Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 14 November 2023

Jakarta, ICMES. Perang Rezim Zionis Israel di Gaza kemungkinan akan meluas ke wilayah lain, dan Iran sepenuhnya siap menghadapi segala skenario.

Media Israel melaporkan bahwa efektivitas operasi Angkatan Udara (AU) Israel terhadap Hizbullah Lebanon menurun dalam beberapa hari terakhir karena Hizbullah  menemukan cara untuk menghadapi operasi tersebut.

Sejumlah orang Palestina gugur, beberapa lainnya terluka, dan 12 rumah hancur total akibat pemboman Israel di area Jabalia Services Club di Jalur Gaza utara.

Berita Selengkapnya:

IRGC: Perang Gaza Bisa Jadi Meluas, Iran Siap Jalani Segala Kemungkinan

Perang Rezim Zionis Israel di Gaza kemungkinan akan meluas ke wilayah lain, dan Iran sepenuhnya siap menghadapi segala skenario.

Hal itu dinyatakan oleh komandan Divisi Dirgantara  Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Senin 13/11), di sela-sela upacara peringatan 12 tahun gugurnya Jenderal IRGC Hassan Tehrani Moqaddam.

Moqaddam adalah tokoh kunci dalam pengembangan program rudal balistik Iran. Dia membantu mengembangkan rudal balistik jarak menengah dan jauh. Berprofesi sebagai insinyur, dia merancang rudal Shahab, Ghadr dan Sejjil dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

Hajizadeh mengatakan, “Perang telah meluas dan Lebanon juga terlibat. Tingkat konflik mungkin akan semakin meningkat, dan Iran siap menghadapi segala keadaan.”  

Dia mengatakan AS telah mengirim pesan-pesan kepada Iran untuk tidak memperluas perang Gaza, namun tidak nada mengancam, melainkan dengan nada permintaan.

“Iran adalah kekuatan tertinggi di kawasan ini dan tidak ada yang mampu mengancamnya,” tegas Hajizadeh.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pekan lalu mengatakan Teheran telah menerima pesan baru dari Washington yang mengklaim bahwa AS mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Amerika  menyampaikan pesan kepada kami dalam tiga hari terakhir (mengklaim) bahwa mereka menginginkan gencatan senjata dan telah melakukan upaya dalam hal ini,” ujarnya.

Namun Amir-Abdollahian segera menambahkan bahwa  “AS mendukung pembunuhan massal dan genosida” di Gaza.

Hajizadeh mengatakan kemenangan Palestina tidak dapat dibayangi oleh operasi kriminal Israel, dan serangan rezim di Gaza kini menjadi isu internasional di mana semua negara  kini menyadari watak kejam dan kriminal Israel, sebagaimana telah berulang kali dikatakan oleh para pejabat Iran selama empat dekade terakhir.

“Watak pembunuh anak-anak dan tingkat kejahatan rezim Israel sekarang sudah jelas bagi semua orang,  tapi hal ini tidak akan bertahan lama,” kata komandan IRGC.

Dia memuji  apa yang disebutnya “kemenangan strategis besar” pejuang Palestina dalam menghadapi rezim Israel.

“Kemenangan ini tidak akan musnah sama sekali melalui tindakan taktis dan operasi kriminal rezim Zionis serta kematian anak-anak,” kata Hajizadeh, sembari menekankan bahwa rakyat Palestina akan mencapai kemenangan akhir yang pasti. (presstv/almayadeen)

Media Israel: Hizbullah Mengakali Taktik AU Israel

Media Israel melaporkan bahwa efektivitas operasi Angkatan Udara (AU) Israel terhadap Hizbullah Lebanon menurun dalam beberapa hari terakhir karena Hizbullah  menemukan cara untuk menghadapi operasi tersebut.

Channel 13 Israel, Senin (13/11), menyebutkan AU Israel tidak lagi mampu melakukan operasi darat melewati perbatasan Lebanon karena Hizbullah telah menyesuaikan taktiknya untuk mengatasinya.

Disebutkan bahwa Israel menerima “hantaman dan cedera” dari Hizbullah, termasuk pada operasi sukses Hizbullah terhadap posisi tentara Israel di dekat perbatasan pada Ahad lalu.

