Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 27 Mei 2023

Jakarta, ICMES. Sebuah laporan di surat kabar Israel  Makor Rishon mengungkapkan ketakutan Israel terhadap peningkatan kemampuan Iran dan Hizbullah bersamaan dengan terjadinya erosi pada daya tangkal Israel.

Seorang pria Palestina telah dibunuh oleh seorang pemukim ilegal Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Misi diplomatik Barat mendesak Israel agar berhenti merampas tanah-tanah orang Palestina dan menghancurkan rumah-rumah mereka di Tepi Barat.

Pejabat Iran mengatakan bahwa pembebasan Assadollah Assadi, seorang diplomat Iran yang ditahan di Belgia atas tuduhan palsu terkait teror, merupakan kemenangan bagi bangsa Iran.

Berita Selengkapnya:

Media Israel Cemaskan Kesiapan Perang Pasukan Zionis Melawan Iran dan Sekutunya

Sebuah laporan di surat kabar Israel  Makor Rishon mengungkapkan ketakutan Israel terhadap peningkatan kemampuan Iran dan Hizbullah bersamaan dengan terjadinya erosi pada daya tangkal Israel.

Dikutip Al-Mayadeen, Jumat (26/5), surat kabar itu menuliskan, “Setelah satu dekade terisolasi dan terblokade secara signifikan, Iran menjelma menjadi negara adidaya regional yang kuat dan diakui, aliansinya dengan China dan Rusia menimbulkan kekhawatiran, dan kemesraan barunya dengan beberapa negara Arab mengganggu.”

Makor Rishon menilai insiden persimpangan Megiddo Maret lalu, dan penembakan roket dari Lebanon selatan, memiliki arti yang jelas betapa daya tangkal Israel telah terkikis.

 “Jika terjadi eskalasi dengan Lebanon, memang benar bahwa Israel akan merespons dengan kekuatan penuh, tetapi respons strategisnya akan lemah dan tidak tepat,” ungkapnya.

Media ini menambahkan, “Israel tidak siap menghadapi rencana perang Iran, dan disibukkan dengan berita jurnalisme kuning (yellow jurnalism) alih-alih terlibat dalam perang berikutnya.”

Yellow jurnalism adalah istilah di AS untuk menyebut jurnalisme dan surat kabar terkait yang menyajikan sedikit atau tidak ada berita yang sah dan diteliti dengan baik, dan cenderung menggunakan tajuk utama yang norak untuk meningkatkan pemasaran, termasuk dengan melebih-lebihkan peristiwa, skandal, atau sensasionalisme.

Sekjen Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, pada hari Kamis lalu (25/5) memperingatkan bahwa jika suatu saat perang besar melawan Israel berkobar maka skalanya akan mencakup semua perbatasan Israel di mana ratusan ribu kombatan Poros Resistensi terlibat di dalamnya.

“Jika perang besar terjadi maka akan mencakup semua perbatasan (Israel); area dan medan-medan laganya akan dipersempit oleh ratusan ribu pejuang; dan kami memiliki keunggulan yang sangat besar dalam aspek daya manusia,” ungkapnya.

Dia juga bersumbar kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, “Bukan kamu lagi yang mengancam dengan perang besar, melainkan kamilah yang mengacammu dengannya.” (raialyoum)

Warga Zionis Tembak Mati Pria Palestina Terduga Aksi Penikaman

Seorang pria Palestina telah dibunuh oleh seorang pemukim ilegal Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Kementerian itu mengatakan bahwa pemuda bernama Alaa Qaysiyeh, 28 tahun, ditembak mati “oleh pihak pendudukan” di selatan Hebron di wilayah selatan Tepi Barat pada hari Jumat (26/5).

Militer Israel mengatakan pria Palestina itu berusaha menikam seorang penduduk di pemukiman Tene Omarim dan kemudian ditembak oleh seorang warga sipil bersenjata.

Permukiman Israel di wilayah pendudukan adalah ilegal menurut hukum internasional. Militer Israel mengatakan penyerang “dilumpuhkan” dan tidak ada korban dari pihak Israel. Menurut media Israel, insiden itu terjadi ketika orang-orang di pemukiman sedang berkumpul untuk berdoa pada festival Shavuot Yahudi.

