Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 17 Juni 2023

Jakarta, ICMES. Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyatakan bahwa Iran dan banyak negara Amerika Latin memiliki keinginan yang sama untuk penegakan kemerdekaan dan keadilan.

Pemimpin Gerakan Ansarullah di Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi  telah menerima kunjungan wakil Gerakan Jihad Palestina di Yaman, Ahmad Barakah

Para pejabat Iran dan Barat mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang dalam pembicaraan dengan Iran untuk memetakan langkah-langkah yang dapat mengarah pada pembatasan program nuklir Iran, pembebasan beberapa warga negara AS yang ditahan, dan diakhirinya pembekuan beberapa aset Iran di luar negeri.

Berita Selengkapnya:

Presiden Raisi: Iran dan Amerika Latin Sama-sama Inginkan Penegakan Kemerdekaan dan Keadilan

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyatakan bahwa Iran dan banyak negara Amerika Latin memiliki keinginan yang sama untuk penegakan kemerdekaan dan keadilan.

Sayid Raisi menyatakan demikian setibanya di Teheran pada hari Jumat (16/6) setelah dia menyelesaikan safari empat hari ke Venezuela, Nikaragua dan Kuba.

Dia menilai Amerika Latin merupakan kawasan “strategis” di dunia dengan sumber daya alam yang melimpah dan banyak sumber daya manusia.

Presiden Iran menyebutkan bahwa banyak negara Amerika Latin menentang sistem imperialis , melawan tatanan dunia yang “tidak adil” saat ini, dan selama sekian dekade berusaha mendapatkan “kebebasan dan keadilan”.

Menurutnya, semangat ini juga dimiliki oleh Revolusi Islam di Iran.  “Fondasi Revolusi Islam adalah keinginan untuk merdeka, menghormati suara rakyat, dan untuk keadilan,” tuturnya.

Presiden Iran menekankan bahwa kebijakan luar negeri Teheran didasarkan pada hubungan yang setara dan konstruktif dengan semua negara di dunia berdasarkan kepentingan bersama.

Dia memperingatkan bahwa bangsa Iran akan memberikan reaksi setimpal kepada siapa saja yang mencoba bertindak agresif terhadapnya.

“Kami akan mengejar pandangan yang seimbang ke Timur, Barat, Amerika Latin, dan semua negara. Penting untuk meninjau dan mengaktifkan hubungan kami dengan Amerika Latin sebagai pusat strategis di dunia,” sambungnya.

Presiden Raisi mengaku telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat, pelaku ekonomi, dan pemimpin bisnis ketiga negara tersebut serta menandatangani 35 dokumen dan perjanjian untuk peningkatan kerja sama di berbagai bidang seperti energi, industri, pertambangan, pembangkit listrik, dan bioteknologi.

Dia menekankan pentingnya menindaklanjuti perjanjian, dan mengaku telah menginstruksikan pemerintahannya untuk mengimplementasikannya dengan cepat demi melayani kepentingan kedua belah pihak.

Delegasi tinggi tinggi termasuk menteri luar negeri, perminyakan, pertahanan, dan kesehatan telah menyertai Raisi dalam safari tersebut.

Iran memiliki hubungan dekat dengan banyak negara Amerika Latin di berbagai  bidang dan berusaha untuk lebih mempererat hubungannya dengan negara-negara tersebut. (pt)

Pemimpin Ansarullah Yaman Terima Kunjungan Utusan Jihad Islam Palestina

Pemimpin Gerakan Ansarullah di Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi  telah menerima kunjungan wakil Gerakan Jihad Palestina (PIJ) di Yaman, Ahmad Barakah, Jumat (16/6).

Pada kesempatan itu Sayid Abdul Malik menegaskan kembali “pendirian solid dan prinsipal” Yaman dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina melawan entitas Zionis Israel.

Dia juga tak lupa mengapresiasi heroisme PIJ dan gerakan-gerakan resistensi Palestina lainnya dalam pertempuran terbaru yang lazim disebut “Tsa’ar Al-Ahrar” (Balasan Kaum Merdeka) di mana para pejuang resistensi Palestina di Jalur Gaza, terutama PIJ, telah dengan gagah berani berperang melawan Rezim Zionis, meski harus mempersembahkan sejumlah syuhada dari kalangan komandannya.

Pada Mei lalu, pasukan Israel melancarkan serangan ke Gaza yang menggugurkan empat komandan PIJ dan sejumlah warga sipil lainnya, dan para pejuang Gaza pun menggempur Israel dengan ratusan roket yang sedikitnya menewaskan dua orang di Israel.

