Jakarta, ICMES. Media militer kelompok perlawanan Islam Hizbullah di Lebanon merilis rekaman video yang mendokumentasikan penembak jatuhan drone “Hermes 900” Israel di wilayah Lebanon.
Para pejuang Palestina terus bertempur melawan agresi pasukan Zionis Israel dalam perang di Jalur Gaza yang telah melewati hari ke-248, dan mereka berhasil menimpakan kerugian jiwa dan lain-lain terhadap Israel.
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi bahwa pihaknya telah mencokok “jaringan mata-mata AS-Israel.”
Berita selengkapnya:
Hizbullah Kembali Rontokkan Drone Canggih Hermes 900, Ini Komentar Media Israel
Media militer kelompok perlawanan Islam Hizbullah di Lebanon merilis rekaman video yang mendokumentasikan penembak jatuhan drone “Hermes 900” Israel di wilayah Lebanon pada hari Senin (10/6).
Video tersebut memperlihatkan detik-detik para pejuang Hizbullah memantau drone yang menembus angkasa Lebanon hingga kemudian tertembak jatuh. Video tersebut juga menyertakan rekaman yang diambil oleh warga Lebanon selatan saat jatuhnya drone tersebut.
Media Israel melaporkan bahwa jatuhnya drone tersebut membawa pesan dari front perbatasan dengan Lebanon kepada Israel bahwa jatuhnya drone tersebut merupakan “pukulan terhadap superioritas Israel, dan pesan dari (Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hasan) Nasrallah.”
Media Israel menambahkan bahwa peristiwa itu berarti pesan dari Sayid Nasrallah: “Saya tahu cara menembak jatuh pesawat F-16 dan F-15 untuk Anda”, dan menunjukkan kemampuan deteksi dan identifikasi Hizbullah, karena “drone itu tidak seharusnya terdeteksi dengan mudah.”
Hizbullah sendiri dalam sebuah pernyataannya menegaskan, “Dalam pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan musuh di wilayah udara Lebanon, para pejuang resistensi Islam menyergap drone Hermes 900 yang dipersenjatai dengan rudal untuk melakukan serangan di wilayah kami.”
Hizbullah menjelaskan, “Ketika drone tersebut tiba di ‘lingkaran api’, para pejuang membidiknya dengan senjata pertahanan udara sebelum drone itu melancarkan serangan, dan tepat mengena dan menjatuhkannya.”
Dengan rontoknya drone tersebut maka jumlah drone tipe Hermes 900 yang telah dirontokkan Hizbullah di Lebanon sejak awal Badai Al-Aqsa bertambah menjadi tiga unit, yang masing-masing di Deir Mimas, Deir Kifa, dan terakhir jatuh di Dataran Tinggi Rayhan.
Hizbullah juga pernah merontokkan beberapa unit drone lain milik Israel, yaitu dua unit Hermes 450, dan dua unit Skylark. (almayadeen)
Diserang Pejuang Gaza, Empat Tentara Zionis Tewas, Dua Tertimbun dan Belasan Lainnya Terluka
Para pejuang Palestina terus bertempur melawan agresi pasukan Zionis Israel dalam perang di Jalur Gaza yang telah melewati hari ke-248, dan mereka berhasil menimpakan kerugian jiwa dan lain-lain terhadap Israel.
Pada hari Senin (10/6) terjadi pertempuran sengit antara kelompok perlawanan dan pasukan pendudukan di daerah Al-Izba di perbatasan Palestina-Mesir dan di pusat Rafah, Jalur Gaza selatan.
Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, melancarkan operasi peledakan sebuah rumah jebakan di mana pasukan Israel bersembunyi di kamp Shaboura di Rafah, hingga sejumlah anggota pasukan itu tewas dan terluka.
Brigade Al-Qassam menambahkan bahwa segera setelah kedatangan pasukan penyelamat, para pejuang menggempur lingkungan sekitar rumah itu dengan mortir. Beberapa saat setelah operasi, Brigade Al-Qassam kembali menyerang lingkungan sekitar rumah itu dengan mortir.
