Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 2 Desember 2023

Jakarta, ICMES. Kementerian Kesehatan di Gaza, Jumat (1/12), mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat pagi telah mencapai 178 orang, sementara jumlah korban luka 589 orang.

Serangan Israel menggugurkan tiga orang di Lebanon selatan setelah masa gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas berakhir dan dimulainya kembali pertempuran antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Sanaa, ibu kota Yaman, yang dikuasai kelompok pejuang Ansarullah (Houthi),  bersumpah akan melanjutkan operasi mereka terhadap sasaran-sasaran jauh di dalam wilayah Palestina pendudukan (Israel).

Berita Selengkapnya:

Israel Gempur Gaza Lagi, Korban Gugur dan Luka 700-an Orang

Kementerian Kesehatan di Gaza, Jumat (1/12), mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat pagi telah mencapai 178 orang, sementara jumlah korban luka 589 orang.

Tentara Zionis Israel menggempur bangunan-bangunan tempat tinggal di seluruh Jalur Gaza dan bahkan membom gedung-gedung sekolah yang menampung pengungsi.

Jumlah korban ini merupakan tambahan untuk lebih dari 15.000 korban gugur di Gaza sejak dimulainya perang Israel, dan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 36.000 orang terluka, dan sekira 7.000 orang hilang.

Kebakaran besar terjadi di Jalur Gaza utara pada Jumat malam akibat dari berlanjutnya pemboman oleh Israel.

Dilaporkan bahwa serangan Israel juga menyasar sebuah sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.

Pasukan pendudukan Israel juga membom lokasi sekitar sekolah lain yang menampung pengungsi di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza hingga mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Pemboman juga meluas ke kawasan pemukiman di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara, di mana sejumlah korban gugur dan terluka.

Pemboman lain menyasar beberapa ambulan yang berupaya membantu sejumlah korban yang selamat.

Di Jalur Gaza selatan, jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan di kota Khan Yunis dan Rafah.

Sedikitnya sembilan warga Palestina gugur dalam serangan yang menyasar  sebuah rumah di kamp Yabna di Rafah tengah. (aljazeera)

Hizbullah dan Israel Berperang lagi, Tiga Orang Terbunuh di Dekat Perbatasan

Serangan Israel menggugurkan tiga orang di Lebanon selatan setelah masa gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas berakhir dan dimulainya kembali pertempuran antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.

Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon yang bersekutu Hamas mengatakan salah satu pejuangnya termasuk di antara korban yang gugur pada hari Jumat (1/12).

Hizbullah sendiri mengaku telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan untuk mendukung  orang Palestina di Gaza, di mana jeda pertempuran selama seminggu berakhir pada hari sebelumnya.

Tentara Israel mengatakan artileri mereka menyerang sumber tembakan dari Lebanon dan pertahanan udaranya telah mencegat dua peluncuran.

Tentara pendudukan itu juga mengaku telah menyerang “sel teroris”, sementara sirene peringatan akan datangnya roket terdengar di beberapa kota di Israel utara, membuat warga berlarian mencari perlindungan.

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan dua orang gugur akibat penembakan Israel di kota Houla di perbatasan Lebanon dan satu orang lain gugur di desa Jebbayn.

Seorang wanita dan putranya yang berusia 35 tahun tewas di Houla, Shakeeb Koteich, ungkap kepala dewan kota  kepada kantor berita Reuters, dan  keduanya adalah warga sipil. Hizbullah kemudian mengatakan salah satu anggotanya gugur di Houla.

“Sebuah peluru mendarat di dekat rumah, dan peluru kedua menghantam rumah tersebut,” kata Koteich melalui telepon.

Sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada tanggal 7 Oktober, Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan roket terhadap posisi Israel di perbatasan, sementara Israel melancarkan serangan udara dan artileri di Lebanon selatan. (aljazeera)

Perang Gaza Berkobar lagi, Yaman Kembali akan Lancarkan Serangan Anti-Israel

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Sanaa, ibu kota Yaman, yang dikuasai kelompok pejuang Ansarullah (Houthi),  bersumpah akan melanjutkan operasi mereka terhadap sasaran-sasaran jauh di dalam wilayah Palestina pendudukan (Israel).

Dalam sebuah pernyataan, mereka memastikan baru akan menghentikan serangan segera setelah agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza “berhenti total”.

Yaman mengeluarkan pernyataan pada Kamis malam (30/11), beberapa jam sebelum gencatan senjata sementara antara gerakan perlawanan Hamas dan rezim Israel berakhir pada Jumat pagi.

“Sejalan dengan arahan pemimpin gerakan perlawanan Anasrullah, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, dan sebagai tanggapan atas seruan rakyat  dari negara besar Yaman serta masyarakat Arab dan Muslim yang mencintai kebebasan untuk berdiri teguh di pihak Palestina dan front perlawanan kebanggaan mereka, pasukan Yaman menyuarakan kesiapan penuh mereka untuk melancarkan kembali operasi militer mereka terhadap musuh, Israel, jika Israel memilih untuk memulai kembali agresinya terhadap Gaza,” bunyi pernyataan yang dibacakan.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa pasukan Yaman tidak akan ragu untuk memperluas serangan mereka terhadap sasaran Israel  dengan mencakup berbagai kepentingan rezim Zionis di wilayah pendudukan dan di laut.

“Angkatan Bersenjata Yaman seperti yang dinyatakan sebelumnya akan terus mencegah kapal-kapal Israel berlayar di perairan Laut Merah dan akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan penerapan langkah tersebut secara efektif. Operasi militer mereka akan berhenti segera setelah agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza benar-benar terhenti,” lanjut pernyataan itu.

Mereka juga menyerukan negara-negara Muslim dan masyarakat di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan pembebasan Palestina.

Sejak Israel memulai serangan militernya di Gaza, pasukan Yaman telah melakukan beberapa operasi anti-Israel, termasuk menembakkan rudal balistik dan jelajah serta drone berbahan peledak ke wilayah pendudukan, serta menangkap setidaknya tiga kapal Israel yang berlayar di perairan Yaman.

Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel sebagai tanggapan penindasan dan kekerasan rezim Zionis ini terhadap warga Palestina selama puluhan tahun.

Serangan Israel di Gaza sejauh ini telah menggugurkan lebih dari 15.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak di bawah umur. (presstv)