Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 19 September 2022

Jakarta, ICMES. Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengumumkan bahwa Angkatan Udara (AU) Rusia melancarkan serangan udara terhadap kelompok teroris Jabhat Al-Nusra di provinsi Idlib Suriah, hingga menewaskan puluhan teroris.

Pangkalan militer ilegal terbesar AS di Suriah mendapat serangan roket, beberapa jam setelah instalasi lain yang menampung pasukan AS juga menjadi sasaran proyektil.

Media Israel melaporka bahwa Rezim Zionis meminta Yordania menekan Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar mengaktifkan layanan keamanannya guna mengendalikan gelombang operasi perlawanan orang-orang Palestina di bagian utara wilayah pendudukan Tepi Barat.

Tujuh teroris ISIS tewas dalam kontak senjata dengan pasukan relawan Irak Hashd Al-Shaabi di selatan Mosul, Irak utara.

Berita Selengkapnya:

45 Teroris Jabhat Al-Nusra Tewas Digempur AU Rusia di Suriah

Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengumumkan bahwa Angkatan Udara (AU) Rusia melancarkan serangan udara terhadap kelompok teroris Jabhat Al-Nusra di provinsi Idlib Suriah, hingga menewaskan puluhan teroris.

Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia Oleg Yegorov, Ahad (18/9), menyebutkan bahwa AU Rusia melancarkan serangan udara masif terhadap pangkalan Jabhat Al-Nusra di area pemukiman Ish Sheikh Yusef, provinsi Idlib, dan menewaskan 45 teroris, termasuk beberapa komandannya.

 â€œAkibat serangan itu, sebuah depot senjata dan dua gudang aset material dihancurkan, dan lebih dari 45 gerilyawan tereliminasi, termasuk komandan lapangan Bilal Saeed dan Abu Dujana al-Diri,” ungkap Yegorov dalam sebuah pernyataan.

Dia menjelaskan bahwa puluhan teroris yang tewas itu terlibat dalam serangan terhadap personel militer dan sipil Suriah di zona de-eskalasi Idlib dan dalam penyiapan aksi sabotase dan teror di wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah. .

“Sepanjang hari kemarin, lima serangan tercatat di zona de-eskalasi Idlib dari posisi Jabhat Al-Nusra, tiga serangan di provinsi Aleppo, dan dua serangan di provinsi Latakia,” lanjutnya.

Pada 12 September, Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengumumkan bahwa militan Jabhat al-Nusra melakukan tiga operasi pemboman di wilayah de-eskalasi Idlib.

Pada 9 September, Oleg Yegorov, mengumumkan pembasmian lebih dari 20 anggota Jabhat Al-Nusra yang bertanggung jawab mempersiapkan dan mendanai kawanan bersenjata.

Pada 8 September, Yegorov mengumumkan bahwa AU Rusia pada hari itu membom sebuah kamp militan di daerah Sheikh Yusef di kota Idlib, Suriah, hingga menewaskan lebih dari 120 militan. (almayadeen)

Pangkalan Militer AS di Suriah Digempur Roket

Pangkalan militer ilegal terbesar AS di Suriah mendapat serangan roket, beberapa jam setelah instalasi lain yang menampung pasukan AS juga menjadi sasaran proyektil.

Harian Suriah al-Watan, Ahad (18/9),  melaporkan bahwa serangan itu menyasar pos terdepan AS di ladang minyak al-Omar di Provinsi Dayr al-Zawr Suriah timur hingga terjadi kobaran api dan kepulan asap tebal, dan militer AS pun segera menerbangkan helikopter untuk pemantauan kawasan sekitar.

Reporter kantor berita Rusia Sputnik menyebutkan serangan itu  tergolong “paling sengit” di antara serangan-serangan serupa yang pernah terjadi sebelumnya terhadap pangkalan tersebut..

Dia menjelaskan bahwa roket menghantam tempat-tempat sensitif di pos terdepan dan terdengar beberapa ledakan besar.

“Suara ledakan terdengar dari dalam komplek pada malam ini setelah sejumlah rudal jatuh di ladang minyak al-Omar, pangkalan terbesar pendudukan Amerika, di sebelah timur Deir ez-Zor,” ungkapnya.

Dia menambahkan, “Ledakan itu diikuti oleh kobaran api dan kepulan asap dari dalam ladang minyak, dan beberapa ambulan memasukinya. Pasukan pendudukan AS kemudian melakukan penerbangan perang dan pengintaian di atas Ladang Al-Omar dan daerah sekitarnya. Tidak ada laporan adanya korban cedera di antara tentara pendudukan AS yang tinggal di komplek itu.”

Pangkalan militer AS di Suriah itu juga menjadi sasaran serangan serupa beberapa hari lalu, dan dilaporkan bahwa serangan tersebut hanya menimbulkan kerusakan materi.

