Jakarta, ICMES. Faksi-faksi pejuang Palestina serta berbagai negara Islam mengutuk penistaan masjid dan kitab suci Al-Qur’an oleh warga Zionis Israel dalam serangan mereka ke sebuah desa di wialayah pendudukan Tepi Barat

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat malam menegaskan bahwa penistaan Al-Quran oleh para pemukim Zionis Israel di desa Palestina Urif dan aksi brutal mereka di Turmus Aya sebagai “aksi kriminal berbahayaâ€.
Kepala Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk, mengutuk penggunaan kekuatan militer dan senjata mematikan Israel dalam insiden serangan di kamp pengungsi Jenin yang telah mengugurkan sedikitnya tujuh warga Palestina, termasuk anak-anak
Berita Selengkapnya:
Umat Islam Dunia Marah, Ini Rekaman CCTV Orang Israel Lecehkan Kitab Suci Al-Quran
Faksi-faksi pejuang Palestina serta berbagai negara Islam mengutuk penistaan masjid dan kitab suci Al-Quran oleh warga Zionis Israel dalam serangan mereka ke sebuah desa di wialayah pendudukan Tepi Barat, Rabu (21/6).
Rekaman CCTV yang beredar pada hari Jumat (23/6) memperlihatkan sekelompok pemukim Israel yang menyerbu desa Urif di selatan Nablus, Tepi Barat, memasuki sebuah masjid dan merusaknya, serta menjarah beberapa naskah kitab suci Al-Quran kemudian mencabik-cabiknya di halaman dan mencampakkannya ke jalan.
Sejak Selasa lalu, para pemukiman Zionis menyerang beberapa desa dan kota Palestina. Tujuh warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka dalam serbuan kaum Zionis di Jenin, dan terjadi pembakaran dan penghancuran puluhan mobil dan rumah.
Pada hari Selasa, empat orang Israel tewas dan empat lainnya luka-luka dalam serangan penembakan yang dilakukan oleh dua orang Palestina yang akhirnya terbunuh, dan kemudian para pemukim melancarkan serangan di beberapa daerah orang Palestina di Tepi Barat.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, Jumat (23/6), menyebut aksi itu sebagai kejahatan keji dan eskalasi berbahaya dari perang agama yang disulut oleh kaum Zionis.
Qassem menegaskan bahwa perilaku biadab itu warga Zionis yang didukung oleh militer Israel itu merupakan penghinaan terhadap semua orang Palestina dan penistaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesucian mereka.
Juru bicara Hamas mengimbau negara-negara Muslim dan lembaga-lembaga keagamaan untuk mengambil sikap tegas atas tindakan perilaku “rasis penuh kebencian” tersebut.
Qassem mengatakan rezim pendudukan Israel dan para pemukimnya bertanggung jawab penuh atas dampak perang agama yang mereka lakukan di tempat-tempat suci Muslim, dan bahwa mereka akan membayar mahal atas kejahatan dan agresi terhadap warga Palestina ini.
Secara terpisah, Jihad Islam Palestina (PIJ) di hari yang sama menegaskan bahwa serangan para pemukim Zionis dihasut oleh rezim Israel, dan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas dampak serius mereka.
PIJ menjanjikan tanggapan perlawanan Palestina terhadap kejahatan sefatal itu.
Berbagai kelompok Palestina lain, termasuk Lijan Muqawamah dan Rabithah Ulama Palestina juga membuat pernyataan berisikan kutukan terhadap aksi bejat tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk serangan itu sebagai kejahatan rasial yang tidak dapat diterima, dan menyerukan agar para pelakunya bertanggung jawab.
Selain itu, Kementerian Wakaf Keagamaan Mesir mengecam penodaan kitab suci sebagai “terorisme, ekstremisme, dan rasisme” yang nyata.
