Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 12 Februari 2019

40 tahun revolusi iran 01Jakarta, ICMES: Seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa Iran akan menghapus kota-kota Israel dari muka bumi jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran. Pernyataan ini segera mendapat tanggapan keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sekjen Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa dukungan Iran merupakan kunci kemenangan atas Israel dan terorisme.

Israel menembakkan sejumlah peluru ke kota Quneitra, Libanon selatan, Senin malam (11/2/2019), namun tidak menimbulkan korban.

Berita selengkapnya:

Rayakan Hari Revolusi, Iran Ancam Akan Ratakan Tel Aviv Dan Haifa Dengan Tanah

Seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa Iran akan menghapus kota-kota Israel dari muka bumi jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran.

“AS dengan semua aset militer dan pertahanannya tidak memiliki keberanian untuk melepaskan satupun tembakan ke arah kami,” ungkap Wakil Komandan IRGC, Brigjen Yadollah Javani, pada acara rapat akbar yang dibanjiri oleh lautan umat di Teheran, ibu kota Iran, pada puncak peringatan HUT ke-40 kemenangan revolusi Islam Iran 1979, Senin (11/2/2019).

Dia melanjutkan, “Tapi jika mereka menyerang kami maka kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa dan meratakan keduanya dengan tanah.”

Jutaan rakyat di Teheran dan berbagai kota dan daerah lain di seluruh penjuru negeri Persia ini turun ke jalan-jalan untuk mengikuti pawai dan rapat akbar perayaan HUT ke-40  kemenangan revolusi Islam Iran dan masuknya Republik Islam Irak ke dekade kelima.

Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami menyebut partisipasi rakyat dalam pawai peringatan 40 tahun revolusi merupakan reaksi sengit terhadap Presiden AS Donald Trump.

“Dunia dewasa ini menyaksikan kekuatan nyata Republik Islam Iran, dan kehadiran rakyat Iran dalam demonstrasi ini merupakan respon sengit terhadap si pembohong Trump,” ujar Hatemi.

Dia menambahkan, “AS, Israel dan semua mediator mereka di dunia hendaknya menggulung plot mereka dan pergi karena mereka hanya akan menyaksikan kegagalan mereka di Iran dan kawasan.”

Sementara itu, Komandan Umum IRGC, Mayjen Mohammad Ali Jafari, menegaskan bahwa kekuatan dan ketangguhan Iran bertumpu pada  eksistensi rakyat di gelanggang revolusi, dan pengaruhnya di duniapun juga berada dalam pantauan rakyat.

“Revolusi ini berhutang budi kepada rakyat yang mengitari Wali Fakih (Pemimpin Besar Iran) dan dan membuka jalan untuknya kepada kemajuan dan melanjutkan jalannya secaralebih kuat dari sebelumnya,” tutur Jafari.

Dia kemudian menegaskan, “Adanya generasi ketiga dan keempat revolusi Islam di gelanggang membuktikan kemustahilan penghentian gerakan rakyat yang besar ini. Tak ada kekuatan di dunia yang sangguh mengubah jalan kami ini.”

Di pihak lain, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, yang pada 2017 pernah berharap “revolusi Iran tidak akan mencapai ulang tahun ke-40,” melalui akun Twitter-nya kembali menyinyir Iran dengan mengklaim bahwa setelah empat dekade, “Republik Islam Iran telah gagal memenuhi janjinya untuk menegakkan dan melindungi hak-haknya warga.” (raialyoum/jerussalempost)

Iran Ancam Musnahkan Kota-Kota Israel, Ini Reaksi Keras Netanyahu

Ancaman pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Senin (11/2/2019) bahwa negara republik Islam ini akan menghapus kota-kota Rezim Zionis Israel dari muka bumi jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran segera mendapat tanggapan keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hari yang sama.

“Cobalah, dan ini akan menjadi hari revolusi terakhir yang akan dirayakan oleh orang-orang Iran. Saya tidak mengabaikan ancaman rezim Iran, tetapi saya juga tidak terpengaruh oleh (ancaman) mereka,” tegasnya Netanyahu.

Dia menambahkan, “Jika rezim ini melakukan kesalahan besar dan mencoba menghancurkan Tel Aviv dan Haifa maka tidak akan berhasil, dan malah akan menjadi hari revolusi terakhir yang mereka rayakan. Mereka harus mempertimbangkan ini.”

