Jakarta, ICMES. Menhan Israel Benny Gantz mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya dari AS, Lloyd Austin, dan meminta kepadanya agar mengupayakan penghentian serangan para pejuang Libanon ke wilayah Israel.
Media Perang Poros Resistensi (Al-I’lam Al-Harbi) cabang Libanon merilis rekaman video gempuran kelompok pejuang Hizbullah ke beberapa posisi pasukan Zionis Israel di wilayah pertanian Shebaa dengan puluhan roket.
Tentara Yaman dan pasukan Ansarullah (Houthi) melancarkan serangan ke beberapa posisi tentara Saudi dan pasukan bayarannya dari Sudan di Provinsi Jizan, Arab Saudi.
Berita Selengkapnya:
Terkejut oleh Balasan Hizbullah, Israel Ketar-Ketir Minta AS Cegah Perang
Menhan Israel Benny Gantz mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya dari AS, Lloyd Austin, dan meminta kepadanya agar mengupayakan penghentian serangan para pejuang Libanon ke wilayah Israel, demikian dilaporkan oleh Media Israel, Jumat (6/8).
Media Israel juga menyebutkan bahwa negara Zionis ilegal ini tertejut oleh balasan sengit Hizbullah, dan keliru dalam membaca sikap kelompok pejuang Libanon yang didukung penuh oleh Iran itu, dan bahwa para petinggi militer dan politik Israel sebenarnya “tak bermaksud memasuki kekacauan Libanonâ€.
Situs Walla yang berbasis di Israel, Jumat (6/8), menyebutkan, “Pesan Israel sudah bergema, tapi secara operasional merupakan respon yang akurat dan tidak ditujukan terhadap Hizbullah… Kita tidak ingin mengubah perbatasan utara menjadi seperti kondisi di selatan terhadap Gaza.â€
Menurut Walla, serangan Israel pada dini hari Kamis lalu ke wilayah Libanon merupakan pesan untuk kelompok pejuang Palestina yang ada di wilayah Libanon, “tapi rupanya Hizbullah memiliki persepsi sendiri, sementara perhitungan intelijen militer Israel ialah bahwa Hizbullah tak mungkin membalas.â€
Dengan demikian, lanjut Walla, intelijen Israel keliru membuat perhitungan dan salah membaca sikap pihak lain, sementara “penembakan roket oleh Hizbullah secara strategis merupakan satu perkembangan krusial bagi Israelâ€.
Walla menambahkan bahwa “situasi di utara cukup kompleks dan menuntut pengambilan keputusan yang terkaji sebelumnya, mengingat perang di Libanon sama sekali tak akan membantu kepentingan Israel, namun salah fatal jika Israel menyepelekan krusialitas penembakan roket Hizbyllah ke wilayah pertanian Sheeba.â€
Sementara itu, pengamat Israel Yoni Ben-Menachem di Twitter menyatakan, “Sekali lagi, intelijen Israel dikejutkan oleh penembakan roket Hizbullah, sebagaimana mereka terkejut oleh penembakan roket organisasi-organisasi Palestina lalu menuduh Yahya Sinwar. Ingatkah kalian?â€
Ben-Menachem menambahkan, “Pencegahan mengalami erosi, dan situasi menuntut reaksi keras terhadap Hizbullah dan Iran, tapi sama sekali tak terjadi apa-apa, dan mereka menunggu Dewan Keamanan. Sungguh memalukan.â€
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Hizbullah telah melesatkan puluhan roket ke posisi-posisi militer Israel di wilayah pertanian Sheeba sebagai balasan atas serangan udara Israel sehari sebelumnya ke Libanon selatan.
Militer Israel mengklaim Hizbullah telah menembakkan 19 roket “yang sebagian besarnya tertangkis oleh sistem pertahanan udara Kubah Besi, dan sebagian lain jatuh di wilayah Libanon sendiriâ€.
Militer Israel juga menyatakan tak bermaksud membangkitkan eskalasi di perbatasannya dengan Libanon, namun siap menghadapinya jika keadaan mendesak.
Juru bicara militer Israel Letkol Amnon Shefler mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak menginginkan eskalasi menuju perang total, tapi kami tentu saja siap untuk itu. Kami akan melakukan apa yang diperlukan.â€
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Israel telah menyerang beberapa lokasi penembakan roket Hizbullah, namun Hizbullah menepis keras laporan itu. Al-Alam melaporkan bahwa situasi perbatasan sudah kembali tenang. Â (raialyoum)
Hizbullah Rilis Video Gempuran Roketnya ke Posisi Pasukan Israel
Media Perang Poros Resistensi (Al-I’lam Al-Harbi) cabang Libanon merilis rekaman video gempuran kelompok pejuang Hizbullah ke beberapa posisi pasukan Zionis Israel di wilayah pertanian Shebaa dengan puluhan roket pada hari  Jumat (6/8).
