Jakarta, ICMES. Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Senin (10/7), mengumumkan pihaknya telah menggagalkan upaya AL Amerika Serikat (AS) menghalangi operasi penyitaan kapal asing penyelundup bahan bakar Iran di Teluk Persia pekan lalu.

Para pengguna media sosial Muslim di seluruh dunia telah meluncurkan kampanye dan seruan untuk memboikot produk Swedia sebagai protes terhadap penodaan kitab suci Al-Qur’an baru-baru ini di Swedia, yang disahkan oleh pengadilan ini dan dilakukan di bawah perlindungan polisi.
Kementerian Intelijen Iran menyatakan bahwa warga negara Irak Salwan Momika yang membakar salinan Al-Qur’an di luar sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm, berafiliasi dengan agen mata-mata Israel Mossad dan terlibat dalam kegiatan spionase terhadap kelompok-kelompok resistensi anti AS dan Israel.
Berita Selengkapnya:
Serem, IRGC Gagalkan Upaya AS Cegah Penyitaan Kapal Tanker Asing
Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Senin (10/7), mengumumkan pihaknya telah menggagalkan upaya AL Amerika Serikat (AS) menghalangi operasi penyitaan kapal asing penyelundup bahan bakar Iran di Teluk Persia pekan lalu.
Laksamana Muda Ramazan Zir-Rahi menyebutkan bahwa kapal yang mendapat dukungan militer dari AS itu ditangkap oleh pasukan angkatan laut IRGC pada hari Kamis (6/7).
Dia menjelaskan bahwa AL AS semula mencoba untuk campur tangan ketika pasukan AL IRGC bergerak untuk mencegat kapal tanker minyak yang terlibat dalam penyelundupan satu juta liter minyak dan gas Iran.
“Pada tanggal 6 Juli, pasukan zona kedua AL IRGC sedang memeriksa sebuah kapal dengan nama komersial NADA 2 yang terlibat dalam penyelundupan minyak dan gas Republik Islam (Iran) yang terorganisir di Teluk Persia, ketika AS memulai serangkaian tindakan tidak profesional dan berisiko untuk mencegah tindakan hukum ini, â€ungkap Zir-Rahi.
Zir-Rahi menjelaskan bahwa dalam inspeksinya, AL IRGC menemukan bahwa kapten kapal penyusup sedang berkomunikasi dengan pusat komando dan kontrol AS di wilayah tersebut, dan mencari bantuan untuk melarikan diri.
Menurutnya, telah terjadi percakapan yang direkam antara kapten kapal itu dan petugas di pusat kontrol dan komando AS, dan terdengar jelas dari rekaman itu bahwa kapten kapal tersebut kemudian diminta oleh perwira AS untuk mematikan mesin dan menunggu bantuan dari pasukan militer AS.
Angkatan Laut AS kemudian datang ke lokasi dengan mengerahkan jet tempur, pesawat pengintai, helikopter, dan kapal patroli untuk mencegah operasi Iran.
“Amerika mengirimkan dua pesawat tempur permukaan A-10, pesawat pengintai berawak P-8A, dua helikopter Hawk C, pesawat nirawak MQ-9 dan mengirim kapal patroli AS ke lokasi tersebut,†papar Zir-Rahi.
Perwira IRGC ini memastikan bahwa AS berusaha mati-matian mencegah penyitaan kapal penyusup.
“Dengan kewaspadaan, ketepatan, perilaku profesional, dan kekuatan AL IRGC, tindakan ilegal dan tidak profesional AS di Teluk Persia telah dihadapi dan berakitbat kegagalan dan keterhinaa mereka,†tandas Zir-Zahi.
Laporan media Iran Kamis pekan lalu menyebutkan bahwa AL IRGC telah menyita sebuah kapal dengan 900 ton bahan bakar selundupan dan menangkap semua 12 awak kapal.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang identitas kapal dan kewarganegaraan anggota awaknya yang dirilis pada saat itu.