Rekaman kamera keamanan dari lokasi peristiwa memperlihatkan seorang pria Palestina mengendap masuk di bawah gerbang dan berjalan ke pemukiman sambil memegang pisau. Namun video tersebut tidak menunjukkan upaya penikaman atau penembakan terhadap pria tersebut.

Kakak ipar Qaysiyeh, Nana, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa anak bungsu dari sembilan bersaudara itu bekerja sesekali, dan sebagian besar menyendiri serta bukan anggota kelompok bersenjata mana pun.

Dia mengatakan saudara laki-lakinya, Murad, suaminya, dibebaskan enam bulan lalu setelah 17 tahun mendekam di penjara Israel atas tuduhan menembaki pemukim ilegal dan melukai tiga orang.

Tidak ada kelompok bersenjata yang mengklaim Qaysiyeh sebagai anggotanya.

Sejak Januari, lebih dari 140 warga Palestina gugur dan sedikitnya 19 warga Israel dan asing tewas dalam gejolak kekerasan antara kedua pihak.

Israel menduduki Tepi Barat, yang diinginkan oleh pihak Palestina sebagai inti negara merdeka, dalam perang Timur Tengah 1967. Pembicaraan kenegaraan yang disponsori AS telah dibekukan sejak 2014, sementara Israel mempertahankan kekuasaan militer atas jutaan warga Palestina dan terus memperluas permukiman ilegal Zionis. (aljazeera/raialyoum)

10 Negara Eropa Minta Israel Hentikan Vandalisme di Tepi Barat

Misi diplomatik Barat mendesak Israel agar berhenti merampas tanah-tanah orang Palestina dan menghancurkan rumah-rumah mereka di Tepi Barat.

Desakan itu diungkap dalam pernyataan bersama dari misi 10 negara Eropa pada Jumat malam (26/5), menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.

Pernyataan itu ditanda tangani oleh konsulat-konsulat jenderal yang ada di Palestina dari Belgia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, Inggris, Denmark, Finlandia, Jerman dan Irlandia, serta Kantor Perwakilan Uni Eropa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Misi Eropa meminta Israel untuk “menghentikan penyitaan tanah dan penghancuran rumah, serta mengizinkan akses tanpa hambatan untuk organisasi kemanusiaan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem (Al-Quds) Timur.”

Mereka menyerukan “pengembalian atau kompensasi peralatan dan fasilitas kemanusiaan sebesar sekitar 1,29 juta euro, yang telah dihancurkan, dimusnahkan, atau disita sejak tahun 2015.”

Benjamin Netanyahu memimpin pemerintahan sayap kanan, agama dan nasional, di Israel, yang menebar aksi-aksi radikal sehubungan dengan permukiman Zionis serta penghancuran rumah Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds Timur. (raialyoum)

Diplomat Iran Dibebaskan dari Penjara Belgia, Teheran: Ini Kemenangan bagi Iran

Pejabat Iran mengatakan bahwa pembebasan Assadollah Assadi, seorang diplomat Iran yang ditahan di Belgia atas tuduhan palsu terkait teror, merupakan kemenangan bagi bangsa Iran.

Wakil kepala staf presiden Iran untuk urusan politik, Mohammad Jamshidi, di Twitter, Jumat (26/5), menyatakan bahwa Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi telah menegaskan bahwa langkah pertama untuk “keterlibatan” adalah pembebasan diplomat tersebut.

Assadi tiba di Iran pada hari Jumat. Dia dibebaskan setelah lima tahun, menyusul kesepakatan yang ditengahi Oman.

Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mencuit di Twitter bahwa diplomat  itu “tidak bersalah” namun ” ditahan secara ilegal dan menyalahi hukum internasional” di Jerman dan Belgia selama lebih dari dua tahun, dan kemudian dibebaskan setelah Oman menengahi kesepakatan antara Iran dan Belgia untuk bertukar tahanan.

Iran membebaskan mata-mata Belgia Olivier Vandecasteele, yang ditangkap dalam kunjungan ke Iran pada Februari 2022 dan dijatuhi hukuman 40 tahun penjara pada Januari dan 74 cambukan atas beberapa dakwaan, termasuk spionase. (presstv)