Hizbullah juga merilis statemen berisi pernyataan bertanggungjawab atas serangan ke daerah pertanian yang diduduki Israel tersebut.
“Pada pukul 11.15 menjelang tengah hari Jumat, sebagai balasan atas serangan udara Israel ke tanah-tanah terbuka di dua kawasan Jarmaq dan Shawakir pada malam Kamis lalu, regu Resistensi Islam Syahid Ali Kamil Mohsen dan regu Syahid Mohammad Kassem Tahan telah menggempur tempat-tempat terbuka di sekitar posisi-posisi pasukan pendudukan Israel di daerah pertanian Sheeba dengan puluhan roket kaliber 122 mm,†bunyi statemen tersebut.
Dini hari Kamis lalu pada pukul 00.40 jet-jet tempur Israel melancarkan dua serangan ke kawasan Dimasyqiyeh di pinggiran distrik Mahmoudiyeh, Libanon selatan.
Media Libanon melaporkan bahwa serangan udara itu menyasar sebuah kawasan terbuka tak berpenduduk di sebuah lembah di dekat  jembatan lama di Dimasyqiyeh.
Dalam sebuah pernyataan lain, Hizbullah membantah laporan adanya serangan udara Israel yang lokasi penembakan roket Hizbullah tersebut.
“Musuh, Israel, tak melancarkan serangan udara apapun, dan tidak pula menembakkan mortir ke kawasan-kawasan tempat penembakan roket pagi hari ini,†ungkap Hizbullah.
Kemlu Libanon menginstruksikan kepada wakil tetap Libanon di PBB agar mengajukan pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB agar dewan ini mengutuk keras serangan udara Israel ke Libanon.
Kemlu Libanon menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terbuka terhadap kedaulatan Libanon, Piagam PBB, hukum internasional serta berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, terutama resolusi 1701.
Reporter Al-Alam di Libanon melaporkan bahwa situsi di sekitar perbatasan Libanon-Israel (Palestina pendudukan 1948) kembali tenang setelah Israel menghentikan serangannya yang telah dibalas oleh Hizbullah. (alalam)
Tentara Saudi di Jizan Bergelimpangan Diserbu Pasukan Ansarullah
Tentara Yaman dan pasukan Ansarullah (Houthi) melancarkan serangan ke beberapa posisi tentara Saudi dan pasukan bayarannya dari Sudan di Provinsi Jizan, Arab Saudi.
Media perang Poros Resistensi, Al-I’lam Al-Harbi, Jumat (6/8), merilis video dokumentasi serangan tersebut.
Dilaporkan bahwa pasukan Yaman dalam serangan tersebut telah menyerbu beberapa posisi pasukan Saudi dalam sebuah operasi militer yang berlangsung selama empat jam hingga menewaskan dan melukai sedikitnya 15 pasukan bayaran Saudi serta menimpakan banyak kerugian materi pada pihak Saudi.
Dalam video itu terlihat beberapa mayat berseragam militer Saudi terbunuh di kubu-kubu pertahanan mereka yang berhasil dikuasai oleh pasukan Yaman.
Seperti diketahui, Yaman dilanda perang sejak lebih dari enam tahun silam antara kubu gerakan Ansarullah (Houthi) dan kubu presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi. Ansarullah yang didukung tentara Yaman menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, sejak 2014, selain beberapa provinsi lain.
Sejak Maret 2015 pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi dan didukung AS, Israel dan negara-negara Barat melancarkan intervensi militer ke Yaman untuk membela kubu Mansour Hadi dengan asumsi bahwa Ansarullah dapat segera dikalahkan.
Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman yang merasa negaranya kaya senjata dan peralatan perang serta didukung Barat dan Israel menjelang invasi itu sempat bersumbar bahwa pihaknya akan dapat menumpas Ansarullah dalam tempo beberapa hari atau paling lambat beberapa minggu.
Nyatanya, Ansarullah dan tentara Yaman yang mendapat dukungan mental, asistensi, dan politik dari Iran semakin tangguh serta gencar melesatkan rudal balistik dan drone ke wilayah Saudi sebagai balasan atas blokade dan serangan udara Saudi dan sekutunya. Tak hanya itu, mereka juga kerap menggempur pasukan Saudi di wilayah Saudi sendiri. (alalam)