Sayid Abdul Malik menegaskan bangsa Yaman akan selalu memberikan segala bentuk dukungan kepada rakyat dan gerakan-gerakan resistensi Palestina.

Di pihak lain, Ahmad Barakah berterima kasih atas komitmen dan konsistensi bangsa Yaman dalam isu Palestina. Dia juga mengapresiasi peran dan keberanian Sayid Abdul Malik Al-Houthi dalam masalah Palestina.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PIJ, Ziyad Al-Nakhalah, berkunjung ke Iran, negara pendudukung Ansarullah Yaman, dan menemui Pemimpin Besar Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Dalam pertemuan itu, Ayatullah Khamenei mengucapkan selamat atas keberanian PIJ dalam pertempuran terbaru di Gaza tersebut.

Di pihak lain, Al-Nakhalah  mengapresiasi atas dukungan Iran kepada Jihad Islam. Dia juga mengaku pihaknya telah mengidentifikasi kelemahan Israel, dan mengetahui cara  melawan Israel.

PIJ dan Israel mencapai gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir.

Konflik Israel-Palestina meningkat di Tepi Barat di bawah pemerintahan kanan Israel.  Sejak awal tahun ini, ratusan orang Palestina gugur di Tepi Barat dan Al-Quds, dan jumlah itu tercatat sebagai yang tertinggi dalam dua dekade. (alalam/mee)

AS dan Iran Dikabarkan Terlibat Pembicaraan Rahasia, Ini Isinya

Para pejabat Iran dan Barat mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang dalam pembicaraan dengan Iran untuk memetakan langkah-langkah yang dapat mengarah pada pembatasan program nuklir Iran, pembebasan beberapa warga negara AS yang ditahan, dan diakhirinya pembekuan beberapa aset Iran di luar negeri.

Langkah-langkah ini dapat digambarkan sebagai “pemahaman” daripada kesepakatan sehingga memerlukan peninjauan oleh Kongres AS, di mana banyak anggotanya menentang pemberian konsesi kepada Teheran karena bantuan militernya ke Rusia, “tindakan represifnya” di dalam negeri, dan dukungannya kepada proksi-proksi yang menyerang kepentingan AS di kawasan Timur Tengah.

Setelah gagal menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran yang disepakati pada tahun 2015, Washington berharap dapat memulihkan beberapa pembatasan terhadap Iran demi mencegahnya mendapatkan senjata nuklir yang dapat mengancam Israel dan memicu perlombaan senjata di kawasan Timur  Tengah. Teheran sendiri memastikan tak punya iktikad untuk mengembangkan senjata nuklir.

Para pejabat AS dan Eropa sedang mencari cara untuk mengekang upaya nuklir Teheran sejak runtuhnya pembicaraan tidak langsung AS-Iran. Keinginan untuk melanjutkan diskusi menggambarkan meningkatnya kesadaran negara-negara Barat akan kebutuhan untuk menangani program Iran.

Pemerintah AS menyangkal laporan bahwa pihaknya sedang mencari kesepakatan sementara. Penyangkalan itu dibuat dengan hati-hati untuk membuka kemungkinan “pemahaman” yang kurang formal yang dapat menghindari tinjauan kongres.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller membantah adanya kesepakatan dengan Iran. Namun, dia mengatakan Washington ingin Teheran mengurangi ketegangan, mengekang program nuklirnya, berhenti mendukung kelompok-kelompok regional yang melakukan serangan proksi, berhenti mendukung perang Rusia di Ukraina, dan membebaskan warga AS yang ditahan.

“Kami terus menggunakan sarana komunikasi diplomasi untuk mencapai semua tujuan tersebut,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Di pihak lain, seorang pejabat Iran mengatakan, “Sebutkan saja apa yang Anda inginkan, apakah itu kesepakatan sementara, kesepakatan sementara atau pemahaman bersama. Kedua belah pihak sama-sama ingin mencegah eskalasi lebih lanjut.”

Awalnya, lanjut pejabat itu, “ini akan mencakup pertukaran tahanan dan pelepasan sebagian dari aset Iran yang dibekukan.”

Dian lantas mengatakan bahwa langkah-langkah lain dapat mencakup pengecualian dari sanksi AS terkait dengan ekspor minyak Iran dengan imbalan penghentian pengayaan uranium sebesar 60 persen dan kerja sama Iran yang lebih besar dengan Badan Energi Atom Internasional. (raialyoum)