AL IRGC menyita lebih dari 50 juta liter bahan bakar selundupan, terutama diesel, dalam berbagai misi tahun lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir AL IRC telah menggagalkan sejumlah serangan terhadap kapal tanker Iran dan asing di wilayah Teluk Persia dan berbagai kawasan laut lepas lain. (pt/alalam)
Buntut Penistaan Al-Quran, Warganet Muslim Bersama Al-Azhar Mesir Kampanyekan Boikot Produk Swedia
Para pengguna media sosial Muslim di seluruh dunia telah meluncurkan kampanye dan seruan untuk memboikot produk Swedia sebagai protes terhadap penodaan kitab suci Al-Qur’an baru-baru ini di Swedia, yang disahkan oleh pengadilan ini dan dilakukan di bawah perlindungan polisi.
Kampanye ini diluncurkan menyusul pernyataan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang menyerukan boikot produk Swedia.
“Al-Azhar menyerukan kepada pusat-pusat dan badan-badan fatwa dunia untuk mengeluarkan fatwa yang mewajibkan pemboikotan produk Swedia, demi membela Al-Qur’an yang Mulia,†bunyi pernyataan itu, selain menyerukan kepada “ negara-negara Arab dan Muslim untuk mengambil sikap serius dan bersatu melawan pelanggaran yang sama sekali tidak dapat diterima.â€
Sebelumnya, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, Uni Eropa (UE) bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al-Quran oleh seorang imigran asal Irak, Salwan Momika, di Swedia. UE menyebut aksi penistaan itu sama sekali tidak mencerminkan pendapat UE. (et)
Intelijen Iran: Penista Al-Quran di Swedia adalah Agen Mossad
Kementerian Intelijen Iran menyatakan bahwa warga negara Irak Salwan Momika yang membakar salinan Al-Qur’an di luar sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm, berafiliasi dengan agen mata-mata Israel Mossad dan terlibat dalam kegiatan spionase terhadap kelompok-kelompok resistensi anti AS dan Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/7), kementerian itu mengatakan bahwa Salwan Momika lahir di Irak pada tahun 1986 dan dipekerjakan oleh Mossad pada tahun 2019.
Menurut pertanyaaan itu, Momika “terkenal” di negara asalnya, dan catatan kriminalnya membuatnya “diterima dan disambut baik oleh Zionis” pada saat itu.
Kementerian Intelijen Iran menyebutkan bahwa setelah direkrut oleh dinas rahasia Israel, Mossad, pria Irak itu “memainkan peran utama dalam memata-matai gerakan perlawanan dan memajukan proyek disintegrasi Irakâ€, dan sebagai imbalan atas pengkhianatannya terhadap Irak dan umat Islam, pria berusia 37 tahun itu diberikan izin tinggal di Swedia dengan bantuan kaum Zionis.
Pernyataan itu memastikan Momika melanjutkan profesinya sebagai agen Israel selama tinggal di Swedia, dan terlibat dalam berbagai misi yang kondusif untuk kondisi barunya.
“Salah satu misi tersebut adalah bahwa dalam beberapa minggu terakhir, mengikuti rencana rezim Zionis untuk menekan perlawanan yang sah dari orang-orang di daerah-daerah (Palestina) yang diduduki pada tahun 1967 dan Tepi Barat Sungai Yordan,… agen pengkhianat ini menerapkan proyek gelap dan menghujat,†bunyi pernyataan itu, mengacu pada insiden pembakaran kitab suci Al-Quran beberapa waktu lalu.
Kementerian Intelijen Iran menekankan bahwa penistaan Al-Qur’an oleh Momika merupakan bagian dari proyek Israel untuk mengalihkan perhatian publik dari kekejaman rezim di kota Jenin, Tepi Barat, dan perlawanan Palestina saat itu.
“Pertunjukan jahat penodaan kitab suci umat Islam diorganisir dan dilaksanakan dengan tepat dengan demi menciptakan propaganda media dan meminggirkan berita tentang kejahatan keji dan meluas dari Rezim Zionis di Tepi Barat, terutama Jenin yang tertindas,†tegas Kementerian Intelijen Iran.
Pada 28 Juni, ketika umat Islam sedunia sedang menyambut Idul Adha, imigran Irak itu beraksi konyol dengan menginjak kitab suci Al-Qur’an sebelum kemedian membakar beberapa halamannya di depan masjid terbesar di Stockholm, ibu kota Swedia. Penghinaan terhadap kitab suci umat Islam ini dilakukan di bawah perlindungan otoritas Swedia, dan tak pelak membangkitkan gelombang protes dan kutukan dari umat Islam di pelbagai penjuru dunia. (pt)