Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 28 Maret 2020

bashar assad dan bin zayedJakarta, ICMES. Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al-Nahyan telah melakukan percapakan telepon.

Media Palestina melaporkan bahwa jet tempur dan pesawat nirawak (drone) Israel menggempur beberapa posisi gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Belasan pangeran Arab Saudi dilaporkan  terinfeksi virus corona alias COVID-19.

Dokter di rumah sakit di Abadan, Iran, berhasil merawat semua pasien COVID-19  di kota Iran barat daya melalui penerapan metode baru.

Berita selengkapnya:

Pertama Kali Sejak Perang Suriah, Assad dan Bin Zayed Adakan Percakapan Telefon

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al-Nahyan telah melakukan percapakan telepon.

Media pemerintah Suriah melaporkan kabar itu, Jumat (27/3/2020), sembari menyebutkan bahwa kontak telefon itu merupakan yang pertama kalinya sejak perang Suriah dimulai pada tahun 2011.

Mohammed bin Zayed di Twitter mengkonfirmasi percakapan itu dan menyebutkan bahwa keduanya telah membahas “update tentang COVID-19”.

“Saya meyakinkan dia tentang dukungan dari UEA dan kesediaannya untuk membantu orang-orang Suriah. Solidaritas kemanusiaan selama masa percobaan menggantikan semua masalah, dan Suriah dan rakyatnya tidak akan berdiri sendiri, “tulisnya.

Sementara itu, Bashar Assad mengapresiasi sikap pemerintah UEA terkait dengan situasi kawasan dan dunia akibat pandemi COVID-19. Dia menyambut baik kerjasama demikian di tengah situasi ini dan memuji inisiatif ini “dengan segala maknanya yang tinggi”. (alalam)

Jet Tempur Israel Gempur lagi Jalur Gaza

Di tengah gempita pandemi corona di dunia, termasuk Timteng, konflik Palestina-Israel belakangan justru terlihat meningkat lagi.

Media Palestina Jumat malam (27/3/2020) melaporkan bahwa jet tempur dan pesawat nirawak (drone) Israel menggempur beberapa posisi gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Belum ada laporan mengenai tingkat kerusakan dan kemungkinan jatuhnya korban akibat serangan udara ini.

Militer Israel di Twitter mengaku telah “menyerang target Hamas” sebagai balasan terhadap “sebuah roket” yang “ditembakkan dari Gaza” ke wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948) pada malam itu dan membuat “ribuan orang Israel”  masuk ke tempat-tempat perlindungan.

Media Israel melaporkan bahwa “proyektil” dari Gaza mendarat di area terbuka di sekitar Sha’ar Hanegev di wilayah selatan Israel, tanpa menimbulkan kerusakan atau korban.

Namun, serangan roket itu memicu pekikan sirene dan peringatan merah pertama dalam beberapa minggu terakhir di selatan kota Sderot dan beberapa daerah lainnya di sekitar Jalur Gaza.

Rezim Israel biasanya mengklaim bahwa serangan udara terhadap Jalur Gaza dilakukan sebagai balasan atas serangan roket yang dari Jalur Gaza.

Jalur Gaza diblokade oleh Israel sejak Juni 2007 hingga menyebabkan penurunan standar hidup serta memperparah tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Israel menistakan hak asasi sekitar dua juta penduduk Jalur Gaza, termasuk kebebasan bergerak, bekerja dengan upah yang layak serta perawatan kesehatan dan pendidikan yang memadai.

Sejak 2008, Israel telah melancarkan tiga perang terhadap Jalur Gaza yang menyebabkan ribuan penduduk wilayah ini tewas. (presstv)

Belasan Pangeran Saudi Dilaporkan Terinfeksi Covid-19

Belasan pangeran Arab Saudi dilaporkan  terinfeksi virus corona alias COVID-19.

“14 pangeran telah terinfeksi virus corona, sembilan di antaranya berada di Riyadh dan lima lainnya di Jeddah,” tulis akun twitter situs berita berbahasa Arab al-Ahd al-Jadid, Kamis (26/3/2020).

Media ini menambahkan bahwa para pangeran yang terinfeksi itu telah dipindahkan ke rumah sakit khusus di kedua kota tersebut, dan  beberapa di antara mereka diketahui baru pulang dari Australia.

Pegiat media sosial pengguna akun Twitter @mujtahidd, yang diduga sebagai anggota keluarga kerajaan atau memiliki sumber yang terhubung dengan mereka, pekan lalu mengungkapkan bahwa di Saudi ada ribuan orang terinfeksi COVID-19 namun Riyadh menyembunyikan datanya.

“Para pejabat Saudi menyembunyikan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi virus corona, dan jumlahnya sekarang mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu,” tulis Mujtahid di halaman Twitter-nya pada Ahad lalu.

Menurutnya, lebih dari 5.000 orang di Qatif dan lebih dari 900 lainnya di Mekah telah terinfeksi virus COVID-19.

Mujtahid mengatakan bahwa rumah sakit khusus al-Riyadh telah dikosong untuk difungsikan sebagai pusat pasien COVID-19, dan dikemudian disediakan fasilitas untuk kasus-kasus COVID-19 dari kalangan keluarga kerajaan dan pejabat.

Rabu lalu Saudi mengumumkan kasus kedua kematian di negara ini akibat pandemi COVID-19, sementara  jumlah kasus positif mencapai 900.

Berbagai langkah sudah dilakukan oleh Saudi untuk memerangi pandemi ini, termasuk penangguhan penerbangan internasional, penutupan sekolah dan universitas dan untuk sementara waktu, dan pengisolasian provinsi Qatif karena sebagian besar kasus COVID-19 di Saudi ada wilayah timur Saudi ini. (fna)

Semua Pasien COVID-19 di Iran Barat Daya Selamat Berkat Inisiatif Spesialis

Dokter di rumah sakit di Abadan berhasil merawat semua pasien COVID-19  di kota Iran barat daya melalui penerapan metode baru.

“Metode inovatif dari para spesialis di Rumah Sakit Taleqani di Abadan pada 30 pasien virus corona mengurangi hingga nol tingkat kematian pasien dalam kondisi kesehatan yang akut,” ungkap Wakil Kepala Universitas Ilmu Kedokteran untuk Pelatihan dan Penelitian Universitas Abadan, Sara Mobarak, Kamis (26/3/2020).

Dia mengatakan bahwa metode berbasis obat pertama kali diuji pada lima pasien yang dirawat di ruang ICU telah membantu pemulihan mereka sehingga mereka dipindah ke bagian umum, dan  pada tahap kedua, obat itu diterapkan pada 10 pasien di ICU dengan tingkat kesadaran rendah.

Mobarak menyebutkan bahwa obat itu juga menunjukkan efek yang diinginkan pada kelompok kedua pasien, dan level kesadaranpun meningkat.

Dia menambahkan bahwa komposisi obat ini belum pernah digunakan di China ataupun negara lain, dan esai tentang hasil aplikasi inovatif obat ini pada pasien COVID-19 di Iran akan dirilis di jurnal ilmiah.

Para pejabat Iran pekan lalu menginformasikan bahwa para peneliti Iran telah menemukan senyawa obat yang dapat mengobati kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru akibat infeksi COVID-19. (fna)