Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 13 April  2021

situs nuklir natanz iranJakarta, ICMES.  Seorang pejabat tinggi AS menyatakan negara ini tak terlibat dalam insiden ledakan yang terjadi Sabtu lalu di fasilitas nuklir Natanz milik Iran.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi terluka akibat kecelakaan saat mengunjungi Fasilitas Nuklir Natanz.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry berkomentar mengenai proses kembalinya Suriah ke Liga Arab serta pemilu presiden yang akan diselenggarakan di Suriah.

Berita Selengkapnya:

Pejabat AS Nyatakan Negaranya Tak Terlibat dalam Insiden Instalasi Nuklir Natanz Iran

Seorang pejabat tinggi AS menyatakan negara ini tak terlibat dalam insiden ledakan yang terjadi Sabtu lalu di fasilitas nuklir Natanz milik Iran.

Dikutip Washington Post, pejabat anonim itu, Senin (12/4), mengatakan, “Kami melihat laporan-laporan mengenai insiden di instalasi pengayaan uranium Natanz di Iran… AS sama sekali tak terlibat, dan kami juga tak punya apapun untuk menambah spekulasi mengenai penyebab insiden ini.”

Juru bicara Badan Tenaga Atom Internasional (BTAI/IAEA) Fredrik Dahl Ahad lalu mengatakan kepada wartawan kantor berita TASS milik Rusia bahwa pihaknya berkomunikasi dengan para pejabat Iran mengenai insiden tersebut.

“Kami menyimak laporan-laporan kemarin mengenai insiden Natanz, dan melakukan kontak dengan para pejabat Iran,” ujarnya.

Uni Eropa (UE) juga menyatakan sikapnya soal ini dengan mengumumkan bahwa UE mengikuti perkembangan situasi pasca insiden itu dengan penuh keprihatinan, karena UE menilai tidak tertutup kemungkinan adanya faktor sabotase.

Seperti telah beritakan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh secara resmi menyalahkan Rezim Zionis Israel atas insiden tersebut, dan menegaskan hak Iran untuk membalas pada saatnya yang tepat.

Jubir Badan Tenaga Atom Iran Terluka Saat Meninjau Fasilitas Nuklir Natanz

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi terluka akibat kecelakaan saat mengunjungi Fasilitas Nuklir Natanz.

Lembaga penyiaran Iran IRIB melaporkan bahwa beberapa jam setelah terjadi insiden di jaringan distribusi listrik fasilitas nuklir Shahid Mostafa Ahmadi Roshan di Natanz, Kamalvandi mengunjungi lokasi tersebut bersama dengan kepala AEOI Ali-Akbar Salehi, Ahad (11/4), dan mengalami cedera saat melakukan pemeriksaan.

Dia segera dipindahkan ke rumah sakit di terdekat di kota Kashan.

Menurut kepala universitas kedokteran Kashan, Alireza Moraveji, Kamalvandi luka akibat terjatuh dari ketinggian tujuh meter.

Dia menambahkan bahwa kondisi kesehatan juru bicara AEOI secara umum “memuaskan”, namun pergelangan kaki dan kepalanya mengalami patah tulang.

Dalam pemberitaan situs Al-Alam tampak dia juga mengalami memar di bagian sebelah matanya. Dalam pemberitaa itu, Kamalvandi di rumah sakit tersebut sudah kembali angkat bicara dengan menegaskan bahwa industri nuklir Iran “bukanlah pohon ringkih yang akan terguncang oleh tiupan angin.”

Dia menambahkan, “Pergumulan kami demi industri nuklir akan terus berlanjut, dan kami akan mencetak kemenangan berkat keteguhan dan ketahanan. Tak ada alasan untuk ragu dalam masalah ini.”

Seperti diketahui, terjadi insiden ledakan pada fasilitas nuklir Iran pada Sabtu malam lalu. Dan setelah berkembang dugaan sabotase, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Senin (12/4), secara resmi menyebut Israel ada di balik insiden tersebut, dan menegaskan bahwa Iran akan membalas pada saatnya yang tepat. (mna/alalam)

Ini Jawaban Menlu Mesir Soal Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry berkomentar mengenai proses kembalinya Suriah ke Liga Arab serta pemilu presiden yang akan diselenggarakan di Suriah.

Saat ditanya lembaga pemberitaan RT milik Rusia, Senin (12/4), Shoukry di Kairo menegaskan bahwa Suriah memang harus kembali kepada Liga Arab dan pangkuan dunia Arab.

Dalam jumpa pers bersama sejawatnya dari Rusia, Sergey Lavrov, yang berkunjung ke Mesir, menambahkan, “Mesir berempati atas apa yang diderita oleh rakyat Suriah dalam beberapa tahun terakhir, mereka terdera pembunuhan dan pengungsian.”

Dia juga mengatakan, “Semua orang yang menyaksikan campur tangan dan serangan teroris terhadap Suriah.”

Shoukry mengaku berharap Suriah kembali stabil seperti semula supaya rakyat Suriah dapat menikmati haknya menjalani kehidupan politik secara normal.

Menteri Luar Negeri Mesir juga menegaskan bahwa rakyat Suriah sendirilah yang akan menentukan masa depan bangsa dan negaranya serta membentuk pemerintahan yang akan merepresentasikan pemilu di masa mendatang. (rt)