Jakarta, ICMES. Kerugian jiwa dan peralatan militer Israel kian hari kian membengkak dalam agresinya di Jalur Gaza akibat efektivitas taktik perlawanan para pejuang Palestina, sehingga harapan dan tujuan rezim pendudukan dalam melancarkan operasi militer yang berkelanjutan hingga hampir sembilan bulan di Jalur Gaza, yaitu menumpas Hamas, menguap sia-sia.

Dua sumber informasi mengatakan bahwa Hamas telah memberi tahu sekutunya di Lebanon, Hizbullah, bahwa Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza, dan bahwa Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyambut baik langkah ini.
Iran telah menyelenggarakan pemungutan suara putaran kedua pilpres pada hari Jumat (5/7).
Berita selengkapnya:
Brigade Al-Qassam Gempur Markas Komando Militer Zionis di Gaza, Harapan Israel Terus Menguap
Kerugian jiwa dan peralatan militer Israel kian hari kian membengkak dalam agresinya di Jalur Gaza akibat efektivitas taktik perlawanan para pejuang Palestina, sehingga harapan dan tujuan rezim pendudukan dalam melancarkan operasi militer yang berkelanjutan hingga hampir sembilan bulan di Jalur Gaza, yaitu menumpas Hamas, menguap sia-sia.
Pada hari ke-273, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melancarkan serangan secara lebih masif terhadap pasukan pendudukan. Para pejuang Al-Qassam menggempur markas komando militer rezim pendudukan dekat lingkungan Tal Al-Sultan di kota Rafah hingga menjatuhkan korban luka dan tewas di pihak pasukan Zionis.
Al-Qassam menyebutkan bahwa serangannya dilakukan dengan menggunakan peluru mortir, peluru anti-personil, operasi penembak jitu, dan senapan mesin kelas menengah.
Al-Qassam mengumumkan bahwa pejuangnya, bersama dengan Brigade Nasser Salah al-Din, menggempur lokasi markas komando dan kendali tentara pendudukan di poros Netzarim, selatan Kota Gaza, dengan beberapa roket jarak pendek.
Sebagai bagian dari operasi khusus para pejuang dalam menghadapi pasukan penyerang, Brigade Al-Qassam melepaskan tembakan peluru TPG terhadap sebuah bangunan di mana pasukan pendudukan bersembunyi, kemudian bergerak maju menuju bangunan tersebut dan menggerebek semua personil militer Zionis dari jarak dekat hingga jatuh korban jiwa dan luka di pihak Zionis.
Al-Qassam juga menargetkan tank Merkava 4 Israel dengan peluru Al-Yassin 105 di di Jalan Bagdad di lingkungan Shuja’iya, di baghian timur Kota Gaza. Para pejuang juga menghabisi 10 tentara Israel dalam sebuah operasi gabungan di dekat lingkungan tersebut pada hari Kamis.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan pemboman terhadap posisi dan kendaraan tentara pendudukan di lingkungan Shuja’iya dengan rentetan mortir. Mereka juga menghancurkan sebuah kibbutz dan markas komando operasi Israel di Nahal Oz dengan salvo roket.
Sebuah penggalan video memperlihatkan kendaraan pengangkut personil rusak berat dan habis terbakar sehingga ditinggalkan begitu saja oleh tentara Israel di dekat kawasan Iskan Al-Ahmar di lingkungan Tal Al-Sultan di bagian barat kota Rafah.
Dalam perkembangan lain di lapangan, sumber medis mengatakan sebanyak 27 warga Palestina gugur akibat pemboman Israel yang terus berlanjut di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak dini hari Jumat (6/7) .
Serangan Israel di Kota Gaza terus berlanjut hingga malam dan menjatuhkan korban jiwa di wilayah Al-Nafaq dan Al-Daraj, termasuk dua jurnalis Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp Nuseirat di sektor tengah.
Sejak dini hari, tentara pendudukan telah mengintensifkan pemboman terhadap kota Rafah dan Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza dan Jabalia, di utaranya, bersamaan dengan serbuan kendaraan Israel ke lingkungan Al-Nasr di utara kota Rafah.
10 warga Palestina gugur pada hari Jumat dalam serangan Israel di wilayah timur kota Khan Yunis dan Rafah. (alalam/aljazeera)
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Ini Tanggapan Hizbullah
Dua sumber informasi mengatakan bahwa Hamas telah memberi tahu sekutunya di Lebanon, Hizbullah, bahwa Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza, dan bahwa Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyambut baik langkah ini.