Kemlu Uni Emirat Arab dan Parlemen Tunisia turut mengutuk aksi bejat Zionis tersebut. (ra/pt)
Hizbullah: Penistaan Al-Quran oleh Warga Zionis Didukung Rezim Israel
Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat malam (23/6) menegaskan bahwa penistaan Al-Quran oleh para pemukim Zionis Israel di desa Palestina Urif dan aksi brutal mereka di Turmus Aya sebagai “aksi kriminal berbahayaâ€.
“Penodaan masjid, pembakaran Al-Quran, penyerbuan rumah dan penghancuran tanaman oleh geng-geng pemukim di desa Urif dan Turmus Aya, dengan perlindungan penuh oleh pemerintah entitas perampas, adalah tindakan kriminal yang serius.â€
Hizbullah menilai bahwa apa yang telah dilakukan para pendatang ilegal itu “melanggar semua nilai agama, kemanusiaan dan moral, dan merupakan penistaan terhadap agama-agama samawi dan penghinaan yang sangat besar terhadap negara-negara Arab dan Islam.â€
Hizbullah menambahkan, “Penistaan terhadap kitab suci Allah adalah tindakan terkutuk, mewakili terorisme dan rasisme tingkat tertinggi, dan merupakan kelancangan terhadap keyakinan dan ibadah orang.”
Hizbullah kemudian menyerukan kepada berbagai pihak yang berkompeten di dunia untuk bertindak proaktif.
“Pemerintah negara-negara Islam dan Arab serta organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional hendaknya melakukan segala sesuatu yang dengan sendirinyamengutuk tindakan kriminal ini, dan mengambil semua langkah untuk mencegah keterulangannya, dan mencegah geng pemukim melakukan tindakan teror serupa,†seru Hizbullah.
Dalam beberapa hari terakhir pemukim Zionis Israel menyerang desa Urif dan Turmus Aya serta membakar sejumlah rumah dan kendaraan.
Sejak Selasa lalu, beberapa desa dan kota Palestina mendapat serangan para pemukim Zionis. Puluhan orang terluka dalam penyerbuan kota Jenin, dan terjadi aksi pembakaran dan penghancuran puluhan mobil dan rumah. (ra)
PBB Kecam Penggunaan Senjata Canggih Israel di Jenin
Kepala Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk, Jumat (23/6), mengutuk penggunaan kekuatan militer dan senjata mematikan Israel dalam insiden serangan di kamp pengungsi Jenin yang telah mengugurkan sedikitnya tujuh warga Palestina, termasuk anak-anak, pada Senin lalu (19/6).
Saat itu pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin untuk menangkap dua orang Palestina yang mereka buru, dan mereka kemudian mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Palestina. Pasukan Zionis lantas menggunakan helikopter tempur untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir, untuk mengevakuasi korban luka tentara Zionis serta melancarkan serangan terhadap orang-orang Palestina. Beberapa orang Palestina gugur, dan 91 lainnya terluka akibat aksi pasukan Zionis tersebut.
Volker Turk dari PBB dalam sebuah pernyataannya pada hari Jumat memperingatkan bahwa situasi di Tepi Barat memburuk secara drastis karena penggunaan persenjataan berat. Dia mendesak Israel agar menghentikan kekerasan.
“Kekerasan minggu ini di Tepi Barat yang diduduki berisiko lepas kendali, dipicu oleh retorika politik yang keras, dan peningkatan penggunaan persenjataan militer canggih oleh Israel,” kata Turk.
Dia menyebut serangan udara dengan helikopter tempur sebagai “intensifikasi utama penggunaan persenjataan yang lebih umum dikaitkan dengan perilaku permusuhan bersenjata daripada situasi penegakan hukum”.
Turk meminta Israel mematuhi hukum internasional, dan mengingatkan bahwa situasi saat ini berfungsi “hanya untuk mendorong orang Israel dan Palestina lebih dalam ke jurang”.
Dia mengatakan, “Israel harus segera mengatur ulang kebijakan dan tindakannya di Tepi Barat sejalan dengan standar HAM internasional, termasuk melindungi dan menghormati hak untuk hidup.†(pt)