Seorang pakar militer juga mengatakan kepada Channel 12 Israel bahwa peristiwa yang terjadi pada hari itu di sepanjang perbatasan antara wilayah pendudukan Israel dan Lebanon merupakan suatu peristiwa yang memalukan bagi Israel.

Hizbullah memutuskan untuk mengubah taktik militernya dalam bentrokan lintas batas dengan rezim Israel pada akhir Oktober ketika mereka meluncurkan rudal darat ke udara untuk melawan drone Israel yang digunakan untuk mengidentifikasi pejuang Hizbullah yang mendekati daerah perbatasan.

Sehari sebelumnya, pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah  menegaskan pihaknya akan terus memberikan tekanan pada Israel untuk memaksa rezim tersebut mengakhiri kebrutalannya Gaza, yang sejauh ini telah menggugurkan lebih dari 11.000 orang sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

Nasrallah mengatakan penggunaan rudal Burkan (Gunung Berapi) kaliber berat oleh Hizbullah, yang dapat membawa hulu ledak seberat setengah ton bahan peledak, telah meningkatkan kemampuan tempur kelompok tersebut dalam perang melawan rezim Israel selama seminggu terakhir.

“Tidak diragukan lagi, minggu lalu terjadi peningkatan dalam operasi, baik secara kualitatif maupun dalam hal jumlah operasi dan kualitas rudal yang kami gunakan,” katanya. (presstv)

Israel Lanjutkan Kejahatannya di Gaza, Jumlah Syuhada Bertambah Menjadi 11,240 Orang

Sejumlah orang Palestina gugur, beberapa lainnya terluka, dan 12 rumah hancur total akibat pemboman Israel di area Jabalia Services Club di Jalur Gaza utara pada pada Senin malam (13/11).

TV resmi Palestina mengatakan: “Puluhan orang  gugur, dan 12 rumah hancur total, dalam pemboman pendudukan (Israel) yang menargetkan area Jabalia Services Club.”

Melalui Telegram, televisi pemerintah menerbitkan  gambar-gambar “para syuhada dan korban luka dalam serangan pendudukan Israel terhadap alun-alun perumahan di kawasan Jabalia Services Club.”

Pemerintah Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa sejauh ini sebanyak 11,240 warga Palestina gugur, termasuk 4.630 anak-anak dan 3.130 wanita, dan 29.000 lainnya  terluka akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengkonfirmasi bahwa jalan-jalan di Jalur Gaza utara sulit diakses, dipenuhi puluhan jenazah, dan tidak mungkin menghitung jumlah korban karena tentara Israel tak segan-segan menyerang ambulan dan tim penolong yang mencoba mendekati mereka.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan bahwa operasi kemanusiaannya di Jalur Gaza akan dihentikan dalam waktu 48 jam karena tidak bahan bakar tidak diperbolehkan masuk.

Dalam postingan di platform  X, Senin, Direktur UNRWA di Gaza Thomas White mengatakan bahan bakar tidak diperbolehkan masuk ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Dia menambahkan bahwa mereka memperoleh bahan bakar selama tiga minggu terakhir dari salah satu tangki di perbatasan Mesir melalui koordinasi antara UNRWA dan Israel, sementara tangki ini “sekarang juga sudah kosong.”

Presiden AS Joe Biden di hari yang sama meminta Israel untuk “melindungi” Rumah Sakit Al-Shifa, yang notabene terbesar di Jalur Gaza, sementara pertempuran sengit terus berlanjut antara pasukan Israel dan pejuang Hamas di sekitar kompleks ini.

“Rumah sakit harus dilindungi,” kata Biden kepada wartawan di Kantor Oval ketika ditanya apakah dia mengungkapkan keprihatinannya kepada Israel terkait masalah ini.

Selama 38 hari, tentara Israel melancarkan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan bencana kemanusiaan dan buruknya kondisi kesehatan, karena sekitar 1,5 juta dari 2,3 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat pemboman yang terus menerus dan pencegahan pasokan makanan, air, obat-obatan, listrik dan bahan bakar. (raialyoum)