Kedua sumber tersebut menjelaskan bahwa dalam pertemuan di Beirut delegasi Hamas yang dipimpin oleh Wakil Ketua Hamas Khalil al-Hayya telah menjelaskan kepada Sayid Nasrallah tentang perkembangan terkini.
Hizbullah yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (5/7) menyebutkan bahwa Sayid Nasrallah berdiskusi dengan Al-Hayya mengenai perkembangan terbaru proses negosiasi yang bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Hizbullah dan Israel terlibat kontak senjata sengit di perbatasan Lebanon-Israel sejak Oktober 2023, bertepatan dengan perang Gaza, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya cakupan konflik antara dua pihak.
Seorang petinggi Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa sebagaimana pernah di katakan sebelumnya, Hizbullah akan menerapkan gencatan senjata segera setelah perjanjian gencatan senjata di Gaza berlaku.
“Jika perjanjian gencatan senjata tercapai di Gaza, pasti akan ada gencatan senjata di Lebanon sejak jam nol,” ungkapnya.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa Sayid Nasrallah telah menerima kunjungan delegasi Hamas yang dipimpin Al-Hayya, dan “perkembangan keamanan dan politik terkini di Palestina pada umumnya dan Gaza pada khususnya telah ditinjau.”
Seorang pejabat senior pemerintah AS pada hari Kamis mengatakan bahwa Hamas telah banyak mengubah sikapnya mengenai kemungkinan kesepakatan dengan Israel untuk pembebasan para tawanan. Dia mengaku berharap hal ini akan mengarah pada kesepakatan yang akan menjadi langkah menuju gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa dia akan mengirim delegasi untuk melanjutkan perundingan, dan seorang pejabat Israel mengatakan bahwa kepala badan intelijen Mossad akan memimpin delegasi tersebut. (raialyoum)
Iran Selenggarakan Putaran Kedua Pilpres, dan Mulai Penghitungan Suara
Iran telah menyelenggarakan pemungutan suara putaran kedua pilpres pada hari Jumat (5/7).
Tempat pemungutan suara pada pemilihan presiden putaran kedua Iran telah ditutup setelah tiga perpanjangan waktu diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mengakomodasi lebih banyak pemilih di tengah besarnya jumlah pemilih.
Juru bicara markas pemilu Iran, Mohsen Eslami, dalam konferensi pers mengumumkan berakhirnya proses pemungutan suara.
Dia menjelaskan bahwa penghitungan suara segera dimulai di beberapa TPS, dan akan dimulai di berbagai TPS lain setelah mereka yang masih berada di dalam dan mengantri memberikan suaranya.
Dua kandidat, Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili, bersaing untuk menduduki jabatan eksekutif puncak Republik Islam Iran setelah memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara 28 Juni.
Pezeshkian adalah seorang mantan anggota parlemen dan mantan menteri kesehatan, sementara Jalili sebelumnya menjabat sebagai pemimpin negosiator nuklir dan kepala Dewan Tinggi Keamanan Nasional.
Pada putaran pertama pemilu tanggal 28 Juni, TPS tetap buka hingga tengah malam waktu setempat, dengan jumlah pemilih akhir sekitar 40 persen, seperti yang dicatat oleh Kementerian Dalam Negeri.
Dalam pemilu putaran kedua hari Jumat, lebih dari 30 juta suara diberikan atau setara dengan lebih dari 50 persen jumlah pemilih karena semakin banyak orang berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara di Teheran serta berbagai kota dan daerah lain.
Sekitar 61 juta orang berhak memilih pada pemilihan presiden tahun ini, termasuk sekitar 10 juta warga negara Iran yang berhak memilih di luar negeri.
Kecuali Kanada, dimana pihak berwenang mempersulit pendirian tempat pemungutan suara bagi warga negara Iran untuk ikut serta dalam pemilu putaran kedua, negara-negara lain menawarkan kerja sama dalam memfasilitasi proses tersebut.
Penghitungan suara akan berlanjut sepanjang malam, dengan hasil akhir yang kemungkinan akan diumumkan pada Sabtu pagi.
Pemilihan presiden cepat diadakan setelah mendiang Presiden Sayid Ebrahim Raisi bersama tujuh orang lainnya gugur akibat kecelakaan helikopter yang membawa mereka pada 19 Mei. (presstv)