecinta perdamaian di dunia berkewajiban menghadang pelanggaran-pelanggaran Zionis, yang tidak akan menambah apapun kecuali kekerasan, kehancuran dan kerusakan.”

Sebelumnya, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan kelompok pejuang lain di Gaza menyerukan mobilisasi umum dan konsentrasi massa Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa dan jalanan kota lama Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem) pada Selasa (15/6).

Seruan itu dinyatakan dalam sebuah statemen yang dirilis oleh juru bicara Hamas, Mohammad Hamadeh, Ahad (13/6),  ketika kaum eksrimis Zionis bertekad untuk tetap menggelar “parade bendera” setelah sekian hari tertunda.  (raialyoum)

Israel Berganti Perdana Menteri, Ini Tanggapan Pedas Iran

Republik Islam Iran mengaku tak berharap perubahan apapun mengenai persiteruannya dengan Israel setelah Naftali Bennett dilantik menjadi perdana menteri baru rezim Zionis penjajah Palestina tersebut.

Juru bicara Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh dalam jumpa pers mingguan, Senin (14/6), menegaskan, “Kebijakan Rezim Zionis tak akan pernah berubah, siapapun yang tampil.”

Dia juga memastikan negaranya menyambut baik dialog dengan negara-negara jirannya, tak terkecuali Arab Saudi.

Sebelumnya, Bennett mengumumkan penolakannya terhadap upaya pemulihan perjanjian nuklir Iran dengan sejumlah negara, penolakan yang juga berulangkali ditegaskan oleh pendahulunya, Benjamin Netanyahu.

Bennett juga bersumbar bahwa Israel di bawah kendali pemerintahannya tak akan pernah membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklir.

Pada awal bulan ini Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menyebut Netanyahu sebagai orang yang menyusul mantan presiden AS Donald Trump di “keranjang sampah sejarah”.

Dalam pernyataan terbaru di Twitter, Senin, Zarif menyebut Rezim Zionis sebagai entitas yang tak akan bertahan lama karena terbangun di atas agresi dan pendudukan.

“Setelah sekian lama memerangi dan mengagresi orang-orang Palestina dan mengancam Republik Islam Iran, si zalim (Netanyahu) itu jatuh, sementara Gaza tetap bertahan solid membawa bendera kemenangan, dan Iranpun melanjutkan perjalanannya menuju kajayaan dan kemuliaan,” cuitnya.

Menyindir Benneth, Zarif menyatakan, “Orang-orang yang mungkin akan menempati posisinya dapat memetik pelajaran bahwa rezim yang berdiri di atas agresi dan pendudukan tidak akan berumur panjang.” (alalam/raialyoum)