Jakarta, ICMES: sebanyak 449 anggota ISIS tewas dan kawasan yang lepas dari cengkraman kawanan teroris di Mosul ,Irak. menjadi 50 distrik.
Tokoh kelompok teroris Jabhat Fath Sham (Jabhat al-Nusra), Abu al-Hasan Taftanaz, tewas terkena serangan drone di Suriah.
Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) menguasai sebuah benteng kuno yang menghadap ke penjara terbesar yang dikuasai ISIS dekat bendungan al-Furat di Suriah utara.
Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry mengaku pasukan Rusia dan Iran bertujuan mencegah pendudukan Damaskus, ibu kota Suriah, oleh kelompok teroris-kelompok teroris.
Berita selengkapnya;
449 Teroris ISIS Tewas, Kawasan Yang Bebas di Mosul Jadi 50 Distrik
Pasukan Irak terus melancarkan tekanan hebat terhadap kelompok teroris ISIS di kota Mosul, Irak utara. Dalam perkembangan terbaru dilaporkan bahwa sebanyak 449 anggota ISIS tewas dan dua distrik lagi bebas sehingga kawasan yang lepas dari cengkraman kawanan teroris di kota kedua terbesar di Irak ini menjadi 50 distrik.
“Pasukan Brigade 16 Divisi 71 di poros utara bergerak menuju kawasan timur Mosul dan berhasil membebaskan distrik al-Mazari’ dan komplek permukiman Hadba yang terdiri atas 168 rumah serta mengibarkan bendera Irak di sana. Pasukan Irak kini akan membebaskan distrik Qirawan, Hadba, Nisyan 7, dan al-Shadiq,” ungkap Brigjen Abdul Amir Abdullah, komandan operasi pembebasan mosul dalam konferensi pers, Jumat (6/1/2017).
Dia menjelaskan bahwa pasukan Irak telah menghancurkan enam bom mobil, dua mobil lain, dan beberapa perlengkapan militer berat dan ringan milik ISIS.
Mengenai ratusan anggota ISIS yang tewas, perwira tinggi Irak ini memberikan penjelasan lebih rinci.
Menurutnya, 55 di antaranya tewas digempur dalam serangan pasukan darat Irak yang didukung oleh pasukan udara Irak dan koalisi, tanpa menyebutkan lokasi; 75 tewas digempur oleh Pasukan Kontra-Terorisme Irak di poros timur pinggiran Sungai Tigris; dan 70 tewas dihajar pasukan Irak di poros selatan yang bergerak menuju kawasan industri.
Jumlah teroris ISIS yang tewas terbanyak adalah di poros selatan sisi barat Sungai Tigris. Di situ pasukan kepolisian federal Irak bersama Batalyon 9 Angkatan Bersenjata berhasil mendatangi pintu masuk Rumah Sakit al-Salam dan mengusai beberapa rumah sekitarnya serta menghabisi 249 anggota ISIS.
Dua wilayah lagi yang berhasil dibebaskan ialah distrik al-Mazari’ dan al-Muthanna, dan dengan demikian jumlah wilayah yang berhasil dibebaskan sejak dimulainya operasi militer tahap kedua untuk pembebasan Mosul pada 29 Desember 2016 mencapai 10 distrik.
Sedangkan pada tahap pertama yang berakhir 15 Desember 2016, wilayah yang berhasil dibebaskan berjumlah 40 dari total 56 distrik di Mosul timur. (alyoum7)
Beberapa Tokoh Teroris Jabhat al-Nusra Tewas Diserang Drone di Suriah
Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) menyatakan bahwa Yunus Shu’aib yang tersohor dengan julukan Abu al-Hasan Taftanaz, tokoh kelompok teroris Jabhat Fath Sham (Jabhat al-Nusra), tewas terkena serangan beberapa drone atau pesawat nirawak di bagian timur provinsi Idlib, Jumat (6/1/2017).
Dilaporkan bahwa serangan drone yang tak diketahui milik siapa itu juga menewaskan putera Taftanaz serta beberapa tokoh Jabhat Fath Sham lainnya.