Beberapa jam sebelumnya, pada acara rapat akbar yang dibanjiri oleh lautan rakyat di Teheran, ibu kota Iran, pada puncak peringatan HUT ke-40 kejayaan revolusi Islam Iran 1979 Wakil Komandan IRGC, Brigjen Yadollah Javani, mengancam akan meratakan Tel Aviv dan Haifa di Israel (Palestina pendudukan 1948) dengan tanah.

Javani menegaskan, “AS dengan semua aset militer dan pertahanannya tidak memiliki keberanian untuk melepaskan satupun tembakan ke arah kami. Tapi jika mereka menyerang kami maka kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa dan meratakan keduanya dengan tanah.”

Jerussalem Post (JP) melaporkan bahwa ratusan ribu warga Iran telah berpawai dan sebagian di antara mereka membakar bendera AS untuk menandai peringatan 40 tahun revolusi, dan bahwa Teheran juga “memamerkan rudal balistik yang bertentangan dengan upaya AS untuk mengekang kekuatan militernya.”

JP menambahkan, “Tentara, pelajar, ulama dan perempuan berpakaian hitam yang menggendong anak-anak kecil memadati jalanan di seluruh Iran, banyak di antaranya dengan membawa potret Ayatullah Ruhullah Khomaini.”

JP juga menyebutkan bahwa TV pemerintah menayangkan kerumunan rakyat Iran yang meskipun cuaca sedang dingin dan turun hujan tetap bersemangat membawa bendera Iran sambil meneriakkan yel-yel “Mampus Israel, Mampus Amerika!”

JP mengutip kantor berita Tasnim milik Iran bahwa dalam parade militer pada peringatan itu Iran memamerkan beberapa rudal balistiknya, termasuk Qadr F, rudal darat-ke-darat berjarak jelajah 1.950 kilometer.

JP menambahkan bahwa dalam pidato di Bundaran Azadi, Teheran, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, “Kami belum meminta dan tidak akan meminta izin untuk pengembangan berbagai jenis rudal, dan akan melanjutkan jalur kami dan kekuatan militer kami.” (jerussalempost)

Sayid Nasrallah: Dukungan Iran Kunci Kemenangan Melawan Israel Dan Terorisme

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan delegasi yang menyertainya di hadapan Duta Besar Iran untuk Libanon Mohammad Jalal Feroznia di Beirut, Senin (11/2/2019).

Mereka membicarakan perkembangan situasi politik internal Lebanon dan regional Timteng.

Pada kesempatan ini Nasrallah menyatakan apresiasi dan ungkapan terima kasihnya kepada Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayid Ali Khamenei serta pemerintah dan rakyat negara republik Islam ini atas semua dukungan yang telah mereka berikan kepada Libanon, Palestina, kubu resistensi dan bangsa-bangsa regional dalam menghadapi agresi Israel dan terorisme.

“Dukungan inilah yang menyebabkan kemenangan di lebih dari satu gelanggang,” ungkap Nasrallah.

Dia berharap dukungan dan kepedulian Iran ini tetap berlanjut meskipun diterjang badai  konspirasi dan tekanan pihak musuh.

Sementara itu, Zarif menekankan “kesolidan Iran Republik Islam di sisi pemerintah, rakyat, dan resistensi Lebanon dan serta siap memberikan segala bentuk bantuan dan kerja sama di semua persoalan yang mengemuka.”

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif tiba di Beirut pada Ahad (9/2/2019) dalam rangka kunjungan resmi dua hari. (alalam)

Israel Tembakkan Beberapa Peluru Ke Wilayah Suriah

Israel menembakkan sejumlah peluru ke kota Quneitra, Libanon selatan, Senin malam (11/2/2019), namun tidak menimbulkan korban, demikian dilaporkan kantor berita resmi Suriah, SANA.

“Agresi Israel menarget rumah sakit Quneitra dengan peluru tank serta membidik salah satu pos pemantau di Jabatha al-Khashab” serta Tal al-Diriyah hingga menimbulkan kerusakan materi.

Pada laporan berikutnya, SANA mengutip keterangan sumber militer bahwa sekira pukul 18:30 waktu setempat Israel menarget Tal al-Dahhur di Jabatha al-Khashab, Tal al-Darya, dan Bukit Khaled dengan beberapa peluru.

Selain itu, lanjut sumber tersebut, pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan empat rudal ke rumah sakit al-Quneitra dan salah satu titik lokasi pasukan Suriah, namun hanya menimbulkan kerusakan materi. (raialyoum/alalam)