Tentara AS dan sekutunya dalam koalisi berkedok perang melawan ISIS menduduki setidaknya 28 situs militer yang dinyatakan di Suriah. Situs-situs itu  tersebar di tiga  provinsi  Al-Hasakah (17 situs), Deir ez-Zor (9 situs) dan Homs (2 situs).

AS memperluas kehadiran pasukannya di Suriah sejak 2017, meskipun Suriah dan sekutunya sudah berhasil mengalahkan ISIS pada tahun itu. (raialyoum)

Israel Minta Bantuan Yordania untuk Kendalikan Situasi di Tepi Barat

Media Israel melaporka bahwa Rezim Zionis meminta Yordania menekan Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar mengaktifkan layanan keamanannya guna mengendalikan gelombang operasi perlawanan orang-orang Palestina di bagian utara wilayah pendudukan Tepi Barat.

Dikutip Palestine Today, reporter Walla, Barak Ravid, Ahad (18/9), mengatakan, “Atas permintaan Israel, Yordania menekan otoritas Palestina agar tidak mendorong pemungutan suara di Dewan Keamanan Palestina untuk memperoleh status anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).”

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Aviv Kochavi, telah mengaitkan eskalasi operasi perlawanan di seluruh Tepi Barat dengan kelemahan Otoritas Palestina dan kemunduran dinas keamanannya dari bekerja melawan elemen-elemen resistensi Palestina.

Di pihak lain, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) yang berkuasa di Jalur Gaza menyerukan  kepada orang-orang Palestina di Tepi Barat agar meningkatkan perlawanan komprehensif dalam menanggapi proyek pemukiman Zionis.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, Ahad, menegaskan, “Kami menyerukan untuk memperluas lingkaran perlawanan dan konfrontrasi dengan musuh dan pemukimnya dengan semua alat dan sarana yang tersedia sebagai tanggapan atas pemukiman.”

Dia menambahkan: “Pagar pendudukan atas wilayah luas di Lembah Yordan utara untuk merebutnya guna kepentingan proyek pemukimannya adalah pencurian dan kejahatan yang datang demi agresi terus menerus terhadap  bangsa, tanah dan tempat-tempat suci (Palestina).”

Barhoum mengutuk kelanjutan aksi Israel terkait dengan “pengusiran dan pembersihan etnis rakyat Palestina”.

“Kebijakan ini tidak akan berhasil memusnahkan tonggak sejarah tanah ini dan tidak akan menyurutkan semangat rakyat untuk berjuang,” tegasnya.

Sabtu malam lalu aktivis HAM di Lembah Yordan, Aref Daraghmeh, mengatakan bahwa Israel telah membangun pagar di sekitar area tanah Khirbet Ihmeir milik Khirbet Al Farisiya di kawasan timur laut Tepi Barat dengan tujuan merebutnya untuk kepentingan proyek pemukiman.

Daraghmeh di akun Facebook-nya menyatakan bahwa tanah-tanah ini telah diratakan selama berbulan-bulan untuk membangun proyek infrastruktur bagi para pemukim Zionis di atasnya.

Luas wilayah Lembah Yordan Palestina adalah sekitar 1,6 juta hektar, dan sekitar 13.000 pemukim Israel tinggal di 38 pemukiman yang ada di sana, sementara sekitar 65.000 warga Palestina tinggal di 34 perkumpulan. (alalam/raialyoum)

Dikepung Pasukan Relawan Irak, Tujuh Teroris ISIS Tewas

Sumber keamanan Irak pada Ahad malam (18/9) melaporkan bahwa tujuh teroris ISIS tewas dalam kontak senjata dengan pasukan relawan Irak Hashd Al-Shaabi di selatan Mosul, Irak utara.

Sumber berita Irak mengumumkan konfrontasi sengit pecah antara pasukan Hashd al-Sha’abi dan kawanan ISIS di daerah Distrik Al-Hadar di selatan Mosul, provinsi Nineveh.

Dijlah TV melaporkan  tujuh anggota ISIL tewas dalam konfrontasi itu, tiga di antaranya adalah pelaku bom bunuh diri, dan empat lainnya tewas oleh peluru.

Menurut laporan ini, konfrontasi meletus antara Pasukan ke-44 Hashd al-Sha’sbi dan kawanan ISIS yang terkepung di sebuah rumah.

Seorang sumber keamanan kepada Shafagh News mengatakan bahwa di pihak pasukan Hashd al-Sha’abi sebanyak dua orang  gugur dan lima lainnya terluka.

Dia juga menyebutkan bahwa kontak senjata masih berlangsung  dan peralatan keamanan dan militer telah didatangkan ke lokasi peristiwa. (alalam)