Sumber-sumber yang dekat dengan kelompok Jabhat Fath Sham mengatakan kepada SOHR bahwa di provinsi Idlib dan di kawasan-kawasan yang dikuasai oleh kelompok ini terdapat pihak-pihak yang telah memberikan bocoran informasi mengenai para pemimpin “jihadis” kepada pihak lawan. (raialyoum)
SDF Kuasai Benteng Dekat Penjara Terbesar ISIS di Suriah
Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) berhasil menguasai sebuah benteng kuno yang menghadap ke penjara terbesar yang dikuasai kelompok teroris ISIS dekat bendungan al-Furat di Suriah utara. Demikian dilaporkan Observatorium Suriah untuk HAM(SOHR) dan sumber Kurdi Suriah.
SDF adalah pasukan aliansi Arab-Kurdi dukungan Amerika Serikat (AS). SOHR menyebutkan sedikitnya delapan warga sipil, beberapa di antaranya anak kecil, tewas terkena serangan udara pasukan koalisi internasional pimpinan AS di sebuah distrik yang dikuasai teroris, Jumat (6/1/2017).
SOHR menyatakan, “SDF yang didukung pasukan khusus AS dan jet tempur koalisi internasional, Jumat, telah bergerak maju dan menguasai benteng kuno Ja’bar di barat daya kota al-Tabaqah, provinsi Raqqah, setelah terlibat pertempuran sengit dengan ISIS.”
Bersamaan dengan ini seorang komandan SDF mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya telah menguasai benteng yang terletak di Danau al-Assad itu. Benteng itu semula digunakan oleh ISIS sebagai markas dan pangkalan untuk melancarkan serangan ke desa-desa sekitarnya.
Direktur Eksekutif SOHR Rami Abdulrahmah kepada AFP mengatakan bahwa dengan menguasai benteng itu SDF dapat leluasa melancarkan serangan ke sebuah penjara terbesar yang dikuasai oleh para “jihadis” dekat Bendungan al-Furat.
Dirjen Direktorat Barang Antik dan Musium Suriah Maamoon Abdul Karim mengatakan kepada AFP bahwa benteng yang menyerupai semenanjung di danau tersebut merupakan salah satu benteng kuno bercorak Islam di Suriah peninggalan era dinasti Seljuk dan Mamluk.
Dalam benteng terdapat 35 menara dan satu masjid serta satu musium berisikan puluhan barang tembikar, tapi dilanda aksi penjarahan pada tahun 2013.
“Pembebasan benteng ini dari ISIS merupakan penyelamatan salah satu komponen kebudayaan Suriah,” tutur Abdul karim.
Bendungan al-Furat berjarak hanya sekitar 500 meter dari kota strategis al-Tabaqa yang merupakan salah satu markas keamanan ISIS di Suriah dan di situ pula beberapa tokoh terkemuka ISIS tinggal. Sedangkan jaraknya dari kota Raqqah sekira 50 km. ISIS menguasai provinsi Raqqah sejak tahun 2014 dan menjadikan kota Raqqah sebagai markas besar mereka di Suriah. (raialyoum)
Menlu AS Akui Rusia dan Iran Selamat Suriah Dari ISIS
Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry mengaku pasukan Rusia terlibat dalam perang di Suriah bertujuan mencegah pendudukan Damaskus, ibu kota Suriah, oleh kelompok teroris-kelompok teroris.
“Ketika Presiden(Rusia) Putin datang, tujuannya antara lain menopang al-Assad (Presiden Suriah), tapi juga karena saat itu ISIS/Daesh menguasai banyak wilayah, sedangkan al-Assad berada dalam posisi yang sangat rentan. Para ekstremis radikal mendapatkan banyak wilayah terhadap Assad, sedangkan Assad berada di posisi yang sangat rapuh,” katanya dalam wawancara dengan MSNBC, seperti dikutip realclearpolitics.com, Sabtu (7/1/2017).
“Iran dan Rusia lantas bersama-sama menguatkan Bashar al-Assad dan menyelamatkannya dari kemungkinan para ekstrimis mengambil alih negara ini (Suriah),” lanjutnya, sembari mengaku bahwa AS sebenarnya juga mencemaskan kemungkinan al-Nusra dan ISIS dapat bergerak menuju Damaskus.
Dia juga menyatakan bahwa bersama Iran, Hizbullah dan organisasi-organisasi lain, Rusia berhasil melemahkan kubu oposisi,
“Tapi ini tidak akan mengakhiri perang,” imbuhnya.
Menlu AS kemudian mengunggulkan negosiasi di Jenewa dibanding prakarsa Putin untuk penyelesaian krisis Suriah. Dia menilai apa yang dilakukan Putin tidak membuatnya terlepas dari kebutuhan kepada perundingan Jenewa. ( realclearpolitics.com)