Al-Qassam juga mengumumkan pihaknya telah menyerang buldoser militer D9 dengan peluru Al-Yassin 105 di dekat Masjid Al-Awda di pusat Rafah.
Media militer Brigade Al-Qassam menerbitkan rekaman video yang mendokumentasikan serangan terhadap kerumunan pasukan Zionis yang memasuki timur kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam di Palestina, menyatakan pihaknya telah menembak seorang tentara Israel di sebelah timur kawasan Al-Shoka di kota Rafah.
Brigade tersebut juga mengaku telah menyerang posisi tentara dan kendaraan pasukan pendudukan di jalur pasokan di poros Netzarim di bagian selatan Kota Gaza.
Brigade Syuhada Al-Aqsa menyatakan pihaknya telah menembak satu tentara Zionis di Bundaran Al-Awda di kota Rafah, serta melancarkan serangan mortir terhadap markas komando dan kendali pendudukan di sepanjang jalur pasokan di poros Netzarim .
Brigade tersebut merilis rekaman video persiapan dan perlengkapan roket Aqsa 103 dari dalam bengkel produksi lapangan selama pertempuran Badai Al-Aqsa.
Brigade Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin, mengaku menggempur tentara pendudukan di poros Netzarim dengan roket, dan memastikan serangannya mengena target.
Menyusul operasi Brigade Al-Qassam di kamp Shaboura di kota Rafah, media Israel melaporkan bahwa empat tentara Zionis tewas di gedung yang dibom.
Media Israel menambahkan bahwa sebanyak 18 tentara Zionis lainnya terluka dan dua tentara terjebak di antara reruntuhan, dan terjadi serangan mortir ke arah pasukan penyelamat.
Brigade Al-Qassam juga mengumumkan serangan mortirnya terhadap pasukan pendudukan yang ditempatkan di selatan lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah, dan pasukan yang menembus sekitar Rumah Sakit Kuwait.
Media militer Al-Qassam juga memublikasi rekaman video yang mendokumentasikan serangan terhadap tentara dan kendaraan pendudukan di kamp Yabna di selatan Rafah.
Brigade Al-Quds membom konsentrasi pasukan pendudukan di sekitar situs Karam Abu Salem , sebelah timur Rafah, dengan mortir dan roket 107. (almayadeen)
Pasukan Yaman Ciduk Jaringan Spionase AS-Israel
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pada hari Senin (10/6) bahwa pihaknya telah mencokok “jaringan mata-mata AS-Israel.”
Sehari sebelumnya, Angkatan Bersenjata Yaman mengaku juga telah meringkus jaringan mata-mata AS-Israel yang dilengkapi dengan teknologi dan perangkat yang memungkinkannya beroperasi secara terselubung.
Hal tersebut diumumkan dalam pernyataan yang dirilis tiga hari setelah PBB mengumumkan bahwa pasukan Ansarullah telah menahan 11 anggotanya di Yaman.
Angkatan Bersenjata Yaman dalam pernyataannya menyebutkan bahwa dinas keamanan Yaman “menangkap jaringan mata-mata Amerika-Israel, yang memainkan peran spionase dan sabotase di institusi-institusi resmi dan tidak resmi selama beberapa dekade demi kepentingan musuh.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa “jaringan itu terkait langsung dengan CIA ” dan “dilengkapi dengan teknik, perangkat dan peralatan khusus, yang memungkinkan mereka melakukan aktivitas mereka secara diam-diam.”
Menurut pernyataan itu, setelah kedutaan AS di Sanaa ditutup pada tahun 2015, “elemen jaringan spionase terus melaksanakan agenda subversif mereka dengan kedok organisasi internasional dan internasional”, dan jaringan tersebut “merupakan kekuatan utama untuk melaksanakan rencana musuh Amerika dan Israel di Republik Yaman.”
Angkatan Bersenjata Yaman tidak menyebutkan rincian mengenai identitas anggota jaringan, jumlah mereka, atau kondisi penahanan mereka, dan belum ada komentar segera dari Washington atau Tel Aviv mengenai pernyataan tersebut. (raialyoum)